Jatuh Cinta Si Pemerkosa

Melahirkan

"dorong yang kuat ya Bu, satu nafas lalu dorong sekuat tenaga ya Bu." Seorang bidan sedang membantu ibu hamil melahirkan.

"Heeeeeeemhk"

"Oek oek oek" suara tangisan yang kuat dari seorang bayi laki-laki yang baru terlahir membuat desahan kelegaan terdengar disudut ruangan bersalin.

"Selamat ya kakek, cucunya sudah lahir." Bidan Asih memberi selamat pada Kakek Tulus. Tulus adalah ayah Ayomi, dia meyakinkan Ayomi untuk tetap mengandung dan melahirkan anaknya, walau dia tahu Ayomi diperkosa, bukan karena dia tidak punya hati, tapi karena tidak ada rumah sakit resmi yang mau menggugurkan kandungan Ayomi pada saat itu, hanya rumah sakit abal-abal yang mau mengaborsi kandungan Ayomi tapi tanpa jaminan keselamatan nyawa Ayomi, sehingga keputusan untuk tetap merawat cucunya adalah keputusan yang terbaik menurutnya.

Saat tahu dirinya hamil, Ayomi tidak bisa menerima, tapi dengan dukungan dari ayah, sahabat dan anjing kesayangan nya dia bisa melalui semua hal berat itu.

"Ibu bisa mulai menyusui adik bayi, rileks ya." Bu bidan memberikan bayinya dengan hati-hati.

"Gantengnya cucu kakek." Kakek Tulus memandang cucunya dengan penuh kasih sayang.

"Kamu sudah berjuang dengan baik Ayomi, bapak akan membantu merawat Alur."

"Iya pak, terimakasih."

"Kita keluarga tidak perlu berterimakasih." Kakek Tulus membelai rambut anak perempuan nya dengan penuh kasih sayang.

"Namanya siapa pak?"

"Alur Bingah, bapak berharap anak ini bisa menjadi jalan kebahagiaan kita."

"Iya pak. Halo Alur, kasih salam sama kakek... Jadi anak baik ya sayang. Ibu sayang Alur."

Saat memperhatikan bayinya yang lemah dan tanpa dosa itu, Ayomi lega karena dia tidak mengaborsi bayinya, dia tidak jadi bunuh diri saat itu.

Dia bersyukur untuk bayinya, walau sekarang dia trauma dengan laki-laki, hanya bapak nya, anaknya dan sahabatnya Andre yang bisa dia percaya. Sejak kejadian itu, dia tidak pernah mau dekat dengan laki-laki.

"Ayomi! Bayinya sudah lahir? Mana sekarang bayinya? Aku udah ga sabar pengen lihat." Andre sangat bersemangat tahu Ayomi melahirkan. Mereka sudah dekat sejak SMA, mereka sahabat yang baik.

"Sedang dimandikan bidan, kamu sudah pulang kerja? Tumben cepet?"

"Iya dong, anakku mau lahir, masa aku ga buru-buru."

"Ini pak, anaknya sudah wangi" bidan memberikan Alur pada Andre, bidan mengira ia adalah ayah Alur.

Andre memang menawarkan dirinya untuk menikahi Ayomi, tapi Ayomi trauma dengan sentuhan laki-laki, dia menolak Andre, Andre harus mendapatkan gadis yang baik, bukan dia yang sudah rusak. Tapi Ayomi masih memperbolehkan Andre memanggil Alur sebagai anaknya. Toh, jika Andre punya anak, Ayomi akan menganggap anak Andre sebagai anaknya.