Sekarang dirumah Nadine sudah sepi kembali. Nadine membantu mamanya untuk membereskan sisa makan mereka tadi sedangkan Rio sudah balik kekamarnya untuk mengerjakan tugas dan Aryo masih diruang kerjanya untuk mengecek beberapa dokumen. Setelah selesai membantu Lisa, Nadine pamit pergi kekamarnya.
"Arkaaa banguunn, udah pagi nak. Cepet kamu mau sekolah nanti telat" Kerjaan Sita saat pagi bukan hanya menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya tapi ia harus membangunkan Arka yang tidak bisa bangun pagi
"Hmmmm, iya ma Arka bangun" gumam Arka masih menutup matanya
"Arka cepet ihhh kamu ini kebiasaan deh susah banget mau bangun pagi. Gimna coba nanti kalo udah nikah masa kamu terus yang dibangun istri"
"Kan emang itu tugas istri ma"
"Ya tapi gk terus-terusan Arka, suami juga harus bisa manjain istri dipagi hari jangan mau suami aja yang dimanjain" omel Sita pada Arka, entah kenapa omelannya pagi ini sampai ke menikah. " Udah cepet bangun mama guyur pake air kamu"
"Iya ini bangun mama ku sayang" Arka langsung menuju kamar mandi dan membiarkan mamanya membereskan tempat tidurnya. Sebenarnya Arka tidak mau jika mamanya memberskan tempat tidurnya karena katanya Arka yang tidur disitu, Arka juga yang buat berantakan tapi masa mama yang beresin tapi kadang Sita tak memperdulikan ocehan anaknya itu. Setelah selsai membereskan tempat tidur Arka, Sita langsung menuju kamar disamping Arka yaitu kamar Airin. Sita membangunkan nya dan membantu menyiapkan semua keperluan sekolah Airin.
Sekarang mereka semua sudah berkumpul dimeja, siap untuk menyantap sarapan yang sudah Sita siapkan
"Pa, semalem pulang jam berapa?" Tanya Arka pada papa nya memecahkan keheningan dimeja makan
"Jam berapa ya ma?" Prono malah bertanya balik pada istrinya
"Kayanya jam setengah 11 kita sampe rumah deh,soalnya dari rumah Lisa jam 10" jawaban Sita hanya dijawab anggukan kepala oleh Arka. Airin kali ini tidak banyak bicara karena ia masih mengantuk
"Tumben dek diem aja, biasanya kamu heboh sendiri kalo lagi sarapan?" Arka menoel pipi chubby Airin
"Diem bang Airin lagi ngantuk"
"Orang mau sekolah kok ngantuk, harus semangat dong"
"Airin terlalu semangat semalem pas main sama kak Nana"
"Nana? Siapa tuh temen baru?"
"Itu anak dari temen papa semalem"
Arka hanya menganggukan kepala. Mereka semua sudah selesai sarapan dan siap untuk berangkat ketujuan masing-masing.Nadine sudah berapa disekolah tempatnya mengajar. Padahal sekarang baru jam 07.25 biasanya guru akan datang diatas jam 07.30 tapi karena peraturan disekolah ini guru dan siswa tidak boleh telat jadi jam segini sudah banyak guru yang berdatangan dan menyapa Nadine. Nadine sudah duduk diruangannya, karena Nadine adalah guru BP jadi dia mempunyai ruangan khusus berbeda dari ruang guru yang lain, tetapi jika Nadine ingin bergabung diruang guru biasa itu sangat diperbolehkan. Nadine membuka jendela dekat mejanya dan membiarkan udara pagi masuk keruangan, saat membuka jendela Nadine melihat seorang cowok masuk gerbang dengan motor sport. Nadine yakin itu pasti Arka, Nadine baru bertemu dengan nya beberapa kali tapi ia sudah sangat mengenal Arka dari jauh. Nadine melihat jam dipergelangan tangannya sisa 2 menit ia baru sampai disekolah, pikir Nadine sejauh apa rumah Arka kok jam segini baru sampe disekolah apa Arka sengaja berangkat siang atau dia terjebak macet. Nadine sadar kenapa ia memikirkan Arka, Arka bukan siapa-siapanya jadi buat apa ia memikirkannya.
Saat Nadine sedang mengecek berkas absen yang akan direkapnya ada suara ketukan pintu, Nadine pun memerintah untuk masuk. Dan masuk lah seorang wanita mungkin umurnya sekitaran Nadine, ia menggunakan baju kemeja putih dan dilapisi batik berwana hitam keemasan, bawahannya ia menggunakan rok span yang menutupi kalinya sampai mata kaki tetapi bagian belakang ada sobekan untuk memudahkan berjalan, wanita itu sangat cantik Nadine saja sempat terpesona melihat kecantikan wanita tersebut.
Wanita itu mendekati Nadine sambil tersenyum
"Haiii, boleh duduk?" Tanya wanita itu pada Nadine
"Tentu boleh, silakan duduk Bu" Nadine hanya ngucapkan Bu saja tanpa embel-embel nama karena ia belum tau siapa nama wanita canti ini
"Tidak usah panggil ibu,serasa tua saya" ucap wanita itu sambil tersenyum "oiya perkenalkan nama saya Nazwa,panggilnya Nazwa saja jangan ibu, itu terlalu tua guru bahasa Indonesia disini"
"Nadine, kamu sudah tau saya guru apa disini" kekeh Nadine karena pasti Nazwa tau ia guru BP, dia berada diruang BK sudah dipastikan guru BK kan
"Iya karena kamu sudah jadi penghuni ruangan ini" jawab Nazwa sambil tertawa, ia memberhentikan tawanya saat akan bertanya lagi "kamu guru baru ya disini, saya dapet kabar dari Bu indry katanya ada penghuni baru diruang BK"
Nadine tertawa saat Nazwa mengatakan bahwa ia penghuni baru diruangan ini
"Iya Naz, saya baru mulai kerja kemaren. Tapi kok kemaren saya gk liat kamu ya" Nadine memang tidak melihat Nazwa kemaren, entah dia yang kurang jeli atau memang Nazwa gk masuk.
"Kemaren saya ada keperluan diluar kota jadi izin tidak masuk" Nadine sana Nazwa mengobrol banyak kadang-kadang mereka tertawa. Nadine merasa nyaman mengobrol dengan Nazwa entah karena mereka seumuran atau memang mereka cocok saat mengobrol.
Mereka sudah 45 menit mengobrol diruangan Nadine, entah apa saja yang mereka bicarakan sampai selama itu. Nazwa berpamitan pada Nadine karena ia ada jam mengajar sekarang dan Nadine melanjutkan mengrekap absen yang sempat tertunda karena keasikan mengobrol dengan Nazwa.Sekarang sudah waktunya istirahat, Nadine ingin membeli roti dikantin tetapi ia malas jika harus sendiri karena sudah dipastikan kantin dipenuhi oleh siswa yang perutnya lapar. Akhir Nadine menghubungi Nazwa mengajaknya kekantin. Nadine mengutak-atik handphone nya mencari nomer Nazwa yang ia dapatkan saat Nazwa meminta mereka untuk saling tukar nomor. Setelah ketemu ia langsung menghubungi nomer tersebut dan Nazwa menyetujui Meraka akan pergi kekantin untuk membeli makan dan akan memakan diruangan Nadine karena sudah dipastikan kantin penuh dan mereka tidak akan mendapatkan tempat duduk. Sekarang mereka berdua berjalan menuju kantin, dan sepanjang jalan banyak yang membicarakan mereka karena mereka berdua sama-sama cantik dan masih muda. Tapi mereka berdua tak ambil pusing karena sudah terbiasa mendengarkannya.
Sampai dikantin mereka berdua menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada dikantin
"Naz, emang ada yang salah sama kita, kok orang-orang pada liatin kita sih" Nadine mulai risih saat semua orang dikantin memperhatikan mereka berdua
"Entah lah Na, gue rasa gk ada yang salah deh. Udah ayo cepet cari yang mau kita beli jangan lama-lama disini gue mulai risih nih"
Nadine dana Nazwa langsung menuju bagian cemilan saja karena ingin membeli yang lain tetapi melihat antriannya yang panjang membuat mereka membatalkan niatnya untuk mencicipi makanan yang kata enak-enak. Setelah beberapa saat mencari-cari cemilan Nadine mendapatkan apa yang ia ingin dan ia melihat Nazwa yang sudah membawa beberapa cemilan juga, mereka berdua membayar yang mereka beli dan segera kembali keruangan Nadine.Dilain tempat Arka dan teman-temannya baru saja keluar kelas menuju kantin, saat depan pintu kantin ia hampir saja menabrak orang
"Astaghfirullah" kaget kedua orang tersebut
"Aduh Bu, maaf udah buat kaget" sesal Arka
"Kalo jalan hati-hati dong Arka" Nadine kesal dengan Arka padahal bukan salah dia juga, ini kan pintu menuju kantin sudah pasti banyak yang lalu lalang
"Aduhhh Bu saya selalu hati-hati kok, apa lagi naro hati saya kehati ibu" gombal Arka pada Nadine
"Asikkk, lanjutkan boss" ketiga temen Arka menyemangati. Sedangkan Nazwa kaget melihat salah satu muridnya berani menggombali gurunya didepan umum seperti ini, memang banyak juga yang menggombalinya tapi tak seprontal Arka.
"Sudah jangan mengobrol didepan pintu seperti ini, menghalangi jalan saja"
"Ihhhh ada ibu Nazwa, apa kabar Bu? Dah lama ibu gk lewat lorong kelas Xll " sekarang giliran Zaidan yang berbicara. Emang Nazwa sudah sangat jarang melewati lorong kls Xll karena ia tidak mengajar kls Xll
"Hmm iya,saya kan tidak mengajar kelas Xll jadi kalo mau lewat lorong kalian kejauhan" jawab Nazwa
"Ibu udah makan blm?" Tanya Arka pada Nadine
"Kamu tidak lihat Arka saya membawa apa?"
"Biasa Bu cinta kan buta, makanya Arka gk liat" bukan Arka yang menjawab tapi Egi
"Nah ini bener Bu, saya sudah dibutakan oleh cinta ibu" ucap Arka sambil mengedipkan matanya sebelah. Sedangkan Nadine hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku Arka
"Ayo Naz kita balik keruangan" ajak Nadine pada Nazwa dan tidak menanggapi gombalan Arka. Setelah Nazwa menjawab ajakan Nadine mereka berdua pamitan untuk balik keruangan Nadine. Sekarang mereka berdua sudah ada di ruangan Nadine.
"Ehhh yang tadi Arka kan Nad?" Tanya Nazwa sambil membuka cemilan yang mereka beli tadi
"Iya siswa kelas Xll 2"
"Kok kamu bisa kenal sama dia, keliatannya Deket lagi. Jangan-jangan kamu ada hubungan ya sama dia?" Nazwa sambil menyipitkan matanya seperti sedang mencari kebenaran----------------------
Nah penasaran gk sama jawaban Nadine, makanya tungguin kelanjutannya yeee....
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku
Teen FictionNadine adalah guru disalah satu sekolah ternama, Nadine masih muda umurnya 23 tahun dan ia salah satu lulusan terbaik diuniversitas diindonesia. Dia menjadi guru bimbingan konseling atau sering disebut guru BK atau BP. Arka adalah salah satu murid...