Chapter 12

19 2 0
                                    

Sore hari di ruang tv apartemen Dylan dan Jeff, terlihat Dylan sedang rebahan di sofanya dengan tangan memegang remote tv. Karena bosan, dia mengganti-ganti asal channel tv dan tiba-tiba dia teringat kejadian dengan Letta setelah pulang dari konser Onewe di malam itu.

Flashback On

Dari Venue konser Onewe, Letta yang mengendarai mobilnya dan Letta mengantar Dylan hingga apartemennya. Letta langsung menyuruh Dylan yang terlihat lelah untuk membersihkan diri dan dia membuatkan Dylan segelas teh hangat. Selagi menunggu Dylan, dia keluar ke balkon apartemen Dylan, untuk menghisap rokok. Entah kenapa akhir-akhir ini Letta jadi lebih sering merokok dibanding biasanya.

Ga lama Dylan keluar dari kamarnya setelah membersihkan diri dan sudah mengganti bajunya dengan celana pendek hitam sedikit diatas lutut dan kaos oblong berwarna putih. Dylan menaruh handuk di atas rambutnya yang basah.

"Ganteng, Sexy...." gumam Letta dalam hati saat melihat pakaian yang Dylan pakai.

"Duh! Lo mikir apa sih Lett!!" gumamnya lagi dan mengeleng-gelengkan kepalanya agar pikirannya kembali jernih.

Setelah pikirannya kembali jernih, dia langsung mematikan rokoknya dan menghampiri Dylan yang sudah duduk di sofa ruang tv dan membantu Dylan mengeringkan rambutnya yang basah.

Awalnya Letta mengusap-usap rambut Dylan dengan pelan, tapi tanpa sadar lama-lama menjadi kencang karena dia mengingat cewe yang bernama Laura tadi.

"Letta, pelan-pelan dong." Dylan mengeluh, merasakan rambutnya sedikit terjambak karena ulah Letta.

"Ups, sowrry." Letta menyudahi mengeringkan rambut Dylan dan memberikan segelas teh hangat yang dibuatnya tadi. Setelah Dylan meminum teh hangat itu, dia langsung tiduran di sofa dengan paha Letta yang menjadi bantalannya.

"Akhirnya bisa rebahan, hehe..." kata Dylan sambil memejamkan kedua matanya.

"Lagian nekat balik sekarang, kalo besokkan kamu bisa istirahat dulu di rumah Bunda hari ini." kata Letta sambil mengelus pelan kepala Dylan.

"Aku kangen banget sama kamu. Makanya nekat pulang hari ini." kata Dylan, Letta hanya tersenyum mendengar perkataan Dylan. Cukup lama mereka terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Tiba-tiba Letta bertanya ke Dylan, "Lan.. Kalo ada cowo yang nembak aku gimana?"

Pertanyaan Letta membuat Dylan mengubah posisinya menjadi duduk di sebelah Letta. "Nembak?? nembak doorr maksudnya??" Dylan malah menanggapinya dengan candaan dan membentuk tangannya seperti pistol ke arah Letta.

"Ishh, aku tanya serius." kata Letta kesal karena Dylan malah bercanda dengan pertanyaannya. Dylan hanya tertawa melihat Letta yang kesal dengan dirinya.

"Tauk ahh, terus cewe tadi siapa kamu?" Letta menanyakan tentang Laura.

"Oh Laura." Dylan terdiam nampak berpikir untuk memberitahu atau tidak tentang masa lalunya dengan Laura

"Mantan aku pas SMA di Bandung." Akhirnya Dylan memutuskan untuk memberitahu Letta. Toh kalaupun dia tidak memberitahu, Letta pasti akan menanyakannya ke Jeff. Dan Jeff juga pasti akan memberitahu Letta.

"Mantan? Orang kaku kayak kamu pernah pacaran juga? Hahahaha." Letta malah meledeknya setelah tau kalau Laura itu mantannya.

Dylan hanya melihat Letta yang tertawa terbahak-bahak, kemudian dia menggelitik pinggang Letta hingga ga sengaja Dylan menindih Letta di sofa. "Haha, geli Lan..." kemudian Letta terdiam setelah sadar dengan posisi mereka, Dylan menatap kedua mata coklat Letta, menyingkirkan beberapa helai rambut Letta dari wajahnya dan perlahan-lahan dia mendekatkan bibirnya ke bibir mungil Letta, kemudian mencium dan melumat bibir mungil tersebut.

You Are the Reason (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang