Chapter 7 : Go Somewhere?

250 65 97
                                    


Jangan lupa vomennya yaa 😊
Happy reading 💞

-SEN 🌻

_______________________________________








Mata laki-laki itu diusap berulang kali, apa yang dia lihat sekarang adalah hari yang sudah petang. Dengan cepat dia mencabut earphone yang tersumbat pada telinganya lalu segera melihat jam yang berada diatas meja. Saat melihat kearah jendela, ternyata diluar sana hujan lebat tiada henti.

"Aduh malah ketiduran, pasti anak itu gak bawa payung deh." ucapnya pelan.

Jay kemudian dengan cepat bangun lalu keluar dari kamarnya. Dia memakai sendalnya dan berjalan ke rumah Yunjae yang hanya beberapa langkah dihadapan.

Dengan ragu dia tetap menekan bel rumah tersebut.

Wanita separuh abad muncul, "Oh Jongseong, kenapa? Mau ajak Yunjae belajar bareng ya?"

"Ah.. Nggak tante. Apa Yunjae udah pulang?"

"Iyaa, itu dia lagi mandi sekarang. Untung aja tadi ada Sunghoon yang ngantar dia pulang. Katanya kamu absen sekolah ya hari ini?"

Laki-laki itu menggaruk belakang tengkuknya, "Ah iya.. saya absen tadi."

"Ya ampun, muka kamu juga sembap gini. Pasti kamu demam ya? Udah minum obat belum?"

"S-sudah tante." bohong Jay, padahal kan muka baru bangun tidur, bukannya demam. "Kalau begitu saya balik dulu ya tante."

"Ah iya. Kalau kamu lapar, makan sini aja ya."

"Iya tante, makasih." dia melambai ringan sebelum kembali masuk kerumahnya, tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Bibirnya dimoncongkan bingung.

"Sunghoon antar Yunjae pulang ?"







************





Jay tidak dapat menahan diri untuk bersiap ke sekolah. Dia tetap memakai seragam sekolahnya yang lengkap walaupun langkah kaki tak kearah sekolah. Maklumlah kena skorsing, mau ke sekolah buat apa coba,  diusir satpam yang ada.

Jadi dia cuma ada satu destinasi, yaitu rumah sakit.

Laki-laki itu melangkah ke dalam kamar seorang anak laki-laki yang masih terbaring lena. Namun setelah menyadari kehadiran Jay, laki-laki itu mulai membuka kelopak matanya perlahan.

"Anjir kaget. Mau ngapain lo kesini ?" tanya Jisung.

"Gak tau."

Jisung membenarkan posisi duduknya, "Lo balik sana! Lo mau apa kesini? Gue gak ada urusan sama lo lagi."

"Lo bikin gue kena skorsing, dan lo bilang lo gak ada urusan sama gue?"

Jisung tidak membalas hanya mendiamkan diri. Suasana menjadi kelam seketika. Tidak ada yang ingin mulai berbicara, pandangan tajam Jay agak menakuti Jisung.

"Maaf." ujar Jisung.

"Bukan itu yang ingin gue dengar."

"T-trus ?"

Jay masih menatap tepat pada mata laki-laki itu, "Gue mau dengar, kenapa lo buat seperti itu. Lo tau gue gak akan marah selain melibatkan orang tua gue, kan ?"

Jisung melarikan pandangannya dari Jay, "All right, gue udah minta maaf tadi. Gak ada hal lain yang harus gue jelasin lagi ke lo. Lagipun ini gak adil, gue sakit lebih parah daripada lo."

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang