Jatuh Cinta Si Pemerkosa

Ga usah ikut campur

'Sudah sebulan ini menjadi sekretaris Presdir, ternyata memang berat kerjanya sesuai dengan gajinya, aku harus tahu setiap proyek yang dikerjakan, harus tahu progres nya, harus mengatur agenda kerja, semua kerjaan sekretaris aku kerjakan ditambah dengan kerjaan diluar job desk. Kerjaan melayani boss manja, setiap hari dia harus makan makanan yang sama denganku, aku curiga dia mengidap sindrom 'ga mau kalah'. Juga seringkali minta camilan di pagi hari, saat aku sesenti lagi sampai kantor, aku harus putar balik untuk membelikan, kalau tidak dia akan marah-marah terus seharian seperti kaset kusut.'

'Seperti kemarin, si boss kirim WA untuk menyiapkan keperluan nya selama 3 hari di luar negeri, tapi tidak aku balas pesan WAnya hanya aku baca saja, dan pagi ini dia sudah seperti ABG PMS marah-marah terus, apa juga salah jadinya. Aku baru tahu, hal seperti ini juga jadi urusan sekretaris. Baiklah lakukan yang terbaik, demi bayar cicilan, semangArt.'

Ayomi mengajak Alur dan Andre untuk menemaninya ke penthouse boss, karena dia masih trauma kalau harus pergi ke rumah orang lain sendirian.

-tring- bunyi pesan teks masuk

Boss : "Sudah siap belum?"
Me : "Sebentar lagi pak, ada tambahan tidak pak?"
Boss : "Tambah cintamu boleh?"

Ayomi tidak membalasnya lagi, si boss selain manja juga ganjen, dia sebenarnya takut dekat boss, tapi boss sopan belum pernah bersenggolan dengannya, hanya tingkat gombalnya itu terlalu aneh, Ayomi berpikir mungkin dia playboy, dengan wajah setampan itu dan harta sebanyak itu, dia dengan mudah mendapatkan hati gadis-gadis.

-tring-

Boss : "saya sebentar lagi nyampe rumah."

Ayomi melewatkan pesan teks ini.

"Siapa kamu?!"

Itu seperti suara boss, Ayomi segera keluar kamar, ternyata boss kaget melihat Andre dan Alur.

"Papa" Alur kaget dan berteriak memanggil Andre minta di peluk.

"Gak apa apa sayang." Kata Andre lembut.

"Ini teman saya pak dan anak saya, maaf pak saya belum bilang akan mengajak mereka."

"Teman?" Michael menatap Andre dengan curiga, 'masa teman cowok dibawa ke rumah yang sepi, trus anaknya manggil papa, jangan-jangan pacarnya, atau mantan suami. Kenapa aku jadi merasa cemburu?'

"Ini anak mu? Lucu nya, sini kenalan dulu sama om."

"Iya pak, Alur kenalkan ini atasan ibu, namanya pak Michael. Ayo, kasih salam."

"Alo om..." Alur bersikap manis sekali,  entah kenapa Michael merasa wajah Alur terlihat akrab, mirip siapa ya?

"Sini ikut om, om kasih coklat mau?"

"Maaf pak, tapi Alur tidak boleh makan coklat, hari ini dia sudah cukup makan camilan." Andre mencegah Michael untuk memberikan Alur coklat, tapi ya namanya Michael, mana terima dia omongan saingan cinta nya. Padahal Alur harus diet dengan benar agar jantungnya tidak bermasalah.

"Makan aja nih, masa anak kecil begini makan coklat aja dibatasi ya? Nih Alur mau?"

Alur mengangguk.

Ayomi keluar dari kamar dengan menggeret sebuah koper.

"Pak, ini sudah siap semua." Lalu mata Ayomi melihat Alur memakan coklat. Ayomi kaget dan berteriak.

"Alur! Stop makan coklat! Anak nakal!" Ayomi memarahi Alur. Alur hampir menangis.

"Andre kenapa kamu biarkan Alur makan coklat?" Ayomi memberikan tatapan membunuh pada Andre.

"Boss kamu yang kasih, aku udah melarang." Andre membela diri.

Mendengar keributan begini, Alur malah semakin menangis.

"Ibukan sudah bilang, tidak makan camilan lagi hari ini!" Ayomi marah, namun segera memeluk dan menggendong Alur.

"Sudah sudah, cup cup cup, maaf ibu teriak ya, cup sayang cup." Alur menjadi sedikit lebih tenang, tidak menangis lagi, Alur tidak boleh menangis lama-lama itu akan membuat nya sakit.

"Lebay banget sih kamu, masa makan coklat aja dimarahi segitunya." Michael mencibir Ayomi.

Ayomi memelototi Michael, Michael syok, dia belum pernah lihat Ayomi seperti ini.

"Bapak kalau ga tahu apa-apa, ga usah ngomong deh pak, ini masalah pribadi saya, ga usah ikut campur. Kami permisi."

Ayomi segera keluar dari penthouse, meninggalkan Michael yang bengong, bingung,tak percaya dengan kejadian yang terlalu cepat ini.