10 ▪ A Meeting Between Colleagues

802 124 22
                                    

"Siapa dia, mengapa aku terkagum melihatnya?" 

Happy reading


The wren cafe, London


Xander awalnya masih berjalan santai, karena lama untuk menuju meja yang telah dipesan ia memutuskan untuk setengah berlari. Cafe tersebut tak hanya megah, mempunyai luas melebihi cafe pada umumnya. Tak heran, jika The Wren Cafe sangat dikenal oleh masyarakat Inggris.

Ia mencari keberadaan rekan kerjanya. Setelah menoleh ke kiri dan ke kanan, akhirnya ia bisa menemukan dua orang pria yang sedang menunggunya. Xander segera menghampiri mereka ke arah pojok kanan, tempat kedua pria tampan itu berada.

Ternyata, dua orang pria itu bukanlah kolega yang paling utama. Justru, dua pria ini sangat dekat dengan Xander dan Alinka. Penasaran, siapa mereka? Siapa lagi kalau bukan sahabat yanv mengetahu perjalanan Sang Princess.
Mereka adalah Ivvanovic Macarov dan Maxime Bouttier. Sudah tak asing, bukan? Karena mereka selalu membantu apapun tentang Xander dan Alinka.

"Arghh ...  aku kira terlambat." Xander menjabat tangan kedua sahabatnya.

"Tidak, Alex. Kolega dari Italia masih dalam perjalanan," sahut Maxime.

"Syukurlah kalau begitu." Xander menghembuskan nafasnya lega.

"Ke mana Alinka?" tanya Ivvan, menatap Xander lekat.

"Dia tidak akan datang. Aku disuruh untuk menggantikannya, dia bilang ingin beristirahat." Xander terkekeh.

"Bagaimana bisa dia melewatkan pertemuan penting ini?" tanya Maxime menahan tawanya.

"Kau seperti tidak tahu bagaimana sifat dia," sahut Ivvan. Mereka pun tertawa.

                         _TPOM_

Mobil Ferrari Spider terparkir megah di parkiran The wren cafe. Nampak seorang pria tampan turun dari mobil mewah nan megah. Dia mengenakan tuxedo berwarna abu, sepatu pantofel ber-merk Kickers mengkilap.

Dia membenarkan jas serta rambutnya dengan sangat elegan. Benar-benar penampilan yang luar biasa. Tampak banyak kaum hawa yang kagum, mereka memandangnya terpana.

Pria itu mulai melangkahkan kakinya perlahan. Perasaannya ada yang ganjal, dia merasakan ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Insting-nya memang tajam, dia memutar badannya ke arah belakang.

"Seperti de ja vu."

                            _TPOM_

Tanpa pria itu sadari, ada seorang gadis yang memandanginya terkagum. Dia tampak enggan turun dari mobil kesayangannya. Matanya seolah terhipnotis, jantungnya berdetak lebih cepat.

"Siapa dia, mengapa aku terkagum saat melihatnya?" gumam gadis itu.

Setelah beberapa menit kemudian, sepertinya pria itu menyadari bahwa sejak tadi ada yang memperhatikannya. Pria itu berbalik, gadis itu sontak memalingkan wajahnya ke depan.

"Untuk apa dia berjalan ke sini?" tanyanya dalam hati, saat melihat pria itu berjalan ke arahnya.

"Shit, lebih baik aku pergi."

Gadis yang tak lain adalah Alinka, ia mulai menancap gas lalu melajukan mobilnya cepat, menghindari cafe tersebut. Perasaannya aneh, ada yang berbeda darinya.

                           _TPOM_

"Tuan." Rico menepuk pundak majikannya, ia melihat ada yang janggal.

The Princess Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang