Chapter 11 : Stay away from him, because I...

196 49 150
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA WAHAI PARA READERS. BIAR AUTHOR SENENG DAN GERCEP UPDATENYA 💖✨
Jika ada typo mohon dikoreksi ya xixi

➽───────────────❥







Jay ada jadwal latihan basket hari ini dan pada akhirnya gue makan sendirian di kantin. Keliatan banget kan jonesnya. Dulu Yeonjin sama Semi selalu sama gue, tapi mungkin sekarang mereka udah sibuk latihan buat pergi ke I-land. Hmm...

Apalah daya~

"Hai!"

Gue tersentak dan dengan cepat mendongak. Terlihat wajah riang Yeonjin dan Semi yang melabuhkan punggung mereka didepan tempat duduk gue.

"G-guys.."

"Yah gk usah buat wajah terharu kayak gitu lah." kata Semi seraya tertawa. "Jangan khawatir, kami akan sentiasa ada sama lo.  By the way, Sorry.."

"Eung, gue juga minta maaf." sambung Yeonjin.

Mata gue berkedip beberapa kali, "Ha? Gue gk ngerti."

"Kami udah keluar dari penyertaan I-land. Lo tau nggak, kaget banget muka ketua tadi hahaha."

"APA? Yah! Kenapa kalian keluar?! Gila ya?! Kalau itu karena gue, lebih baik kalian lupain aja. Gue gk peduli juga kok!"

Semi dan Yeonjin tertawa keras.

"Duh, gimana bisa kita bernafas dalam Dream Club tanpa lo? Lagipun gue udah muak sama perangai Hyora yang entah apalah itu." omel Semi.

Yeonjin mengangguk setuju, "Betul, biarin aja dia masuk lomba itu sendirian. Dasar tamak!"

Terdiam membisu gue jadinya. Terharu. Cuma kasian aja si Hyora itu, mungkin dia terdesak untuk pergi ke I land. Tapi gue juga gk tau sebabnya apa.

"Gue baru dapat kabar kalau Hyora nyuruh ketua buat singkirin lo."

Gue menggaruk kepala, "Sriusan? Kalian tau dari mana?"

"Pak Hoseok dengar semuanya. Gue udah faham kenapa dia buat kayak gitu, karena bu Seulgi gk suka sama dia. Bu Seulgi lebih suka sama lo."

"Hmm gue gk peduli juga kalau dia mau jadi center. Tapi ya udah lah, yang penting gue bisa ketemu kalian berdua lagi. Yey!"

Mereka berdua serentak mengangguk cepat, "Yeyyyy!"






。・:*:・゚★,。・:*:・。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆




Malam gelap ditemani bintang dan bulan. Gue mendongak seraya membiarkan angin lembut menyapa wajah gue. Dingin banget malam ini.

Sebenarnya gue baru balik dari mini market, mama nyuruh gue buat beli sayuran. Gue juga gk tau pasti beli sayuran apa tapi yang penting sama dengan apa yang didalam foto.

Dalam perjalanan, tiba-tiba langkah kaki gue terhenti. Terlihat sosok figur yang familiar sedang duduk di bangku taman ditemani lampu jalan. Gue menyipitkan mata gue supaya bisa melihat dengan lebih jelas sosok tersebut.

"Eh? Kok kayak Sunghoon?"

Karena raut wajahnya yang terlihat suram, gue membuat keputusan untuk pergi menyapanya. Sebelum itu gue menyempatkan diri membetulkan pita suara gue. Uish berdebar juga hati ini ketemu gebetan.

"Hai.. Sunghoon."

Laki-laki itu tersentak lalu dengan cepat mendongak ke arah gue. Dia mengelus pipinya dalam diam kemudian mengukir senyuman.

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang