1.0

6.6K 137 7
                                    

"jangan pernah ganggu milik gue, sekali aja Lo sentuh dia, Lo mati"
***

Ketika sampai kerumah, Elvar

Menelpon lian, khawatir adiknya dari tadi belum pulang juga.

Padahal sudah larut malam, tadi adiknya pergi dengan siapa ? Dan kemana si vandya?! Kenapa kedua adik perempuannya sangat suka pergi kelayapan hingga larut?!.

Tak lama handphone Elvar berbunyi, mamanya menelfon.

"Halo ma?"

'elvar, adikmu disana baik baik saja kan? Dia tidak pergi kemana mana kan?' tanya Anindya

"E engga ma, Lian udah tidur di kamarnya"

'tapi kok firasat mama bilangnya dia lagi keluar ya?'

"Enggaa, gausah khawatir ma. Lian aman sama Elvar"

'aman banget kok, kalo sampe mama tau anak gadisnya Masi belum pulang jam segini mati gue'batin Elvar

'kalo sampe kamu boong awas ya kamu var.'

"I iya ma"

Tut.

Elvar Masi bingung kemana Lian, hingga saat ini belum pulang juga. Apa ia harus menelpon Anindya lagi dan jujur saja ? Bahwa adiknya belum pulang?.

Lalu hapenya kembali berdering ia pikir itu dari mamanya, saat ia mengangkatnya, dengan reflek Elvar langsung jujur.

"Ma, sebenernya Lian tadi izin pergi sama Elvar tapi dia belum pulang juga sampe sekarang"

'elvarsya Gardesta' deg.

Elvar tertegun mendengar suara bariton itu, shit. Dia jujur kepada Alvaro,maka tamatlah riwayat nya.

"I iya pa?"

'kemana adikmu?'

"Di dia bilang mau pergi pa, cuma gatau mau kemana. Elvar udah nyari tapi ga ketemu"

'kalo sampe pagi dia belum pulang, papa bawa kamu pulang kerumah. Tinggal disini'

"Iya pa"

Tut.

Elvar mengacak rambutnya frustasi jika sekali lagi ia menelpon lian dan Lian tidak mengangkatnya, ia akan melapor polisi.

"Lian! Kamu dimana!" Bentak elvarsya ditelepon ketika tau Lian mengangkatnya.

"Halo?" Elvar mematung, kenapa suara pria yang mengangkat teleponnya?.

"Lo siapa?!"

"Dia sedang tidur, tidak saya apa apakan"

"Gue gapercaya samalo! Mana Lian"

"Saya tidak tertarik dengan anak yang masih muda namun sudah minum alkohol"

Elvar semakin tertegun, apa Lian pergi ke klub?.

Pria itu terdiam sejenak "jika besok dia belum pulang ke rumah, saya yang akan mengantarnya. Tunggu saja"

Tut.

'mampus gue kalo papa tau'

***
Usai menjemput Verla, Elvar kini menatap Areka yang tampaknya semakin dekat dengan adiknya, bagus. Ia tidak bisa mendapatkan pacarnya kini ingin mencoba mendekati adiknya.

Meskipun Elvar tidak mempermasalahkan hal itu, virgin dan perjaka. Sangat cocok jika mereka benar benar melakukan hal itu secara bersamaan.

Sebenarnya Elvar pun tidak ingat dengan siapa keperjakaannya pertama kali diambil, sama sekali tidak kepikiran untuk mengingatnya.

"Elvar..." Panggil Verla manja

"Hm"

"Pulang ngampus ke pantai mauu ga"

"Ga, gue sibuk"

"Sibuk ngapain?" Tanya Verla

"Gausah kepo bisa ngga? Gue lagi mumet"

Elvar meninggalkan Verla sendirian di lobby dan langsung masuk menuju kelasnya.

Ia teringat pasal tadi pagi, disaat Lian dan vandya masuk kerumah secara bersamaan.

*Flashback on*

Elvar terbiasa bangun pagi, saat ia sedang memasak makanan untuk dirinya sendiri pintunya berbunyi dengan keras.

"Minggir Lo gue mau lewat" jawab vandya setengah sadar

"Apaan sih kak, ngalah kek sama lian. Lian mau masuk duluan" Lian juga sempoyongan

"Gada gada, Lo minggir" vandya mendorong Lian hingga Lian terhuyung ke belakang. Hampir ia terjatuh jika tidak segera ditangkap oleh Elvar.

"Kalian darimana ha?! Lo gatau kalo gue khawatir setengah mati mikir kalian?!" Kesal Elvar mengusap wajahnya gusar

"Gue nginep rumah temen, semalam dah pulang cuman Lo kunci pintunya" ujar vandya

"Nah, kalo Lian? Kemana?! Kenapa pas Abang telpon yang ngangkat pria?!"

Lian gugup menjawabnya "l l lian se semalam minum alkohol bang, Lian ga tau kalo itu miras seriusan. Lian ga tau. Pas Lian bangun tiba tiba Lian ada di apartemen cowo"

"Ga apa apain kan?"

"E engga"

"sekali lagi kalian ga bilang mau pergi kemana mana gue telpon papa!" Ucap Elvar.

"Dih pengadu lo ah, gaasik var" vandya langsung masuk dan naik ke tangga.

"Kamu, mandi sana. Ntar Abang antar ke sekolah"

*Flashback off*

Ketika dia melirik ke arah verla, verla sedang menatapnya dengan tatapan khawatir, namun Elvar tidak memperdulikannya.

***
"Rek!" Panggil Elvar

Areka yang sedang bermain basket menoleh,"apaan?"

"Pulang nanti temenin gue ke klub ya, gue mau refreshing otak"

"Ngapain? Gue ada janji neme--" Areka merasa dirinya hampir saja keceplosan, ia lupa bahwa vandya adalah milik elvar.

"Neme?" Tanya Elvar bingung

"Nemelintirkan pala kau maksud gue, iya itu hehe" jawab Areka gugup

Elvar menatap Areka dengan tatapan curiga "Lo ga lagi nyembunyiin apa apa dari gue kan rek?"

"E engga lah, emang gue mau nyembunyiin apaan"

"Lo lagi kencan sama seseorang misalnya?"

Deg. Tubuh Areka mematung, ternyata tebakan elvar benar, sahabatnya ini sudah mulai berkencan.

"Kenalin ke gue, atau Lo gabakal gue kasih restu" ucap Elvar

'ya pasti gabakal Lo kasih la var, dia kan bitch nya Lo' batin Areka sembari tersenyum receh.

"Engga! Gue ga lagi kencan, Lo mau ke klub kan hari ini?! Ayo gue temenin"

Dengan perangai Areka yang aneh seperti itu tentu saja semakin menambah kecurigaan pada diri Elvar.

"Kalo sampe lo nyembunyiin sesuatu dari gue awas aja"

Elvar berlalu pergi, sementara areka menghembuskan nafasnya lega "huh , Mak! Anakmu masih hidup Mak! Yes! Yuhuuuu" teriak Areka

***
Maaf jarang update, author banyak tugas huhuhuhu :'(

Jangan lupa vote dan comment!!!

See you soon



MY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang