0.8(18+)

31.9K 247 11
                                    

"hidup Lo tuh kalo ga ngurusin kehidupan orang ya ngerusak doang kerjaannya"
***

Verla menatap wajah Elvar dari saat ia mulai masuk kembali kedalam kamarnya, pacarnya sedang diambang kebingungan.

"What's wrong?" Tanya Verla sambil mengelus pundak Elvar

Elvar menoleh kearah Verla sekejap lalu kembali menatap keluar balkon, "gue cuman bingung. Lo kenal gue sejak kapan?"

Verla balik menatapnya kebingungan "kenapa nanya tiba tiba?"

"Ya gapapa, apa Lo inget gimana masa kecil Lo?" Elvar semakin penasaran pada ucapan Alvaro tadi, apakah benar Verla ini teman masa kecilnya.

Verla menggeleng pelan menandakan bahwa ia tidak ingat bagaimana masa kecilnya dulu.

"Aku pernah kecelakaan mobil waktu dulu yang mungkin menyebabkan aku melupakan bagaimana diriku dimasa kecil" jelas Verla

Dengan hati yang lega Elvar menghela nafasnya, pasalnya ia saat ini belum menyukai Verla dan mungkin saja tidak. Ia hanya menginginkan tubuh Verla, bibirnya, dan hanya tubuhnya. "Syukurlah"

"

Maksud nya?" Verla yang tidak mengerti dengan kelegaan Elvar mengernyitkan dahi nya.

"Maksud gue syukurlah Lo selamat dari kecelakaan mobil waktu kecil dulu" elak Elvar lalu berjalan menuju ranjang king size miliknya, dan menepuk ranjang tersebut menyuruh Verla ikut menyusulnya.

Elvar juga mulai berpikir bahwa kini Lian, adiknya sudah mulai ikut pulang kerumahnya dan kini ia sebagai saudara tertua harus menjaga kedua adik perempuan yang bisa saja terjerumus dalam pesona lelaki hidung belang sepertinya.

'kayanya gue salah udah ngenalin verla ke papa dan mama' batin Elvar

Melihat kegelisahan Elvar Verla menarik pipi Elvar agar mendekat ke arahnya "tidur, mau sampai kapan begitu terus? Besok kita harus ngampus" ucap Verla sembari mengecup bibir Elvar singkat

Elvar mengepalkan tangannya lalu mendorong tubuh verla dan kemudian tubuhnya kini sudah berada diatas verla sambil menatapnya dengan penuh arti.

"Kenapa? Kenapa Lo doyan banget naikin birahi gue? Bahkan disaat kita harus tidur? Dirumah orang tua gue? Shit, kalo udah gini mana bisa tahan." Elvar menggigit bibirnya seksi.

Verla tersenyum miring kemudian menarik kerah baju Elvar "im ready" balasnya sambil membasahkan bibirnya lalu melumat bibir Elvar perlahan.

Elvar menekan tengkuk leher Verla agar semakin memperdalam ciuman mereka, malam itu mungkin akan dihabiskan oleh hal yang menyenangkan.

Elvar mengambil dasi miliknya di lemari, kemudian mengikat kedua tangan Verla kebelakang, "Remember the rules, honey? don't sigh" peringat Elvar sambil melumat daun telinga Verla sekejap.

Verla hanya bisa menggigit bibir bawahnya menikmati sentuhan Elvar yang sudah mulai mengelus pangkal pahanya dengan lembut, berjalan menuju selangkangannya lalu kembali mengelus miliknya dari luar CD, "var, no. Jangan disiksa" ucap Verla memutar bola matanya keatas saat Elvar menciumnya dari perut hingga ke bukit kembarnya.

"Gue cuma nyiksa Lo sekali, sedangkan Lo ngelakuin hal kaya gini berkali kali"

Elvar mengendus ngendus leher Verla yang menurutnya sangat merangsang, dikecupnya pelan dan kemudian dilumatnya hingga meninggalkan bercak merah.

MY BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang