16 ▪ File

541 53 44
                                    

"Iformasi sudah aku dapatkan, tinggal menggalinya lebih dalam."

♡Happy Reading♡




Bergamo, Italia

Langit kawasan Bergamo yang semula cerah kini berubah menjadi kegelapan. Mentari kini tak terlihat dikarenakan awan hitam menyelimuti keberadaannya. Rincik hujan mulai turun berlomba-lomba, semakin lama semakin deras membasahi tanah yang semula kering.

Di dalam gazebo terdapat dua orang pria tampan menatap alam dengan sendu. Hening, tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara. Keduanya tampak larut dalam pikiran masing-masing.

Kedua pria itu telah bersahabat sejak lama, mereka selalu saling menguatkan. Entah itu soal ujian hidup, pekerjaan, ataupun masalah pribadi lainnya. Mereka sama-sama mempunyai masa lalu yang kelam, yang tidak akan pernah bisa dilupakan.

Namun, keduanya dapat menyembunyikan luka itu. Tak banyak orang yang mengetahui seberapa dalam luka, dan apa pengaruh besar dari masa lalu itu. Masa kelam itulah yang membawa mereka pada keadaan sekarang, karena mereka berjuang untuk bangkit dari masa pahitnya.

Mereka menggeluti bidang bisnis dengan sangat luar biasa, dengan cabang yang terdapat di mana-mana. Bisnis legal atau pun ilegal takluk di bawah kekuasaannya. Membunuh juga sudah menjadi kebiasaan favoritnya. Hidup di dunia bisnis gelap bukanlah hal yang mudah. Membunuh atau dibunuh itulah prinsif dari kehidupan dunia yang sebenarnya.

Pria paruh baya terlihat menerobos derasnya hujan, berlari kearah gazebo. Tujuannya adalah menemui salah satu pria yang berada dalam gazebo tersebut. Dia datang mempunyai informasi yang sangat penting tentunya.

"Huh, akhirnya sampai juga," ujar pria paruh baya itu, seraya mengatur napasnya.

"Siapa yang menyuruh paman untuk menerobos hujan?" Pria bernama Rafael menatap Rico dingin.

"Ada informasi penting yang harus saya sampaikan pada tuan Rey," ujar Rico.

"Ada apa, Paman?" Rey bertanya menatap lekat Rico yang kini sudah duduk di hadapannya.

"Saya sudah mendapatkan identitas asli gadis yang waktu itu saya lihat di salah satu toko topeng bersama Tuan Alexander. Ternyata dia adalah pemilik dari Rolando Corp yang sekarang." Rico menjelaskan.

"Oke mana ber—?"

"Apa maksudnya Alexander?" Rafael memotong pembicaraan, membuat Rey mendelik tak suka.

"Maaf," Rafael menatap Rey dengan cengiran kudanya.

"Datanya sudah saya simpan di flashdisk ini, Tuan." Rico menyerahkan sebuah flashdisk, yang langsung diambil dengan cepat oleh Rey.

"Sebentar, aku lupa ceritanya," ucap Rafael terkekeh berusaha untuk menggoda Rey.

"Diamlah!" tegas Rey.

Rey pulang dari Inggris dengan Rafael bersamanya. Sebenarnya Rafael juga masih ingat tentang kasus di Inggris pada saat Rico memberikan foto yang tidak jelas, waktu Rico mengambilnya yaitu di salah satu toko topeng, dan samar-samar Rico melihat bahwa topeng tersebut bermotif Harimau. Sehingga waktu itu Rico mencurigai gadis tersebut yang dicari Rey sejak bulan lalu.

Keberadaan Rafael dan Rey di Bergamo saat ini yaitu menempati markas besar Black Eagle yang mereka bangun berdua waktu masih menjadi pembisnis ilegal amatiran. Namun, saat Rafael memilih untuk pindah ke Inggris, markas utama Black Eagle dipindahkan oleh Rey ke kawasan Roma. Sementara markas besar Bergamo menjadi pemain peran belakang yang sangat berpengaruh besar pada seluruh keanggotaan Black Eagle.

"Lebih baik kita kembali ke mansion, hujan sudah reda dari tadi." Rafael mengajak dua orang di hadapannya.

"Ayo! Aku sudah tidak sabar ingin melihat identitas gadisku."

"Sejak kapan bucin, hmm?" tanya Rafael meledek.

"Berhenti meledekku seperti itu, kecuali jika kau ingin merasakan kepalamu aku patahkan," ucap Rey santai membuat Rafael mendelik tajam.

"Sudah tuan, mari!" Rico menyudahi percakapan mereka.

Mereka berjalan menuju ke dalam mansion. Gazebo itu terletak di belakangnya, tepatnya di area taman yang mengarah pada danau buatan di belakang mansion. Sungguh menakjubkan membuat siapa pun yang berada di sana akan merasa tenang dan memberikan kenyamanan.

Rey langsung saja bergegas menuju ruangan utamanya yang berada di lantai tiga. Rafael yang ingin tahu mengikutinya di belakang, dan juga Rico yang harus menjelaskan tentang informasi yang didapat.

Tak perlu waktu yang lama, mereka bertiga sudah sampai di ruangan utama Rey. Pintu terbuka secara otomatis, mereka langsung masuk ke dalam ruangan itu, pintu kembali tertutup.

Rey mengambil laptop, memasukan flashdisk ke dalamnya. Kegiatan Rey ditatap oleh kedua pria di hadapannya dengan seksama. Saat laptop menyala, Rey langsung membuka file yang dia tuju.

Terpampang foto gadis yang dia cari-cari sebelumnya, lalu foto gadis itu dengan pria bernama Alexander yang merupakan kolega bisnisnya waktu itu, wakil dari Rolando Corp.

"Alinka Grethania Rolando gadis kelahiran Inggris. Dia terlahir dari keluarga Rolando Crop, nama ayahnya adalah Royland Rolando. Alinka gadis cantik berumur 20 tahun. Dia pemegang alih semua aset perusahaan Rolando Corp. Nama ibunya masih belum diketahui, begitupun keberadaan ayahnya sekarang entah di mana. Gadis itu tinggal di kawasan London, dia terkenal cuek dan dingin. Hubungannya dengan Alexander masih belum diketahui." Rey membaca isi penjelasan pertama, suaranya dapat didengar oleh orang lain.

"Alexander Abraham, pria itu diketahui lahir di Jerman 21 tahun yang silam. Nama ayah dan ibunya belum bisa diketahui. Alexander mempunyai beberapa cabang perusahaan di Jerman dan New York. Sementara jabatan dia di Rolando Corp dan hubungan dengan gadis bernama Alinka tidak banyak orang yang mengetahui jelas statusnya." Isi penjelasan kedua.

Begitulah isi penjelasan pada file tersebut. Sebenarnya Rey masih belum puas dengan hasilnya, tetapi itu sudah memberi gambaran yang cukup. Fostur tubuh dan sorot mata Alinka memang persis seperti gadis yang waktu itu dia lihat.

"Lalu bagaimana tentang masked tiger, apakah sudah ada info lebih lanjut? Karena jika hanya mirip seperti ini, bisa saja dia lagi ada acara sehingga membeli topeng Harimau waktu itu. Apalagi, Paman tidak melihat jelas bagaimana motif topeng itu, hanya samar-samar melihatnya."

"Informan kita belum melihat tanda-tanda bahwa Alinka itu seorang masked tiger. Mereka sudah memata-matai mansion yang tempat tinggalnya. Sejauh inj belum ada  tanda-tanda pergerakan yang meyakinkan bahwa Alinka sebagai seorang mafia di Inggris." Rico menjelaskan.

"Sepertinya mereka sangat rapi, tapi aku juga tidak yakin jika gadis secantik Alinka seorang mafia. Bisa saja mereka hanya mirip, dan waktu itu gadis yang kau lihat juga belum tentu seorang mafia," ujar Rafael melirik Rey.

"Gali informasi lebih dalam, suruh informan kita untuk memata-matai di seluruh penjuru mansion gadis itu. Jangan sampai membuat siapa pun curiga dengan pergerakan kita!" Rey memberi perintah.

"Baik anak muda." Rico mengangguk tanda mengerti. "Kalau begitu saya permisi."

Rico pamit undur diri meninggalkan dua orang pria tampan di dalam ruangan tersebut. Rico akan mengerahkan informan untuk mencari informasi lebih lanjut sesuai apa yang diperintahkan oleh Rey.

"Sepertinya kau itu kekeh untuk mendapatkan gadis itu, kau mencintainya?" Rafael menatap Rey kekeh.

"Entahlah." Rey memang tidak mengetahui mengapa perasaannya bisa seperti ini.

"Aku yakin kau akan mendapatkannya." Rafael menepuk pundak Rey, lalu pergi meninggalkannya.

Kini tinggal Rey sendiri, menatap bingung dirinya di depan cermin. Entah apa yang dia rasakan, kekeh menginginkan seorang gadis yang belum tentu menginginkannya. Apakah itu cinta atau bukan hanyalah hatinya dan Tuhan yang mengetahui.

"Informasi sudah aku dapatkan, tinggal menggalinya lebih dalam."

The Princess Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang