Guruku-2

137 3 0
                                    

Dilain tempat, ada seorang wanita yang sedang mencari keberadaan temannya, ia sudah mencari kesana kesini tapi temannya itu belum juga kelihatan. Saat ia akan menghubungi temannya tidak sengaja ia menabrak anak kecil yang sedang makan eskrim
"Aduhh"
"Airin" seorang laki-laki memanggil nama anak kecil itu dia juga kaget saat anak itu menabrak dirinya
"Kak maaf Airin gk sengaja tadi,Airin gk liat" anak itu sudah berkaca-kaca matanya pertanda ia akan menangis. Ia kaget saat anak itu meminta maaf atas kesalahannya, ia pikir anak sekecil dia sudah berani meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Diam diam wanita itu memuji orang tuanya yang mendidik anaknya segitu hebat sampai anaknya mengakui kesalahan walaupun takut dimarahi oleh orang.
" Gak papa kok sayang, tadi juga kakak gk merhatiin jalan"
"Aduhhh maaf ya,baju Lo jadi kotor nih. Apa gua ganti rugi aja, gue beliin yang baru deh" ucap laki-laki yang kaget tadi. Wanita itu sempat kaget saat laki-laki didepannya ini menawarkan untuk mengganti bajunya, menurutnya itu berlebih pikirnya.
"Aduhh gk papa kok,tadi salah gue juga gk merhatiin jalan malah main handphone sambil jalan"
"Beneran nih gk papa"
"Iya gk papa kok,santay aja. Maaf ya anak cantik tadi Kakak gk merhatiin jalan jadi nabrak kamu deh" ucap wanita itu sambil mengelus rambutnya agar tidak jadi nangis
"Iya gk papa,tadi Airin juga gk merhatiin jalan keenakan makan eskrim" jawab Airin sambil cengengesan
"Yaudah yaa gue duluan mau bersihin baju"
"Ohhh ya,sekali lagi maaf ya" Gue langsung menuju toilet yang ada di mall, melupakan sejenak tujuan gue kesini mau ketemu temen gue. Setelah selesai bersihin baju gue langsung mencari restoran yang ada di mall ini karena temen gue udah disana
"Nadineee" Nadine mencari sumber suara yg memanggil dan orang tersebut temannya yang ia cari dari tadi. Ia langsung menuju temannya tersebut
"Gila ya suara lu gede banget,sampe diliatin sama orang-orang tuh"
"Ehhh Segede itu suara gua emangnya" Nara melihat sekitarnya yang bener melihat tidak suka pada Nara karena teriakannya yg terlalu besar, Nara hanya bisa senyum merasa tidak enak telah mengganggu waktu makan mereka.
"Iya iya lah Ra,kalo suara lo kecil gk mungkin mereka liatin kita" Ucap Nadinee pada Nara sahabat sejak SD nya itu
"Ya maaf deh,keceplosan tadi gue. Lu dari mana aja sih gua kan dah nunggu dari tadi" Nara cemberut karena Ia sudah menunggu setengah jam disini
"Ya siapa suruh gk bilang kako Lo nunggu disini,kan janjiannya di pintu utama mall bukan disini"
"Hehehe,tadi gua laper jadi yaudah deh gua kesini dari pada nunggu disana gua kaya satpam jagi pintu, tapi kan gua dah ngasih tau kalo gua disini kenapa lama banget sih"
Nadine menceritakan kenapa ia lama dari macetnya jalan sampai ia menabrak anak kecil yang menggemaskan dan membuat dia kagum dengan sifatnya yg berani mengakui kesalahan tidak lupa juga ia menceritakan laki-laki yang entah itu orang tuanya atau hanya kakak anak tersebut. Menurut Nadine itu kakaknya karena laki-laki itu masih sangat muda dan itu juga yang membuat Nara seheboh ini menanyakan bagaimana laki-laki itu setampan apa dia dan masih banyak lagi.
Setelah mereka menghabis kan makanan yang sempat mereka pesan sebelum bercerita mengapa Nadine lama sampai, mereka langsung berjalan-jalan mengelilingi mall, entah hanya masuk mencoba sepatu lalu menanyakan harga setelah itu mereka keluar lagi mencari tokoh lain. Ya mereka berdua hanya mencoba tidak membeli Karena pikir mereka buat apa beli sepatu mahal-mahal kalo dipake sama-sama dibawah dan diinjak-injak, menurut mereka lebih baik uangnya ditabung buat kepentingan nanti dari pada harus membeli barang branded yang notabennya sama saja jika dipakai. Mereka juga lebih senang melihat orang kaya yang penampilannya biasa saja walaupun menggunakan barang- barang branded dari ujung kaki sampai ujung kepala dari orang yang hanya menggunakan salah satu barang branded tapi gayanya sudah seperti sultan yang semuanya serba mahal.
Dari sekian toko yg mereka masuki mereka hanya menenteng masing 2 paper bag, itu juga hanya berisi satu baju yang mereka taksir saat melewati salah satu toko yang sedang diskon dan satunya lagi hanya beberapa makeup yang memang mereka incar beberapa hari belakangan.
"Ehh Na lu liat gk tadi muka mbak mbak penjaga toko yang terakhir kita masukin tadi, anjirrr muka judes banget pas kita gk jadi beli" tawa Nara pecah saat mengingat muka mbak penjaga toko sepatu yang kami masuki saat mau pulang. Ya dirinya dan Nara mencoba beberapa sepatu di toko itu dan setelah mencoba kami beralasan tidak ada yg cocok padahal kami memang tidak berniat untuk membeli sepatu, maafkan kami mbak yang telah mengerjai mu hari ini.
"Iya mukanya langsung judes gitu waktu Lo bilang gak jadi karena gk ada yg cocok,gue yakin sih dia pasti kesel banget"
Mereka berdua tertawa saat mengingat muka para mbak penjaga yang kesal karena mereka tidak menjadi beli. Sekarang mereka sudah sampai dibasement llebih tepat nya parkiran tempat Nadine memarkirkan mobilnya tadi. Nara tidak membawa mobil jadi dia akan meminta Nadine untuk mengantarkannya.

Setelah mengantar Nara, Nadine segera pulang. Setelah 30 menit ia sudah sampai dirumahnya biasanya akan sampai 1 jam dikarenakan jalanan selalu macet tapi kali ini keberuntungan ada di Nadine ia tak perlu terkena macet.
"Assalamualaikum, Nana pulanggg"
"Nana jangan teriak-teriak dong kamu kira ini dihutan apa" ucap Lisa kesal karena setiap anaknya pulang pasti akan teriak-teriak seperti dihutan
"Hehehe,maaf ma lupa tadi"Nana langsung menghampiri mamanya dan menyalaminya " yaudah ma Nana mau mandi dulu udah lengket banget nih badan" Nadine memang dipanggil Nana oleh keluarganya. Nadine langsung menuju kamarnya, dan langsung masuk kamar mandi untuk menghilangkan lengket ditubuhnya.

Nadine dan keluarganya sudah berkumpul dimeja makan.
"Na besok kamu udah mulai ngajar?"tanya papa Nadine saat mereka akan makan
"Iya pa, besok hari pertama Nana"
"Kamu yakin na mau ngajar disekolah aja gk mau buka praktek konsultasi aja? Mama sama Papa bakal bantu kamu kok"
"Enggak ma, Nana pengen jadi guru aja, nanti kalo Nana mau buka praktek konsultasi kan bisa jadi sampingan"
"Udah ma biar aja Nana jadi guru dulu kan disana juga sama kok sama jurusan dia"
Setelan sedit percakapan itu mereka melanjutkan makan.
Oke guys mumpung gue lagi makan sama keluarga gue. Gue perkenalan dulu sama kalian ya, nama gua Nadine Ariana Sution
Anak pertama dari tuan Aryo Sution pemilik Sn company dan nyonya Lisa Anggraini, dan gue punya adik laki-laki yang masih SMA kls X namanya Rio Stev Sution. Sekarang gua udah bebas dari dunia perkuliahan cukup 3 tahun aja kuliah gk usah lama-lama guys. Gue bersyukur banget bisa lulus secepat itu walaupun awal nya gue gk nyangka bisa lulus secepat itu dan gue bisa jadi lulusan terbaik diuniversitas gue, suatu kebanggan banget dong bisa lulus cepet dan jadi lulusan terbik. Dan sekarang gua lagi mencoba buat menjadi guru di salah satu sekolah ternama di Indonesia, gue mendaftar sebagai guru Bimbingan konseling atau sering disebut guru BP. Kenapa gue daftar sebagai guru BP? Karena gua lulusan psikologi, tidak jauh melencengkan dari lulusan psikologi jadi guru BP, guru BP juga tidak hanya menangani anak yg bermasalah tapi bisa jadi tempat Konsul jika mereka ada suatu masalah baik masalah disekolah maupun masalah mereka dirumah. Banyak yang bertanya mengapa jadi guru BP sedangkan bisa buka prektek Konsultasi saja, emang bener sih kata mereka tapi semenjak gua semester akhir gue pengen ngerasain jadi guru walaupun gua cuma nangani  murid yang bermasalah disekolah setidaknya gua punya pengalaman jadi guru liat aja nanti kalo gue gk betah jadi guru gua bkal buka konsultasi mungkin. Dan besok hari pertama gue mulai mengajar.
Keesokan paginya Nadine sudah siap dari jam 5.30 dia tidak mau telat dihari pertama mengajarnya
"Pagi ma" sapa Nadine pada Lisa
"Pagi sayang,tumben dah siap aja"
"Iya mah kan ini hari pertama Nana jadi gk boleh telat dong"Nadine menghampiri mamanya yg sedang membuat nasi goreng untuk mereka sarapan "ada yg bisa Nana bantu ma"
"Ooo ini sayang kamu bawa ke meja ya" memberikan nasi goreng ya sudah dibuat oleh Lisa "kamu mau bawa bekal gk na?"
"Enggak deh ma,nanti Nana beli dikantin aja"
"Yaudah mama bangunin adik kamu dulu ya"
Lisa langsung menuju kamar anak laki-laki nya itu yang sangat susah dibangunin.
Setelah semua berkumpul di meja makan,Meraka langsung melahap makanan masing-masing
"Dek gua bareng Lo dong" minta Nadine pada Rio karena sekolah Rio sama dengan tempat Nadine mengajar
"Kenapa Lo gk ngomong dari semalem sih kak, kan gua bisa nolak Riki minta bareng karena motor dia lagi diservis" tolak Rio karena ia sudah berjanji akan menjemput Riki sahabatnya karena motornya lagi diservis
"Yaa gue lupa semlm gk bilang samu Lo"
"Yaudah nanti kakak Papa aja yang anterin"
"Lah emang papa gk ada meeting" tanya mama karena biasanya suaminya ini sudah ada meeting pagi-pagi
"Gk ada kok ma,yaudah cepet makannya nanti telat lagi"
Mereka semua sudah selesai sarapan dan sekarang mereka sudah siap-siap untuk berangkat. Lisa mengantar kan suami dan anak-anak sampai depan pintu
"Ma Rio berangkat dulu ya, assalamualaikum"Rio pamitan terlebih dahulu karena ia akan menjemput sahabatnya tidak lupa ia mencium telapak tangan kedua orang tuanya dan Nadine
"Hati-hati ya Yo, jangan ngebut-ngebut" jawab Lisa "waalaikumusalam" sekarang mereka serempat menjawab salam Rio
Sekarang saatnya Nadine dan Papanya yang berangkat
"Hati-hati pa bawa mobilnya, Nana semangat ya hari pertama ngajarnya"
"Iya pasti selalu hati-hati kok ma"
"Siap ibu negara akan selalu semangat kok"
Setelah itu mereka langsung menuju sekolah tempat Nadine bekerja. Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di sekolahan itu dan Nadine pamitan dengan papanya.

---------------------
Nah gimana guys bagian duanya,
Jangan lupa ya kasih bintangnya biar author nya semangat buat cerita ini. Biar nanti kalian biasa ketemua lagi sama Nadine yang cantik dan baik hati ini okee guysss!!!

Jangan lupa bintangnya yaa
Masih banyak typo guys

GurukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang