Bicara tentang pertemanan, kadang Felix suka binggung bagaimana cara mengungkapkannya.
Okee felix bakal condong ke dalam cerita^^
Jangan lupa vomentnya huhuhu😢
* * *
Di cuaca yang lagi ekstrim, Felix melindungi dirinya dari terjangan hujan angin dengan payung yang ia bawa.
Tadi niatnya dia pengen bawa Sanha ikut, tapi pas tahu ada petir, Sanha enggak jadi ikut dan pergi kembali ke dalam kelas sampai hujannya reda.
Hujan kali ini enggak main main, tadi padahal hujannya deras tapi pas tinggal gerimis malah jadi hujan angin.
Felix bertekad untuk cepat pulang karena pengen tidur di kasurnya yang empuk sambil meluk guling tercinta. Dia langsung nerobos hujan dengan langkah kaki panjangnya.
"Felix?!!" ada Jisung yang manggil dia tapi satu hal yang bikin Felix malu.
Brak
Payung itu tiba tiba hilang kendali dan mulai terbang kesana kemari.
Felix langsung aja lari sambil bawa payungnya. Dia malu diliatin sama banyak orang yang lagi neduh natap dia apalagi Jisung yang udah nahan ketawa. Tapi Jisung langsung sadar akan sesuatu.
"Felix?!!! Gue mau numpang?!!!" Jisung teriak beberapa kali tapi Felix malah langsung naik angkotnya dan kendaraan itu langsung pergi begitu saja.
"Anjir, gue ditinggal!!" Jisung auto ngamuk. Dia keluar dari tempat berteduh sejam setelahnya saat hari mulai gelap.
Jisung jadi sadar, dia pengen bawa payung setiap hari kalau keadaannya bakal begini.
* * *
Hari ini Felix mau pergi main ke rumah Jisung. Dia menutup pintu dan perlahan pergi meninggalkan rumah dengan berjalan beberapa ratus meter untuk sampai.
Felix mulai beberapa kali tersenyum sambil membawa samyang kesukaan Jisung, kebetulan dia tadi mampir ke supermaket buat beliin.
Bukan karena apa apa sih, tapi lebih ke iseng aja karena biasanya Felix kalau bawa makanan apa aja Jisung udah pasti senang setengah mati.
"Ji–"
"KAMU MAU JADI APA NANTI JISUNG?!!!" Felix langsung meringis untuk pergi saat mendengar teriakan Ibu Jisung yang menggelegar.
Felix langsung aja pulang ke rumah tapi tunggu dulu–
"Pah?!!" Felix langsung lari sekencangnya mengejar ayahnya yang telah pergi naik motor tapi dia sadar kalau papahnya enggak mungkin mendengar teriakan dia.
Alhasil Felix cuma bisa terdiam saat motor sang papah melaju jauh tidak dapat dijangkau.
Felix menghela napas panjang, dia mau main ke siapa lagi? Masa mah nungguin mamahnya yang enggak tahu ada dimana? Mana dia ninggalin ponselnya di kamarnya lagi.
Aduhh apes banget....
"Seungmin..." Felix langsung aja berlari menuju rumah temannya itu dengan kecepatan sedang sambil memperhatikan jalanan yang ramai di weekend.
"Seungmin..." panggil Felix di depan rumahnya sambil menatap seorang wanita paruh baya yang membuka pagar.
"Ehhh ada Felix, ayok sini masuk." Felix langsung permisi masuk perlahan masuk ke rumah Seungmin.
"Kalian ada rencana hari ini?"
"Ohh sebenarnya cuma mau main."
"Ajak Seungmin buat belajar ya, dia main terus akhir akhir ini," Felix mengangguk dan segera masuk ke dalam kamar Seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret boys (00 line skz) ✔
Fanfiction"Bahkan orang bodoh pun tahu kalau elo bukan orang baik," Persahabatan itu terdengar mengesankan, tapi terkadang terdengar menyakitkan. Kita enggak akan tahu, seberapa hebat orang menyimpan keburukannya yang akan terbongkar perlahan. Karena kalau ka...