Sudah 3 hari tuan Jojo, tidak kemari, jangankan datang, aku sama sekali tidak melihatnya dimanapun, biasanya dia ada disini, duduk disana dan memperhatikanku tapi... dia tidak ada, hah... kira-kira dia dimana ya, aku jadi khawatir. Tuhan tolong biarkan aku melihanya lagi, aku sangat merindukannya dan mengkhawatirkanya, sedang apa dia, apa yang dia lakukan sekarang, apakah dia baik-baik saja. Aku benar-benar meridukannya.
Tiba-tiba Tuan Jojo benar-benar datang, tapi dia datang bersama seorang wanita, wanita yang cantik dan mereka tampak akrab.
"halo tuan Jojo, wah anda datang bersama seseorang rupanya?" Sapa Ibu penjaga pada mereka "iya, dia temanku" sahut singkat Tuan Jojo "halo, saya Nayla" wanita itu memperkenalkan dirinya pada ibu penjaga "iya, senang berkenalan denganmu Nayla" Ibu penjaga membalasnya dengan ramah
"apa Riri, baik-baik saja?" Tanya Tuan Jojo pada ibu penjaga "sebenarnya, dia akhir-akhir sedikit tidak aktif dan bersemangat seperti biasanya" Ujar Ibu penjaga "apa dia stress disini?" Tuan Jojo mulai bertanya-tanya "mungkin dia kesepian" Sahut Nayla "iya, mungkin" Tuan Jojo melihatku dengan tatapan penuh kekahwatirannya.
Tidak, aku tidak kesepian, sekarang kamu ada dan datang bersama orang baru tentu saja aku senang, aku tidak kesepian kok, aku baik-baik saja. Aku pun berenang dengan cepat lalu melompat tinggi untuk membuktikan bahwa aku baik-baik saja pada tuan Jojo dan ibu penjaga. "astaga, dia kembali bersemangat setelah melihat tuan Jojo" kata ibu penjaga. Tuan Jojo hanya menatapku memastikan keadaanku "aku harus memeriksanya" Ujarnya sambil mendekatiku, aku pun berenang mendekatinya
"kamu kenapa, kamu sakit?" Tanyanya lembut sambil mengelusku, ah... tiga hari yang lalu kamu juga mengelusku tuan Jojo, hangat dari tanganmu dapat aku rasakan, tangan penuh kehangatan dan kenyaman yang selalu aku rindukan selama 3 hari ini. Kumohon tuhan, tolong berikan waktu lebih banyak agar dia selalu disini bersamaku. "lucu sekali lumba-lumbanya senang bersamamu" Ujar Nayla, tapi entah kenapa tersirat sesuatu didalam hatinya aku dapat merasakannya
"cih, apaa-apaan lumba-lumba ini, menggangu waktuku bersama tuan Jojo, tahan, tahan sebentar lagi bakal pulang kan, aku tidak betah disini"
Suara hati ini membuatku terdiam dan menjauh dari tuan Jojo, suara hati paling buruk nan mengerikan yang pernah aku dengar terpancar dari wanita bernama Nayla, berparas cantik dan sempurna tapi dia mempunyai hati kelam yang mengerikan, membuatku takut.
"ada apa, kamu lapar?" Tanya khawatir tuan Jojo sambil memandangku, aku menggeleng kan kepalaku, aku tidak lapar, aku hanya ingin bilang wanita itu mengerikan dia bukan orang baik untukmu tuan Jojo aku mohon berhati-hatilah.
"dia terlihat baik-baik saja, ayo kita pergi Jojo" ucap Nayla pada tuan Jojo, tapi tuan Jojo hanya diam dia masih nampak mengkhawatirkanku. Tak apa, kamu pasti sibukkan dan nona Nayla juga tampak tidak nyaman disini pergilah tak apa, terima kasih sudah mau datang melihatku. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah mendorong tubuh tuan Jojo untuk menjauh, menyuruhnya untuk segera pergi. "tuan, Jojo. Bukannya tadi anda bilang akan pergi, anda yakin tidak terlambat?" Ibu penjaga tiba-tiba mengingatkannya. Ibu penjaga sepertinya paham apa yang aku pikirkna "ah, iya, maaf" Sahut tuan Jojo lalu keluar dari kolam dan mengajak Nayla pergi.
Aku yang melihat itu hanya diam, melihat Nayla menggandeng tangan tuan Jojo dengan erat. Aku hanya bisa melihat semua itu dari dalam akuarium ini. Aku hanya bisa melihatmu tidak dapat menyentuhmu bahkan bicaramu tidaka akan pernah terjadi. Aku... aku... aku tidak tahu perasaan apa ini, perasaan apa yang ada didalam hatiku ini
sakit, sakit sekali,
sesak, sesak sekali
tiba-tiba kurasakan air mata mengalir begitu saja keluar dari pipiku, aku menangis untuk pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dolphine Heart (END)
Short StoryAku hanyalah seekor Lumba-lumba, iya, hanya lumba-lumba, berbeda denganmu. Dirimu adalah seorang manusia. perasaan yang bernama cinta ini tidak akan bisa tersampaikan padamu, dan tidak akan pernah terwujud. tapi, saat melihatmu datang, dan menatapku...