Part 16 Unhappy With You

72 8 0
                                    

Hey hey hey..

Kembali lagi sama cerita ane awokwokwok

Tuh udah update gaess:v

Perkiraan selesainya bakal lama gaess, mungkin sampai 30 part..

Ayoo vote and comentnya...

* * *

Felix sekarang lagi terdiam, merenung di kantin dilihat oleh Jisung yang langsung menyadarkan dia dengan geplakan di pundak.

"Lo mikirin apa sih?" tanya Sanha heran. Biasanya Felix itu memang kalau ada masalah dipikirin terus sampai stres. Itu udah berlaku dari beberapa minggu yang lalu.

"Enggak ada, cuma lagi binggung aja." Felix kembali melanjutkan makan sisa mie ayamnya.

Haechan kembali termanggu sebentar, ia melihat Jisung yang sedang melahap gorengan dengan sekali telan. Ada Sanha yang daritadi ngeliatin Felix murung, yang diliatin asyik melamun tidak jelas.

"Gue baru tahu ya, ada teman se dramatis kayak kalian berempat. Berteman tapi secara enggak sehat." ucap Haechan sambil menyeruput es teh manis itu perlahan.

"Kalian itu sebenarnya kenapa sih? Perasaan berantem terus enggak pernah selesai?" tanya Sanha yang menyetujui perkataan Haechan.

"Kalian pasti enggak akan percaya, kalau pemikiran kita masih kayak anak kecil yang butuh perhatian." ucap Felix pelan yang hanya bisa di dengar mereka bertiga.

"Iya sih, udah kelihatan banget." sirik Haechan. Emang tuh anak mulutnya minta di slepetin ikan pari biar kesetrum kalau perlu nanti bibirnya doer kayak Hyunjin.

"Aduhh mulutnya sini gue lakban.." Jisung langsung bekap mulut Haechan pakai dua gorengan sekaligus.

Ohokkk

Ohokkk

"Jadi gimana kalian?" tanya Sanha membuat Felix mengeleng.

Hokkkk

Ohokkkk

"Woyyy jangan berisik!?" Jisung langsung mukul punggung Haechan sampai gorengannya keluar dari mulutnya.

"Anjir, lo!?" Haechan langsung menggebuk punggung Jisung dan disambut gelak tawa Sanha dan Felix yang melihatnya.

Tidak dengan seseorang yang melihatnya. Apakah ia iri?

.

.

.

Semoga saja tidak..

* * *

Seungmin menyalakan televisinya yang menampilkan kartun beruang tumpuk di hari yang sangat terik. Ia adalah satu dari sekian banyak orang yang selalu mager keluar kemana- mana. Tidak seperti Hyunjin yang hidupnya selalu berkelana kesana kemari.

"Permisi.."

Tok

Tok

Tok

"Adek!? Bukain pintunya!?" Wonpil berteriak karena orang itu terus berteriak tanpa permisi.

Seungmin menghela napas panjang, kenapa tidak kakaknya saja yang menghampiri tamu itu?
Padahal ia sedang di masa kemageran yang hakiki. Ia segera membuka pintunya karena ketukannya semakin kencang.

Cklek

"PERMISI–ohh kukira Kak Wonpil yang bakal bukain." Jisung menghela napas panjang sambil menyerahkan bingkisan dari ayahnya yang habis pulang dari Bali.

Secret boys (00 line skz) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang