Chapter 16 : Can we go back again?

177 38 19
                                    

Haayy aku mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah vomen di chapter kemarin!
Thank you so much guys 💖

Btw, happy reading!

____________________________












Jay ragu-ragu untuk menekan bel pintu rumah Yunjae. Sudah hampir sepuluh menit dia berdiri tegak di depan pintu tanpa berbuat apa-apa karena pikiran dia penuh dengan banyak hal.

Pintu dibuka, laki-laki itu tersentak lalu mundur dua langkah.

"Eh Jongseong-ah, waegurae?"

Dia menunduk separuh, "Annyeonghaseo ahjumma, Yunjae ada?"

"Ahh dia di kamar lagi demam. Malam tadi salah sendiri ujan-ujanan, untung aja kamu bawa payung, kalau nggak pasti udah tambah parah itu demamnya." omel wanita itu.

"Ha, ayo masuk. Ahjumma mau keluar sebentar beli bahan dapur."

"N-nae."

Satu persatu langkah diatur masuk ke dalam rumah. Pintu kamar Yunjae yang berada di sebelah kanan itu diketuknya perlahan, takut menganggu. Karena tidak ada sahutan Jay memutar gagang pintu tersebut lalu memasukkan kepalanya.

Yunjae yang tersadar bunyi pintu memaksa kelopak matanya untuk terbuka. Namun dengan cepat dia memejamkan matanya lagi setelah wajah Jay yang dilihatnya.

"Yah, lo udah bangun kan." kata laki-laki dingin itu kemudian melabuhkan punggungnya di bahu kasur. Dia menyentuh dahi Yunjae dengan telapak tangan hangatnya.

"Gue nggak papa, lo balik aja. Bisa nggak kita jauhan buat seminggu? Atau.. beberapa hari?"

"Kenapa? Lo malu karena gue liat lo ditolak?"

"Aaaaa Gak denger gak denger... Udah pergi sana, gue gak sanggup buat bertatap muka sama lo." usirnya lagi seraya menyelubungi dirinya ke dalam selimut.

Jay menghela keluhan, "Gue gak peduli juga kok."

"Bohong! Pasti lo mau ngejek gue kan? Udah pergi sana.. Gue perlu waktu untuk sendiri, hati gue ini terburai tau nggak?"

"Bodo."

Yunjae tiba-tiba mengeluarkan kepalanya, "Yah, Park Jaymet."

"Apa?"

"Mianhae."

Mata Jay berkedip bingung, "Kenapa?"

"Gue gak dengar perkataan lo waktu lo nyuruh gue jauhin diri dari dia. Karena gue gak ngerti apa-apa. Tapi waktu Sunghoon sendiri yang bilang kayak gitu, baru gue sadar.."

"Aigoo, itu karena lo udah dimabuk cinta banget sama dia." Jay menyentil dahi gadis itu.

"Ya gimana lagi, darimana gue tau kalau Sunghoon pelaku sebelumnya? Kenapa lo gak pernah kasih tau gue? Kan enak kalau lo bilang dari awal."

Laki-laki itu mengangkat bahunya, "Geunyang. Gue gak peduli. Lagipun tiba-tiba dia mau dekat sama anak ingusan kayak lo, emang gak ngerasa aneh?"

Yunjae menampar bahu Jay berkali-kali, "YAH! Siapa yang anak ingusan?!"

"A-aw! Arraseo arraseo mian."

Dia melipat tangan di depan dada tanda ngambek, mata tajamnya menatap wajah laki-laki yang barusan mengejeknya.

"Gue gak mau kasih tau lo karena takut lo gak percaya."

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang