Chapter 15

23 1 2
                                    

Flashback On
3 Tahun lalu, beberapa bulan setelah meninggalnya Kak Vera dan Ayahnya Letta.

Kantin Kampus Letta dan Dylan

Letta sedang menunggu Dylan di kantin kampusnya dengan Intan, teman sekelasnya. "Belum di jemput Dylan?" tanya Intan yang duduk di sebelah Letta sambil menikmati makan siangnya.

"Katanya lagi dijalan sih, eh baru diomongin udah nelpon aja dia.. Hehehe.." kata Letta senang ketika layar hp-nya memunculkan nama Dylan.

"Halo, dimana?" tanya Letta langsung, ketika dia mengangkat telepon dari Dylan.

"Aku udah di parkiran nih, kamu dimana?" tanya Dylan yang ternyata sudah sampai parkiran kampus.

"Cepet banget, ya udah aku kesana sekarang." kata Letta sambil memutuskan sambungan teleponnya.

"Tan, gue duluan yaa. Dylan udah di parkiran ternyata, bye..." pamit Letta ke Intan. Dan dia berjalan cepat menuju parkiran.

Parkiran Kampus

"Dylan aku udah di parkiran nih, kamu dimana sih?" tanya Letta saat menelepon Dylan.
"Aku di parkiran motor, kamu di parkiran mobil?" tanya Dylan balik.
"Iyaaa... Buruan, panas nih..." keluh Letta dan menutup sambungan teleponnya.

Akhirnya Dylan membawa motornya ke dekat parkiran mobil dan berjalan menghampiri Letta yang sedang menunggunya.

"Letta..." panggil Dylan sambil berjalan menghampiri. Letta menoleh dan tersenyum ke Dylan.

"Ahh manis banget..." gumam Dylan dalam hati. Dylan sangat senang ketika Letta tersenyum padanya. Apalagi dengan wajah Letta yang memerah jika terkena terik sinar matahari, ingin rasanya Dylan menyimpan senyuman itu hanya untuk dirinya.

"Hey!! Bengong!!" Letta menjentikan jarinya di depan kedua mata Dylan.

"Yukk, tuh muka kamu udah merah banget kayak udang rebus. Hahaha..." ledek Dylan dan dia menggandeng tangan Letta.

Letta tiba-tiba berhenti saat melihat kendaraan yang dibawa Dylan, Dylan bingung dan mengikuti arah mata Letta. "Ahhh aku lupa ganti kendaraan.." kata Dylan. Dia lupa untuk ganti kendaraan saat dari studio The Rose. Biasanya Dylan meminjam mobil Leo untuk menjemput Letta, mungkin karena tadi terburu-buru dia lupa untuk meminjam mobil Leo.

Kendaraan yang dibawa Dylan adalah motor sport, jenis kendaraan yang sangat Letta benci. "Dylan, aku udah berapa kali bilang sih.. Aku ga mau kamu ngendarain motor itu." kata Letta.

"Aku juga benci sama motor itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku juga benci sama motor itu. Dan kamu tau alesannya kenapa aku benci." lanjut Letta menahan air matanya yang akan keluar.

"Udah ah, aku jalan kaki atau naik kendaraan umum aja!" Letta ngambek dan melangkah meninggalkan Dylan.

"Jangan dong, nanti kamu sakit kalo jalan kaki." Dylan menahan pergelangan tangan Letta, berusaha membujuknya

"Aku lebih baik jalan kaki dari pada naik kendaraan itu!" Letta melepas paksa tangan Dylan dari pergelangan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are the Reason (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang