Hay hay hay....
Voment gaesss jan lupa😍
Ya ya ya ya ya😉
* * *
Seungmin menatap beberapa soal dihadapannya.
Ia sekarang dihadapkan dengan soal Ekonomi. Semua orang disana stress menghadapinya apalagi sekarang udah jam terakhir yang berarti sebentar lagi pulang. Mereka udah berdoa aja supaya cepet cepetan bel pulang yang masih terhitung 20 menit lagi. Tapi entah kenapa itu berasa lama banget.
Bayangin, kelas sosial 1 ini tadi sebelumnya habis belajar matematika ehhh malah langsung dikasih pelajaran ekonomi.
Teman sebelahnya, Renjun udah misuh misuh aja sambil nyeletuk kata kata kasar buat soal yang udah musingin kepala.
Mereka ini baru dua minggu full belajar aja udah dihadapkan dengan soal yang berjibun. Apalagi kalau udah satu semester?
Heuhhh, udah guling gulingan di lantai kali.
Tak
Tak
Tak
"Kamu udah?"
"Hah?!!" semua langsung memekik keheranan pas tahu Rafael Seungmin udah menyelesaikan soal di menit menit terakhir bel.
Semua langsung mangap dan itu buat Seungmin binggung.
Ini pada kenapa sih....
Kring.....
Bel pulang telah berbunyi~
Semua murid langsung pulang dengan keadaan pusing, stress, atau kalau perlu psikisnya terganggu karena soal Ekonomi.
"Bagaimana ya kalau gue milih masuk ipa waktu itu?" tanya Renjun udah ngeryit ngeri aja kalau IPA itu kan sumber hitung-hitungan. Apalagi soalnya yang enggak manusiawi di otaknya.
"Ya enggak gimana gimana."
Santuy
Satu kata dari Renjun buat Seungmin saat ini.
Tingkahnya yang kadang terlihat agak pendiam ini ternyata mengeluarkan sisi positif. Temen barunya ini ternyata pintar juga.
"Min, kok lo enggak masuk jadi anak ipa sih?" pertanyaan itu buat Seungmin mengedikkan bahunya lalu pergi.
"Woyyy tungguin min?!" pekik Renjun saat Seungmin udah melaju hingga sudah tak terlihat.
"Bisaan tuh anak bisa ngilang kayak dora."
Ya ya terserah Renjun aja. Sekarang kita balik ke Seungmin yang lagi lari lari nemuin ketiga temennya di gerbang.
"Lama amat sih, min."
"Iya nih, ketampanan gue kalau kena cahaya cepet ilang tahu."
Jin, emang lu vampir?
"Iya iya udah enggak usah pada ngebacot, ayok cepet balik." ucap Seungmin sambil narik temannya ini untuk mencari angkot.
"Ehhh main ke rumah Jisung yukk." ajak Hyunjin buat Felix ngangguk setuju.
"Yaelah, lu mau ngabisin makanan gue kan?" tanya Jisung sambil mendelik. Ia lupa menyimpan cokelat batangan di lemari.
Ia harus segera menyimpannya. Bisa habis nanti sama temennya ini apalagi Hyunjin yang udah cinta mati sama cokelat.
"Emang boleh sama Jisung?" tanya Seungmin karena ngeliat muka Jisung yang udah ngeliat mereka sepet banget kayak kuman yang perlu diusir dari peradaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret boys (00 line skz) ✔
Fanfiction"Bahkan orang bodoh pun tahu kalau elo bukan orang baik," Persahabatan itu terdengar mengesankan, tapi terkadang terdengar menyakitkan. Kita enggak akan tahu, seberapa hebat orang menyimpan keburukannya yang akan terbongkar perlahan. Karena kalau ka...