0.5

12.6K 221 23
                                    

"woi rek!" Elvar berseru memanggil Areka yang sebelumnya hendak menuju lapangan

"Ya?" Tanya Areka

Elvar memberikan segepok uang yang dibungkus rapi kepada Areka "selamat ulang tahun,gue gatau mau ngasih apa jadi gue ngasih duit aja. Semuanya 30 juta" ujar Elvar memeluk Areka sebentar

"Really? Seriusan buat gue? Thanks ya, Lo orang pertama yang ngucapin ultah ke gue" Areka tersenyum simpul sebagai tanda terima kasihnya.

"Im always be number one" Elvar menyatakannya dengan bangga lalu menepuk pundak Areka "kalo gitu gue cabut dulu ya, ada urusan"

Areka mengangguk mengiyakan. Elvar kembali mengedarkan pandangannya mencari Verla yang sebelumnya sempat mengatakan ingin pergi ke toilet tapi tak kunjung datang. Di kampusnya ini ada 5 toilet di masing masing fakultasnya. Elvar sudah mencari di 4 toilet yang berbeda dan hanya tertinggal satu toilet, yaitu toilet di fakultas kesenian.

Saat sampai disana Elvar berdiri cukup lama didepan toilet wanita sampai ada wanita yang keluar "ada Verla ga?"

Wanita itu tampak terkejut melihat keberadaan Elvar "e engga var, gue balik ke kelas dulu"

Verla tidak mungkin berbohong padanya, ia ingin mengecek kedalam namun apa jadinya jika ia terciduk masuk kedalam toilet wanita?.

"Ck, cuma Lo yang berani bikin gue kesusahan cewe sialan" Elvar bernekat masuk dan mendorong pintu toilet tersebut satu persatu.

"Ver! Lo didalam?" Elvar bertanya saat pintu toilet paling ujung tidak bisa didorongnya.

Tidak ada sahutan, masa bodo dibilang penguntit,toh jika benar Verla ia sudah melihat tubuh wanita itu dari atas hingga ke bawah.

Elvar sedikit melompat karna pintu toilet yang berjarak lebih tinggi 10 cm dari dirinya. Ia terkejut saat mendapati Verla yang tidak mengenakan pakaian atas dan rok yang sobek dalam keadaan lemah seperti tidak ada tenaga.

Dengan sekuat tenaga Elvar mendobrak pintu toilet dan membawa Verla keluar, tidak lupa tubuh Verla ia tutupi menggunakan jaketnya.

Elvar tidak tau apa yang terjadi pada wanitanya ini, siapa yang berani melakukannya? Jika ia tahu ia akan membunuh orang itu.

"Ver, Lo kenapa bisa kaya gini?" Tanya elvar usai membawa Verla ke UKS

Verla menatapnya dengan tatapan sendu "gue.. gue dilecehin var"

Elvar mengepalkan tangannya "siapa cowo itu? Siapa yang udah berani ngeganggu milik gue?!" Bentak nya tanpa sadar.

"Hiks.. raf.. Rafa.." Verla menangis sejadi jadinya mengingat kejadian yang baru saja ia alami tadi.

'tch. Bajingan itu udah ngelewat batasan teritori Gue.'

"Ceritain kronologinya" Elvar masih berusaha menahan amarahnya

Flashback on

Verla saat itu izin ingin pergi ke toilet pada elvar, awalnya ia hanya ingin pergi ke toilet yang berada di fakultasnya namun tiba tiba tubuhnya digendong secara paksa, oleh Rafa.

Verla dibawa hingga sampai di toilet fakultas kesenian, tampaknya orang ini tau bahwa pacarnya jarang sekali ke tempat ini.

"Lo mau ngapain hah?!" Verla melindungi tubuhnya dengan tangan nya.

Rafa melihat Verla dari atas hingga kebawah kemudian mengusap bibirnya lembut.

"Ternyata Jenita bener, Lo type gue banget." Ucap nya dengan seringaian.

MY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang