“Chaeyeon-ah..”
Dokyeom benar-benar tidak mempercayai pendengarannya. Benarkah apa yang baru saja ditanyakan Chaeyeon? Benarkah Chaeyeon memintanya untuk menjadi pria baik baginya? Benarkah? Kenapa?
“A–apa yang kau katakan?”
“Kenapa? Bukankah kau ingin aku mendapatkan pria yang baik? Saat ini aku memintamu untuk menjadi pria baik itu. Tidak bisakah?” Tanya Chaeyeon.
Dokyeom masih mematung. Ia benar-benar tidak menyangka jika Chaeyeon akan mengatakan semua ini padanya. Apalagi saat wanita itu tahu jika ia adalah kekasih sahabatnya.
“Kau tahu aku dan Miyeon–“
Tiba-tiba saja Chaeyeon tertawa dengan kencang. Wanita itu memegang perutnya dan suara tawanya terdengar lepas. Dokyeom memandang Chaeyeon dengan kening mengerut. Namun sejujurnya ia menyukai suara tawa Chaeyeon.
“Apakah ada sesuatu yang lucu?” Tanya Dokyeom.
“Aku hanya bercanda, Dokyeom-ah. Astaga, kau terlalu serius.” Ujar Chaeyeon sambil mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air mata karena tertawa.
“Bercanda? Maksudmu ucapanmu tadi hanya bercanda?”
“Ya. Aku hanya bercanda. Untuk melihat ekspresi bodohmu barusan. Dan ternyata benar-benar sesuai dugaan. Astaga, perutku sakit sekali.” Ucap Chaeyeon masih dengan tertawa dan memegangi perutnya.
Dokyeom tertegun masih menatap Chaeyeon. Semuanya hanya candaan? Di saat jantungnya hampir berhenti berdetak, ternyata Chaeyeon hanya bercanda? Seharusnya Dokyeom merasa lega. Tetapi kenapa ia tidak merasakan perasaan itu?
“Yak, ada apa dengan wajahmu? Jangan katakan jika kau marah karena candaanku.” Ujar Chaeyeon mulai menghentikan tawanya.
“Kau–” Dokyeom tidak bisa berkata-kata. Ia masih terlalu terkejut.
“Maaf. Apa candaanku keterlaluan?” Chaeyeon menunjukkan wajah menyesalnya pada Dokyeom.
“Tidak. Tidak. Aku hanya–“
Dokyeom menatap Chaeyeon dan menghela napas. Kemudian ia tersenyum kecil pada wanita itu. Apa yang sebenarnya baru saja dipikirkannya? Ia merasa tidak bisa benar-benar berpikir dengan baik.
“Aku hanya ingin mengatakan jika kau tidak pandai bercanda. Candaanmu tidak lucu sama sekali.” Ejek Dokyeom bergegas berdiri.
Chaeyeon menatap Dokyeom dengan kesal dan ikut berdiri. Mereka membersihkan pakaian mereka yang kotor karena pasir.
“Selera humormu saja yang berada pada taraf yang mengkhawatirkan, Lee Dokyeom!” Balas Chaeyeon sambil berjalan meninggalkan Dokyeom.
“Apa?! Yak! Kau baru saja mengejek selera humorku?!” Hardik Dokyeom tidak terima.
Dokyeom berlari untuk mengejar Chaeyeon. Menyadari hal itu membuat Chaeyeon memekik dan berlari untuk menjauh dari Dokyeom. Keduanya tertawa bersama berlari menuju villa.
“Jangan lari kau, Jung Chaeyeon!” Pekik Dokyeom mengulurkan tangannya untuk meraih Chaeyeon.
Namun Chaeyeon mampu menghindar dan melepaskan diri dari Dokyeom. Chaeyeon mempercepat larinya untuk sampai ke villa. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam dengan napas yang terengah-engah. Sebuah senyum lebar nampak di wajah cantiknya.
“Kau dari mana, Chaeyeon-ah?”
Chaeyeon meluruskan pandangannya dan menemukan Miyeon yang sedang berjalan menghampirinya. Senyum di wajah Chaeyeon perlahan-lahan memudar.
Apa yang baru saja dilakukannya? Apakah ia baru saja bercanda dengan kekasih Miyeon? Bercanda dengan pria yang tidak memiliki perasaan apapun padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT [✔]
FanficKarena mengenal dan berteman dengan Lee Dokyeom terlebih dahulu, membuat Jung Chaeyeon merasa ia lebih pantas menjadi kekasih Dokyeom daripada sahabatnya-Cho Miyeon. Tetapi kenapa Dokyeom lebih memilih Miyeon daripada dirinya? Chaeyeon tidak pernah...