"syukurlah kau baik-baik saja" Ujarnya sambil meletakannya tangannya dikaca aquarium, tatapan matanya tampak senduh, kamu kenapa, ada apa, sakit, masih sebal sama wanita-wanita tadi ya?. Aku hanya berenang berputar-putar kesana kemari berharap dia tahu apa yang aku tanyakan.
"tuan Jojo" suara ibu penjaga membuat pria itu berbalik dan menatap ibu penjaga ku, ah... namanya tuan Jojo, nama yang imut...
"halo" sahutnya datar seperti biasa
"hari ini mengunjungi Riri lagi ya?" Tanya ibu penjaga pada tuan Jojo "iya, seperti biasa aku suka melihatnya riang seperti ini" sahut tuan Jojo sambil melihatku. Dia suka melihatku ceria, aku juga suka melihatmu ada disini dan melihatku tahu. Aduh, aku ingin mengatakannya tapi tidak bisa, yang aku lakukan sekarang hanyalah berenang kesana kemari berusaha menunjukan ekspresi senangku padanya.
"lihat, dia sepertinya juga senang dengan tuan, iya kan Riri-ku" Ucap Ibu pejaga padaku dan akupun mengganguk "lihat, dia mengganguk" Hebo ibu penjaga pada tuan Jojo dan tuan Jojo hanya terdiam kaget melihatku, ia berusaha menyembunyikan ekspresinya dibalik topinya "ahahhaah.... tuan Jojo ternyata bisa malu juga rupanya" Tawa ibu penjaga pada tuan Jojo. "iya, ini pertama kalinya ada lumba-lumba yang suka padaku" Jawabnya pelan lalu tersenyum padaku, senyuman itu, senyuman tipis tetapi sangat tulus dan terasa amat menengakan hati itu, membuat ku terdiam. Aku tidak tahu bahwa ada manusia yang benar-benar dapat membuatku bertingkah seperti ini padahal aku ini hanya lumba-lumba, apakah aku pantas membuatmu bahagia?
***
"sebenarnya tuan Jojo itu baru saja mengalami hal berat, kakeknya meninggal dan dia tampaknya sangat sedih akan hal itu, kasihan sekali, padahal dia dan kakeknya suka sekali berjalan-jalan ditaman ini. Taman ini pasti membawanya akan kemasa saat ia bersama kakeknya" Ibu penjaga bercerita padaku "dan dia juga orang yang telah menyelamatkan Riri di pesisir pantai, berkat tuan Jojo, Riri ada disini menemani ibu"
Tuan Jojo menyelamatkanku, apa yang sebenarnya terjadi padaku, dan kenapa dia menyelematkan ku, padahal aku hanya lumba-lumba. Tapi, terlepas dari itu semua dia orang yang benar-benar baik mau menyelamatkan lumba-lumba tanpa ingatan sepertiku ini. Hah... kasihan dia, dia pasti sangat kesepian karena kakeknya meninggal, apakah orang baik selalu kehilangan orang-orang disekitarnya, oh tuhan... tolong jangan buat dia bersedih, aku berharap dia bahagia.
Aku berenang lalu melompat-lompat, membuat ibu penjaga memandang ku bingung lalu tersenyum "ah, apakah kamu mengkhawatirkan tuan Jojo Riri-ku?" Tanyanya padaku paham atas kegelisaan ku "tak apa sayang, dia tidak apa-apa. Terkadang, seseorang memang membutuhkan waktu untuk melupakan seseorang yang ia cintai pergi dan menemukan seseorang baru yang datang lalu melupakan rasa kesedihan tersebut, mari kita berharap dia menemukan orang baru tersebut" Ucap Ibu penjaga membuatku terdiam menatapnya
"aneh, padahal dia tampan dan rupawan seperti itu kenapa dia masih sendiri ya, ah, sudahlah. Nah Riri, beristirahatlah, besok ibu akan datang lagi kesini melihatmu sayang. Sampai jumpa Riri-ku sayang" Ibu penjaga mencium keningku lalu beranjak pergi.
"Terkadang, seseorang memang membutuhkan waktu untuk melupakan seseorangyang ia cintai pergi dan menemukan seseorang baru yang datang lalu melupakanrasa kesedihan tersebut, mari kita berharap dia menemukan orang baru tersebut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dolphine Heart (END)
Short StoryAku hanyalah seekor Lumba-lumba, iya, hanya lumba-lumba, berbeda denganmu. Dirimu adalah seorang manusia. perasaan yang bernama cinta ini tidak akan bisa tersampaikan padamu, dan tidak akan pernah terwujud. tapi, saat melihatmu datang, dan menatapku...