Chapter 15 : Mission completion

179 43 58
                                    

Hai haii aku balik lagi sama chapter baru 🙆
Senin udah mulai masuk kuliah lagi jadi aku mau sempetin update deh, biar cepet kelar seri ini. Rencananya mau aku tamatin book ini di chapter 20an.

Btw, jangan lupa vote dan komentarnya yaa guys..
Cuma dengan vote sama komen 'semangat!' aja itu udah bikin para Author seneng loh hihi 😆

Koreksi yaa kalau ada typo ;)

_____________________________











"Gue mau tau jawaban lo malam tadi."

Terhenti sejenak nafas gue waktu Jay tiba-tiba ngomong kayak gitu. Otak gue gelagapan berpikir mau jawab apa, karena sekarang gue sendiri sedang tersesat diantara apa yang mau gue buat dan apa yang gue rasa.

Gak mungkin gue suka Jay.

Gue udah temenan sama dia dari kecil, gimana gue bisa jatuh cinta sama dia? Lagipun ini juga sebagian dari misi untuk menyelamatkannya aja.

Tapi, lain jadinya kalau gue sendiri terjebak dengan misi ini.

Aish mau jawab apa ni?

Kalau dipikir ulang, gue rasa harus stop ngelakuin hal ini. Kalau Jay tau pasti dia anggap gue gila. Misi ini emang berbahaya karena bisa menyakiti hati.

"Se-sebenarnya.."

"ARGH!"

Kami mendongak ke depan, suara nyaring Hyora terdengar. Ini kali kedua Hyora nyelametin gue dengan suaranya. Jay langsung mempercepat langkahnya menghampiri mereka berdua.

"Yah kenapa?"

Sunghoon tertawa halus, "Serangga."

"Lo ngetawain gue? Gue itu takut tau sama binatang-binatang ini! Ugh! Gak suka!" ujar Hyora seraya mengibaskan badannya sendiri. Biasalah dalam hutan kan emang banyak serangga.

Laki-laki manis itu tiba-tiba melepaskan hoodie biru gelap miliknya dan hanya meninggalkan T-shirt camping Sky di dalam. Hoodie itu dia sarungkan pada bahu Hyora. Gak tau mau jelasin gimana tapi cair waktu ngeliat perlakuan si Sunghoon itu.

Ragu-ragu gadis itu menerimanya lalu meneruskan perjalanan. Mungkin dia malu. Sekali lagi Sunghoon tertawa seraya memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Gue menoleh ke sisi kanan, hanya sejengkal jaraknya dengan wajah Jay. Gue jadi serba salah karena gak bisa kasih tau hal sebenarnya. Rasanya gue harus curi peluang lain untuk membicarakan hal ini. Gue mau tanya ke dia betul apa gak yang gue sangkakan selama ini. Gue mau prasangka gue itu salah.

Gue nggak mau apa yang gue kira selama ini memang benar kalau dia dan Sunghoon ada hubungan lain.

"Udah puas ngeliatinnya?" suara garau bersama nada datar itu menyentakkan lamunan panjang gue.

Cepat-cepat gue memandang arah lain.

"M-mana ada."


________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________




Selang beberapa hari setelah camping di Damyang. Mereka memulai hari seperti biasanya. Di balik senyum tawa, ada juga yang sedang berjuang dalam tangis. Mungkin tidak terlihat, namun dapat dirasa.

Hyora berjalan memasuki kelas untuk mengambil barang, waktu belajar sudah tamat kurang lebih dua jam yang lalu. Tapi laki-laki bernama Sunghoon itu masih tekun sendirian di dalam kelas.

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang