Guruku-5

75 1 0
                                    

Setelah bel tanda pulang, semua murid langsung berhamburan keluar kelas menuju gerbang yang sudah dibuka lebar oleh satpam sekolah, Nadine hanya memperhatikannya lewat jendela ruangannya ia ingin cepat pulang tapi Nadine ingat ia akan menunggu perwakilan kls Xll 2 mengumpulkan tugas dan mengawasi 4 serangkai dihukum membersihkan toilet. Saat Nadine sedang memperhatikan diluar jendela ada yang mengagetkannya
"Jangan melamun diruangan kaya gini"
"Astaghfirullah" kaget Nadine "bisa gak sih gk usah ngagetin, dari pagi dikagetin terus bisa-bisa gue jantungan dihari pertama ngajar" ucap Nadine tidak sadar dengan gaya bahasa yang ia gunakan padahal ia masih dilingkungan sekolah
"Ya maaf Bu kalo ibu kaget" jawab Arka dengan cengengesan. Ya Arka lah yang mengagetkan Nadine dan berarti Arka juga yang akan mengumpulkan tugas anak kls Xll 2 "nih Bu saya mau ngumpulin tugas Bu Sofya"
"Taro di meja itu" Nadine menunjuk meja yang kosong dipojok ruangannya
"Bu jadi ngehukum kita gk nih,saya berharap sih gk jadi ya, soalnya kalo pulang gini, itu toilet bau banget, gak usah ya Bu" nego Arka saat ia mengingat akan dihukum membersihkan toilet
"Jadi lah, ayoo. Biar cepat selesai" Nadine tidak akan membiarkan mereka tidak dihukum
Sekarang mereka berjalan beriringan menuju toilet,banyak pasang mata yang memperhatikan mereka Nadine tak ambil pusing dibiarkan saja olehnya. Saat menuju toilet Nadine sempat bertanya dimana teman-temannya yang lain dan Arka menjawab mereka menunggu ditoilet.
Sekarang 4 serangkai sedang membersihkan toilet dengan Nadine mengawasinya. Mereka membersihkan sambil bercanda tak kala mereka juga menggoda Nadine apa lagi Arka yang sangat seneng menggoda guru mudanya itu sedangkan Nadine hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan 4 serangkai itu.
Setelah selesai mereka semua bersiap-siap untuk pulang dan Nadine akan kembali keruang guru untuk mengambil tasnya.
Saat kembali keruangan ia melihat suasana sekolahan yang mulai sepi cuma ada sisawa yang sedang ada kegiatan mungkin. Setibanya di ruang guru ia langsung menelpon Rio adiknya untuk pulang bersama tapi nyata Rio sudah pulang dari tadi dan ia masih mengerjakan tugas dirumah temannya. Minta jemput papa itu akan sangat memakan waktu yang lama karena jam segini papa blm pulang dan jika papa mau menjumput dipastikan lama karena terkena macet dijalan. Akhirnya Nadine memutus kan naik angkutan umum jika masih ada yang lewat, Nadine memang sudah biasa naik angkutan umum sebab dari ia SMA sampai kuliah semester 4 ia lebih memilih naik angkutan umum dari pada membawa mobil.
Nadine sudah menunggu selama 10 menit dihalte depan sekolahnya tapi tak ada tanda-tanda angkutan umum akan lewat, ia bertekad menunggu 5 menit lagi jika tidak ada yang lewat ia kan memesan ojek online.
Saat Nadine sedang menunggu angkutan umum ada seorang dengan berseragan sekolah tempat ia mengajar berhenti tepat didepannya dan menawarkan untuk pulang bersama.

Sekarang gue dan ketiga temem gue  baru aja masuk kelas dan duduk dipojok belakang dekat jendela itu adalah tempat favorit gue. Baru aja kita  duduk ada seorang yang mengucapkan salam, dan gue agak kaget saat orang tersebut masuk. Itu guru yang muda nan cantik yang akan menghukum mereka pulang sekolah nanti. Entah kenapa gue tiba-tiba semangat buat belajar kali ini,biasanya kalo  Bu Sofya yang ngajar gue masa bodo banget tapi kali ini beda cuyy, Siapa lagi kalo bukan ibu guru Nadine.
"Okeee, disini saya akan menggantikan sementara ibu Sofya yang izin gak masuk"
"Yah kok sementara sih buk,selamanya aja lebih bagus" sanggah gue gk terima kalo dia cuma sementara
"Kenapa emangnya Arka kalo saya cuma sementara" gue kaget dong pas dia nyebut nama gue, entah kenapa gue seneng aja kalo dia tau nama gue. Sangking kagetnya gue gk jawab omongan Nadine dan ia langsung melanjutkan omongannya.
Dari Nadine masuk sudah banyak yg merhatiin dia entah kenapa gua gk suka liat muka anak-anak laki dikls gue ngeliatin dia, ahhh sudah lah tidak usah ambil pusing. Dan setelah itu ia perkenalan tidak lupa pula gue yang selalu gombalin dia sampai kadang pipinya merona merah tapi Nadine pintar menormalkan mimik mukanya, lucu saja melihat ia kaya gitu. Sebelum Nadine memperkenalkan dirinya dia sempat memberi tugas dan itu langsung ditolak smaa anak kls tapi karena itu sudah perintah dari Bu Sofya ia mau tidak mau harus memberikannya, dan sempat terjadi negosiasi antara murid dan guru itu. Ya negosiasi batas pengumpulan tugas dan keputusan akhir akan dikumpul paling lambat pulang sekolah nanti.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semuanya mulai keluar kelas dan mengumpulkan tugas dimeja guru. Adit minta tolong sama gue buat ngumpulin tugas itu ke meja Nadine tapi awalnya gue gk mau karena gue harus ketoilet buat bersih-bersih. Tapi saat gue mau keluar kelas Zaidan manggil gue
"Woy Arka taiii, itu lu aja yang ngumpul ke Bu Nadine sekalian ajak ketoilet buat ngawasin kita bersih-bersih"
"Santai dong broo, yaudah sini gue yang ngumpul" Zaidan bener sekalian godain ibu guru cantik
"Kita tunggu ditoliet aja ya bro" sekarang giliran Egi yang ngomong
Omongan Egi cuma gue jawab pake hmmm aja, setalah itu gue keruangan Nadine. Saat depan ruangannya gue salam gak dijawab akhirnya gue memutuskan buat masuk aja langsung dan Nadine lagi melamun dikorsi mejanya yang Deket jendela.
"Jangan melamun diruangan kaya gini" gue yakin pasti dia kaget denger suara gue yang tiba-tiba
"Astaghfirullah" tukan bener dia kaget "bisa gak sih gk usah ngagetin, dari pagi dikagetin terus bisa-bisa gue jantungan dihari pertama ngajar" gue yakin Nadine gak sadar sama gaya bahasa yang ia gunakan padahal ia masih dilingkungan sekolah tapi make Lo gue kalo ada guru yang denger pasti ia akan diomeli
"Ya maaf Bu kalo ibu kaget" jawab gue dengan cengengesan padahal gue udah yakin kalo dia bakal kaget. "nih Bu saya mau ngumpulin tugas Bu Sofya"
"Taro di meja itu" Nadine menunjuk meja yang kosong dipojok ruangannya
"Bu jadi ngehukum kita gk nih,saya berharap sih gk jadi ya, soalnya kalo pulang gini, itu toilet bau banget, gak usah ya Bu" nego gue sapa tau Nadine mau membatalkan hukumannya
"Jadi lah, ayoo. Biar cepat selesai" Yah gue kira dia bakal membatalkannya ternyata tidak. Gue dan Nadine langsung ketoilet yang sudah ditunggu Zaidan, Egi dan Jefri. Saat jalan dilorong kelas banyak pasang mata yang merhatiin gue sama Nadine, diantara kami berdua pun tidak ada yang menggubris mereka lebih tepatnya masa bodo dengan mereka yang merhatiin kita. Setelah sampai ditoilet, kami langsung membersihkannya saat lagi bersih-bersih kami juga mengbrol dan canda tawa kadang juga gue yang menggombali Nadine sampai pipinya merona. Setelah selesai, kami dipersilakan Nadine untuk pulang. Tapi Nadine tidak langsung pulang ia akan kembali keruang guru terlebih dahulu untuk mengambil tasnya dan gue sama temen-temen langsung menuju parkiran.
Diparkiran mereka sudah duduk dimotor sendiri-sendiri dan menyalakannya kecuali Arka.
"Bro kenapa? Ayok balik" tanya Egi
"Duluan aja deh, gue mau balik kekelas dulu kayanya ada yang lupa deh"
"Yaudah kita duluan ya, yok balik" sekarang giliran Jefri yang berbicara. Jefri memang jarang bicara karena sifatnya yang dingin dan kadang masa bodo dengan orang disekitarnya. Tapi Jefri,ia tidak akan diam jika orang yang sudah ia anggap saudara atau orang didekatnya tersakiti diakan sangat marah.
Setelah mereka berpamitan pulang duluan gue masih setia duduk diatas motor, tadi hanya alibi saja kalo ada yang ketinggalan dikelas. Gue juga heran kenapa gue masih duduk diatas motor kaya nunggu seseorang tapi gue lagi gak ada janji sama siapa pun.

----------------
Segitu dulu ya guys, Penasaran kan sama kelanjutan nya. Makanya follow adminya dan bintangnya juga jangan lupa. Kasian adminnya udah mikir susah payah masa kalian gk mau kasih bintang sih. Buruan kasih bintangnya kalo gk gue bakal bilang sama adminnya biar gk usah lanjut nih cerita....

Nah ini dia kelanjutannya masih amatiran jadi banyak typo. Jangan lupa follow dan bintangnya kaya yang kata Arka diatas

GurukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang