Chapter 8

26 2 0
                                    

Diam-diam Jeff me-reply story Letta,

Jeff
Incess Letta, udahan dong ngambek sama mas Dylan'nya. Kasian dia tadi kena omel Bang Sammy mulu gara-gara ga konsen latihan buat besok pagi.

×××××

Letta yang baru selesai meng-update story-nya membaca pesan Jeff. "Ahh iya gue lupa, mereka pasti ngeliat update-an gue." gumam Letta dalam hati. Letta pun membalas pesan Jeff,

Letta
Iya Jeff, nanti yaa.. Udah malem juga, kalian pasti udah mau istirahat.

Jeff
Ok, gue tunggu kabar baiknya, hihi.. Nite ;)

Letta
Nite :)

"Hufftt..." Letta menghela nafas setelah membalas pesan Jeff. "Kasian banget Dylan sampe kena omel Bang Sammy. Gue kelewatan kali yah ngambeknya."

"Ga Dylan, ga Jona... Dua-duanya bikin gue sakit kepala." gumam Letta sendiri sambil menggeser pintu kaca balkon dan bergabung dengan Katty, lalu menyalakan sebatang rokoknya.

"Kenapa lo? Pusing dikasih dua pilihan?" tanya Katty begitu Letta duduk disebelahnya.

"Hehe..." Letta hanya tersenyum kecut mendengar pertanyaan Katty dan dia terdiam menghembus asap rokok dari mulutnya.

"Jona suka sama gue." kata Letta tiba-tiba.

"Hah! Kapan bilangnya?" tanya Katty kaget.

"Tadi pas gue anter dia ke depan La Madre." kemudian Letta menceritakan ke Katty apa yang terjadi tadi, saat dia mengantar Jona ke depan La Madre.

×××××

Flashback on

Letta mengantar Jona hanya sampai depan La Madre, tadinya mau diantar sampai parkiran. Tapi Jona melarangnya, karena disana cukup gelap, dia ga mau kalau Letta kenapa-kenapa.

"Thanks Jona buat hari ini." kata Letta tersenyum.

"Justru gue yang makasih ke lo, udah mau jalan sama gue. Ngajak gue nongkrong sama temen-temen lo." Jona dan Letta saling melempar senyuman.

"Letta..." panggil Jona dan dia menatap mata Letta dengan dalam.

"I like you—" Entah kenapa tiba-tiba Jona mengakui perasaannya. Letta hanya mengerjapkan matanya beberapa kali, tidak percaya dengan pengakuan yang keluar dari mulut Jona barusan.

"I like you, Let—" Jona mengulang ucapannya tadi.

"Tunggu, lo putus sama tunangan lo bukan karena gue kan?" Letta tiba-tiba mempertanyakan hal yang tidak ingin dibahas Jona.

"Ga Lett, ga ada hubungannya sama lo. Gue putus sama tunangan gue itu murni karena hubungan kita emang ga bisa dilanjutin." Jona berkata yang sejujurnya.

"Mungkin emang waktunya pas banget, dihari yang sama pas kita pertama kali kenalan. Setelah gue sampe rumah dari Taman Kota waktu itu, tunangan gue tiba-tiba nelpon dan saat itu juga dia mutusin gue lewat telpon." Jona mulai bercerita kenapa dia bisa putus dengan tunangannya.

"Singkat cerita, beberapa hari kemudian gue nyusul dia ke Bali buat minta penjelasan ke dia. Pas nyampe sana, gue mampir ke toko kue kesukaannya, mau beli cake kesukaan dia. Terus gue ngeliat dia lagi sama cowo lain dan mungkin itu penyebab kenapa dia mutusin gue tiba-tiba." Jona berhenti sebentar untuk mengambil nafas.

"Terus gimana?" tanya Letta singkat.

"Akhirnya gue nyamperin mereka dan saat itu juga gue bener-bener putus sama dia." Jona mengakhiri ceritanya.

You Are the Reason (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang