Chapter 4

39 2 2
                                    

Akhir pekan di pagi hari
Apartment 'Trio L' (Leo, Lia, dan Letta)

Saat ini Letta sedang mengerjakan pekerjaan yang belum selesai dia kerjakan kemarin di ruang tv. Dan terlihat Leo keluar dari kamarnya langsung menghampiri Letta dan duduk di sofa belakang Letta.

"Weitss.. Foto-foto pas di Taman Kota nih." kata Leo begitu melihat Letta sedang mengedit hasil foto dia.

"Rong.. Lu cakep juga ya pas lagi manggung.." puji Letta ga bohong.

" puji Letta ga bohong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. cianalcs

"Hehehe iya dong, emang udah dari gen-nya." kata Leo pede.

Si Leo ini memang biasa dipanggil garong sama Letta, soalnya kelakuannya kayak kucing garong. Pecicilan ga ada obatnya, beda sama adek cewe-nya kalem.

"Itu mau lo up ke blog lo?" tanya Leo.

"Gakk.. Mau gue jual ke fans lo. Hohoho.." canda Letta.

"Astaga... Sepupu macem apa sih lo, gue dijadiin dagangan.." rengek Leo.

"Ishh dasar bocah..." ledek Letta.

"Eh.. Lia mana? biasanya kalo kita berisik pagi-pagi gini, dia ngomel-ngomel." tanya Leo baru sadar kalo ga ada kehadiran si adek.

"Masih tidur." jawab Letta. "Semalam gue liat, dia begadang ngerjain skripsi kayaknya." lanjutnya.

"Heh? Udah skripsi aja tuh anak."

"Ahh lo abangnya bukan sih? Gitu aja ga tau."

"Abangnya lah, ganteng begini. Hahaha..."

"Bodo amat, Rong."

"Gue mau mandi dulu habis itu ke cafe, lo jangan lupa bikin sarapan ya sis." kata Leo sambil berlalu masuk ke kamarnya.

"Kok gue?!!" teriak Letta.

Leo membuka sedikit pintu kamarnya memunculkan kepalanya, lalu berkata, "Ini weekend, jadwal lo bikin sarapan." Dan dia masuk ke kamar lagi.

"Hehe bener juga yaa. Kelarin ini bentar deh, nanggung." Letta berbicara kepada dirinya sendiri.

Letta melanjutkan pekerjaannya yang akan dikirim ke Katty, ga lama ada yang buka pintu apartnya dan ternyata Dylan yang masuk.

Mereka ini memang tau password masing-masing apart mereka. Jadi, kalo mau masuk, tinggal masuk dan untungnya ga pernah terjadi hal yang ga diinginkan. Jangan sampe sih 🤭

"Morning Dylan, sini duduk." ajak Letta sambil menepuk-nepuk tempat kosong disebelahnya.

"Morning, pagi-pagi udah di depan Laptop aja?" tanya Dylan dan dia memilih duduk di sofa belakang Letta.

"Ini ngelanjutin kerjaan yang semalam, belum kelar."

"Jeff mana? tumben ga ngintilin kamu kesini?" tanya Letta heran, karena memang biasanya dia kesini bareng Dylan.

You Are the Reason (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang