Chapter 9

18 2 0
                                    

Hola... Disini ku bakal cerita sedikit tentang Jona, flashback bentar yaa... Bentar kok, ga lama wkwk... Enjoy ^^

×××××

Flashback On

Kediaman Jona

Dihari yang sama sebelum Jona bertemu dengan Letta untuk pertama kalinya. Tok... Tok... Cya mengetuk pintu kamar Jona, lalu membuka pintunya. Terlihat Jona sedang duduk di pinggir tempat tidur dengan keadaan yang sedikit kacau.

"Berantem lagi sama kak Clara?" tanya Cya yang sudah hapal kalau Jona sedang kacau seperti ini, pasti habis bertengkar dengan Clara, tunangannya Jona. Jona yang ditanya hanya diam dengan tatapan kosong.

Clara adalah tunangannya Jona. Mereka pacaran dari awal masuk kuliah, seangkatan dan kebetulan satu fakultas. Akhirnya mereka tunangan beberapa hari setelah lulus kuliah. Setelah cukup lama bertunangan, Clara pindah ke Bali untuk sementara, karena ada proyek dari kantornya. Setahun mereka ngejalanin hubungan jarak jauh, terkadang Jona terbang ke Bali hanya untuk melepas rindu dengan Clara.

Dan akhir-akhir ini hubungan mereka sedang diujung tanduk, seringkali mereka meributkan hal-hal yang ga penting. Kayak barusan, seperti biasa Jona menanyakan kabarnya, udah makan apa belom, sama siapa, sedang berbuat apa.... *kok jd kyk lagu* *ok garing*

Tapi, ada aja yang diributkan Clara, katanya Jona terlalu posesif. Dan ujung-ujungnya Clara memutuskn sambungan telepon mereka.

Balik lagi ke Jona dan Cya, "Kak??" Cya memanggil Jona yang sedang terdiam.

"Hmm?"

"Ikut ke Taman Kota kuy..." Cya mengajak Jona untuk refreshing, dia juga suka sedih ngeliat Kakaknya yang terus-terusan kacau begini.

"Ada acara apa emangnya?"

"Ada festival musik, dapet tiket nih dari Kak Harry. Dari pada dirumah mulu, suntukkan?" bujuk Cya.

"Ya udah ayok, apa sih yang ga buat adek kesayangan Kakak." kata Jona sambil beranjak dari duduknya dan mengambil jaketnya yang tergantung di pintu lemarinya.

Dihari itu dia bertemu dengan Letta, awalnya dia hanya sedikit tertarik dengan Letta, mengingat dia masih berstatus tunangan dengan Clara. Dan dia juga sempat melihat Letta memeluk seseorang cowo, yaitu Dylan. Yang dikira Jona adalah pacar Letta, ya jadi akhirnya saat itu dia ga terlalu berharap untuk mengenal Letta lebih jauh.

×××××

Setelah menghabiskan waktu di Taman Kota, mereka pun pulang dan sesampainya di rumah, Jona mendapat telepon dari Clara,

"Halo, Clara... Jangan marah lagi ya, maafin aku kalo aku memang terlalu posesif sama kamu." kata Jona ketika dia mengangkat telepon dari Clara.

"Jo, kayaknya hubungan kita ga bisa lanjut." kata Clara dengan hati-hati.

"Please jangan kayak gini, aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu. Aku bakal berubah demi kamu, hmm?" bujuk Jona.

"Aku ga bisa Jo, aku ga bisa ngelanjutin hubungan ini. Aku— aku udah ga ngerasain apa-apa lagi dalam hubungan kita. Maaf Jo, aku bener-bener ga bisa lanjutin hubungan kita. Nanti biar aku yang ngejelasin semuanya ke orang tua kita."

"Clara..."

"Makasih Jona buat 5 tahun ini dan maaf kalau aku banyak salah selama ini. Good bye."

Tutt... Tutt... Tutt...

Clara langsung menutup teleponnya, kemudian Jona meluapkan emosinya dengan membanting hp-nya ke dinding kamar hingga hp-nya hancur.

You Are the Reason (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang