13

4 1 0
                                    

"aku menyukaimu"teriakku pada seorang pria dihadapanku, dia yang semula sedang mengamati lumba-lumba disebuah akuarium mendadak kaget menatapku "aku menyukaimu" ulangku dengan gugup. ditanganku ada bunga lily yang ingin kuberikan padanya, iya, hari ini aku memberanikan diri untuk menyatakan perasanku padanya.

Namun dia hanya diam dan meninggalkanku begitu saja. Aku menggemgam tangkai bunga Lily dengan erat hatiku sakit tapi aku tidak akan menyerah, aku ingin dia benar-benar tahu perasaanku yang sesungguhnya.

Namun semua usahaku sia-sia dia samakin dingin dan makin membenciku, dan aku hanya bisa terdiam setiap kali dia bilang "berisik dan menjauhlah dariku" kata-kata yang sangat tajam dan dingin itu selalu menyakiti hatiku, tapi aku tetap tidak menyerah.

"aku akan pergi, aku akan dijodohkan dengan seseorang maka dari itu, berhentilah mengejarku" kata-kata itu benar-benar sangat mengejutkanku yang bisa aku lakukan adalah menatapnya dengan tatapan terkejut

"itu artinya, tuan Jojo akan menikah?" tanyaku lagi dan dia hanya mengganguk lalu menatap akurium lumba-lumba. Sakit... sakit sekali, tapi tak apa, asal dia bahagia itu sudah cukup bukan, mungkin inilah yang terbaik dari tuhan untuku

"kalau begiu, hati-hati dan semoga tuan bahagia" ucapku padanya tanpa sadar aku mengucapkan hal tersebut dengan air mata yang mengalir dipipiku dan tuan Jojo hanya menatapku "kau..."

Kkrrakk... suara kaca yang retak membuat ku menoleh dan langsung mendorong tubuh tuan Jojo menjauh dari kaca akurium

PRRRAANNNGGG.....

Semua kaca mengenai tubuhku dan air menguyur tubuhku yang tak berdaya begitu saja. "RIRI!!!" suara Tuan Jojo terdengar dia berusaha untuk menolongku tapi tubuhku terlalu lemah dan aku juga sudah kehilangan banyak darah.

"bertahanlah, ambulan akan segera datang" Tuan Jojo menahan semua luka ditubuku yang sudah bersimbah darah "sakit" ringisku pelan "bertahanlah kau paham?" pintanya aku terdiam dia mendengarku lalu aku tersadar bahwa tubuhku menjadi manusia

"tuan Jojo bisakah kamu dengarkan aku sebentar..." pintaku dengan sekuat tenang "diamlah Ri nanti saja" Ujarnya sambil berusaha menhentikan pendaharan diperutku "tolong... sebentar...saja" pintaku lagi lalu memegang pipi nya, akhirnya aku bisa menyetuhnya aku pun tersenyum

"hangat...tuan Jojo hangat" tuan Jojo menatapku dan memegang tangku yang masih dipipinya "bertahanlah Ri dan jangan bergerak kenapa kamu tidak paham hah!" bentaknya tapi aku hanya bisa tersenyum "aku rindu padamu" mendengar itu tuan Jojo hanya bisa terdiam

"bisakah kamu mendengar perkataan terakhirku Tuan Jojo?" tanyaku lagi padanya dan dia menggemgam tanganku dengan erat "apa?" tanya lagi padaku dia menatapku dengan hangat aku pun menjadi sangat bahagia

"aku menyukaimu... cuman itu saja kok" ucapku sambil tersenyum padanya "aku amat senang kamu selalu disini dan melihatku, aku bahagia sekali bisa bersamamu walaupun kamu selalu mengabaikanku, aku bahagia saat kamu berbicara padaku, dan aku sangat bahagia saat kamu mengelus kepalaku, aku bahagia dan aku amat berterima kasih akan itu"

"jangan Ri, jangan pergi!" tuan Jojo memelukku aku terkejut namun sekaligus bahagia ini pertama kalinya tuan Jojo memelukku, pelukannya hangat dan nyaman andai masih ada waktu, aku masih ingin dipeluk olehnya lagi

"jangan pergi, jangan pergi dan bertahanlah Riri, jangan seperti ini" aku mendengar tuan Jojo berbicara padaku aku ingin menjawab tapi aku tidak sanggup lagi

"tuan...jo..jo, su..ka kah ka..mu.....pa..daku?" tanyaku pelan didalam pelukannya

Dolphine Heart (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang