*typo ada dimana-mana!!!
Tak terasa sekarang sudah waktunya istirahat, Nadine segera menuju ruangnya. Saat dibelokan menuju ruangannya Nadine hampir saja menabrak Arka dkk
"Astaghfirullah" semua reflek mengucapkan astaghfirullah
"Maaf Bu kita gak tau kalo ada orang yang jalan kearah sini"
"Iya gk papa, lain kali hati-hati" setelah selesai berbicara Nadine langsung meninggalkan mereka
"Ehh Ka,Ibu Nadine kenapa sih kok kaya lagi gak mood gitu" tanya Zaidan penasaran tumben Nadine tidak banyak omongan
"Ya mana gua tau" Arka juga penasaran tumben sekali guru yang banyak bicara itu seketika menjadi irit bicara
"Yeee kirain lu tau, kan lu yang ngejer-ngejer Bu Nadine"
"Udah ayok kekantin laper gua" ajak Egi
Sesampainya dikantin Arka masih memikirkan Nadine kenapa ia menjadi irit berbicara."Woy makan dulu, nanti lah kalo mau ngelamun" Zaidan menyenggol Arka yang masih melamun
"Gua gak jadi makam deh, gua mau nyamperin gebetan dulu"
"Eh eh ehh" Egi langsung menarik baju Arka yang siap untuk lari
"Apaan sih, narik-narik baju orang" Arka tidak jadi lari karena bajunya ditarik Egi dan ia langsung menepis tangan Egi
"Lu mau keruanganya Nadine?" Arka hanya menganggukkan kepalanya
"bawain makan kali, masa ngapel gk bawa apa-apa"
"Iya ka bawain nasi goreng Buti aja tuh"
"Apaan Buti dan?"tanya Egi yang tidak tau apa-apa tentang Buti
"Bude Tuti, males gua manggilnya bude Tuti kepanjangan jadinya gua panggil Buti aja deh"
"Ada-ada aja Lo dan" mereka bertiga ketawa sedangkan Jefri hanya senyum sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan teman-temannya
"Yaudah deh gua pesen nasi goreng dulu abis itu langsung ngapel sama calon ibu anak-anak gua nanti"
"Saaee lu tong" mereka semua tertawa sembari Arka pergi menuju Buti. Sekitar 5 menit Arka menunggu nasi gorengnya akhirnya jadi juga ia langsung pergi keruangan Nadine dan tidak lupa pamitan dengan teman-temannya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumusalam, masuk"
"Pagi Bu. Ehh pagi apa siang ya, sekarang udah jam 10 lewat pagi kan Bates jam 10 tapi kalo siang ini belum siang-siang amat. Menurut ibu ini siang apa pagi?" Tanya Arka sambil duduk didepan meja Nadine"Pagi menjelang siang" jawab Nadine singkat
"Berarti selamat pagi menjelang siang Bu"
"Iya. Ada apa kamu kesini?" Tanya Nadine langsung
"Mau menghibur ibu"
"Saya lagi gk mau becanda, mending kamu keluar aja deh"
"Ihh ibu mah jahat sama saya. Giliran yang lain aja masuk kesini dibaik-baikin, coba kalo saya selalu diusir" Arka pura-pura memasang wajah melasnya didepan Nadine dan Nadine hampir saja ketawa kalo tidak ditahan olehnya
"Ibu kalo mau ketawa ya ketawa aja, gak usah ditahan gitu"Arka sadar jika Nadine nahan ketawa saat melihat mukanya, tapi tidak apa menurut Arka ia bakal melakukan apa saja demi Nadine.
"Ehmmm"Nadine berdehem sebelum menjawab Arka "siapa juga yang mau ketawa"
"Yah berarti tadi muka saya kurang melas dong bu. Adik saya kalo liat muka saya kaya gitu dia ketawa gk berhenti-henti bu, masa ibu gk ketawa sih" Arka masih memasang muka melasnya
"Hahaha, iya iya muka kamu lucu kalo melas gitu. Udah dong nanti saya gk berhenti ketawa juga kek adik kamu itu" akhrinya Nadine pasrah tidak menahan tawanya lagi
"Tu kan emang muka melas saya ini lucu bu"
"Iya iya terserah kamu deh, kamu ada masalah apa makanya kesini"
"masalah saya itu bu cukup, cukup apa ya" Arka belagak seolah ia sedang mikir akan melanjutkan ucapannya
"Kenapa masalah kamu berat banget, yaudah cerita aja" seperti biasa Nadine sudah memasang muka serius akan mendengarkan kelanjutan cerita Arka. Nadine melupakan siapa lawan beciranya sekarang, padahal ia selalu mengingatkan dirinya bahwa Arka tidak akan pernah cerita serius padanya, walaupun Arka sudah memasang wajah serius sudah dipastikan setelah itu ia akan becanda
"Masalahnya berat banget bu" Arka semakin menseriuskan mimik mukanya seolah ceritanya ini memang berat dan susah untuk dibicarakan
"Yaudah kamu cerita aja, saya jamin cerita kamu gk akan bocor kesiapapun"
"Beneran ya Bu, gak akan ada yang tau" Nadine menganggukan kepalanya tanda menjawab iya "jadi gini Bu,orang spesial didepan saya ini lagi galau dan belum makan sepertinya, jadi saya membawakan nasi goreng spesial"
"Arkaaa, kamu itu kebiasan banget sih. Saya kira kamu beneran ada masalah" Nadine sudah dimode kesal karena kesekian kali ia percaya mimik wajah Arka yang serius dan ujung-ujungnya becanda juga
"Bu ini masalah serius. Ibu gak boleh galau kan ada saya dan ibu juga gak boleh kalo gak makan"
"Saya gak butuh makanan dari kamu, saya bisa beli sendiri kok"
"Bu saya tau ibu lagi ada masalah. Masalah apa emangnya sih Bu, cerita lah sama saya sapa tau saya bisa bantu"
"Gk, saya bisa selesaiin masalah saya sendiri. Gk butuh bantuan kamu"
"Yaudah deh kalo bisa selesaiin sendiri. Kalo gak bisa bilang sama saya ya bu, biar saya bantuin"
"Hmmmm" setelah itu mereka sama-sama diam, bingung mau membicarakan apa lagi
"Udah mau bell lagi, yaudah ya Bu saya pamit ke kelas dulu. Jangan lupa dimakan nasi gorengnya, keknya masih anget deh bu masih enak lah kalo dimakan. Tapi kalo ibu gk mau makan juga gak papa sih, kasih keorang aja jangan dibuang soalnya mubajir" setelah selesai Arka langsung meninggalkan ruangan Nadine
Sebenarnya Nadine sudah laper dari tadi tapi karena males kekantin ia urungkan untuk makan dan untungnya Arka dateng sambil bawa nasi goreng jadi yasudah ia makan saja nasi gorengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku
Teen FictionNadine adalah guru disalah satu sekolah ternama, Nadine masih muda umurnya 23 tahun dan ia salah satu lulusan terbaik diuniversitas diindonesia. Dia menjadi guru bimbingan konseling atau sering disebut guru BK atau BP. Arka adalah salah satu murid...