Jatuh Cinta Si Pemerkosa

Perhatian

"Aaah ide lu butut semua, ga ada yang berguna!" Michael sedang berbicara di telepon dengan Rafael adik nya.

"Suruh kirim bunga, bunganya dibakar. Suruh kirim coklat, coklatnya dibagikan ke tetangga. Suruh tulis surat, suratnya ga dibaca-baca. Ahh ga ada yang berguna!" Michael emosi karena semua ide dari Rafael tidak ada yang berhasil.

"Bro, bukannya ga guna, bukannya tidak berhasil, ini namanya proses, Lo harus ambil hati kakak ipar pelan pelan bro, jangan lu paksa bro, biar dia yang memutuskan, yang penting Lo harus selalu ada buat dia." Nasihat Rafael benar juga, mungkin karena ini dia punya banyak mantan, tidak seperti Michael yang belum pernah pacaran.

"Tapi gw kangen banget bro sama anak istri gw... Hwaaaa gila gw gila!"

"Emang Lo gila, makanya kakak ipar ga mau. Eh, tapi kalo dia ga mau, trus kakak ipar gw siapa dong?"

"Ah babi lu ya! Lu harus bantuin gw sampai Ayomi jadi kakak ipar lu yang sah! Kalo sampai gagal gw miskinkan hidup lu!"

"Dih babi! Oke oke, gw pikirin cara lain dulu! Bye!" Rafael emosi juga sama kakaknya walau sebenarnya juga perduli sama kakak sulungnya ini.

Michael mengacak-acak rambutnya, hidupnya sudah tidak karuan 2 minggu terakhir ini, Ayomi mengundurkan diri, dia tidak bisa ketemu Ayomi, terakhir datang saat ada Andre, dia cemburu, Andre bisa buat Ayomi tertawa, dia takut kalau Andre akan mencuri Ayomi dari dirinya.

"Pak Michael, menurut spion, anak bapak masuk rumah sakit."

"APA!? KAPAN?!"

"Menurut spion, hari ini dia ke warung Ibu Ayomi, warungnya buka tapi tidak ada orang, setelah lama menunggu ia bertanya pada tetangga, kata mereka ke rumah sakit."

"Rumah sakit mana?"

"Tidak tahu pak."

"Haisss, kalau begitu ayo berangkat. Kita cari disemua tempat!"

"Kenapa bapak tidak menelepon mertua bapak saja?"

"Oh benar, kamu pintar Burhan."

Burhan tersenyum datar, kalau panik semua solusi menjadi berkabut.

Pak Tulus memberitahu Michael dimana mereka saat ini. Orang tua Michael sudah bertemu dengan pak Tulus, mereka dengan rendah hati meminta maaf, mereka menjelaskan semua duduk perkara kejadian itu. Mereka juga tidak keberatan jika mereka dipolisikan, tapi pak Tulus berpikir lain, syukurlah kalau ayah kandung Alur adalah Michael, kebaikan Michael yang membuat pak Tulus menerima Michael dengan sepenuh hati.

-tok tok tok tok-

"Masuk." Ayomi mempersilahkan tamu yang ada didepan pintu untuk masuk.

Ternyata Michael yang datang, Ayomi sedikit terkejut, bagaimana Michael bisa tahu, kenapa wajah nya sangat tidak terurus kumis dan brewoknya tidak dibersihkan dengan benar.

Sebenarnya dalam hati Ayomi masih memikirkan Michael.

Ayomi memandang ke arah bapaknya.

"Bapak yang kasih tau nak Michael, bapak hanya memikirkan Alur."

Alur melihat ayahnya datang membuat matanya berbinar-binar.

"Ayaaah... Ibu, ayah datang, kakek ayah datang." Alur terlalu gembira hampir membuat oksigen, infus, dan alat-alat monitor yang terpasang ditubuhnya hampir terlepas.

"Hey hey anak ku, ayah juga kangen sama Alur..." Michael memeluk Alur lalu menciumi anaknya dengan penuh kasih.

"Kakek keluar dulu ya?"