"ucapan semata terlalu sederhana
untuk mengungkapkan besarnya
rasa dalam jiwa"Rasi jalan buru buru ke kelas untuk duduk ke bangkunya, kebetulan ia duduk dengan nda, sedangkan ocha dengan cici. Sebenarnya Rasi memiliki teman bukan hanya dua tapi 6, namun tak sedekat ocha dan nda.
Rasi pun sampai lalu duduk sambil menghela nafas sejenak, rumit pikirnya. Ia masih mengingat kejadian tadi di lapangan olahraga, tak biasanya Mars menanggapi kehidupan Rasi namun kali ini beda, ada apa?
"kusut amat muka kek lap dikamar mandi guru" ucapan nda membuat Rasi kaget. Ia mengusap dadanya , sabar temen emang gitu serasa gapunya dosa.
"enteng amat itu rahang? " desis Rasi, nda hanya menyengir lebar.
"lagian mukanya kusut amat, perasaan tadi b aja, kan harusnya seneng bang asa mau nganterin bekel" ucap nda, Rasi mengangguk pelan.
"iya gua seneng, tapi sebelum seneng dibikin kesel dulu" ucap Rasi
"halah kocak, yang bener napa kalo ngomong tuh " nda menoyor kening Rasi.
Rasi berdesis, kurang ajar temen laknat liat aja.
"hoi kita kita ga diajak nih" ucap sera sambil berkacak pinggang
"mak kos kosan dateng " cibir nda
"lo kalo ngehina orang paling jago bat ya" gerutu sera.
"udah si masih pagi nanti aja kalo mau berantem " ucapan dini membuat mereka berenam melongo.
"stres juga" ucap ocha pelan.
Rasi hanya geleng geleng, gini lah sahabat sahabat nya yang katanya orang nya friendly, semua otaknya miring.
"hutang penjelasan lo pokoknya " ucap nda sambil benisik
" iya santuy" jawab Rasi.
🐧🐧🐧🐧
Pada jam istirahat Rasi dkk sedang duduk duduk ngobrol di dalam kelas, suasana kelas tumben lagi ramai dan satu kelas tidak ke kantin, Rasi pun asik ngobrol sambil sesekali liat pesan dari seseorang."katanya pas istirahat ini gaada yang ngomong "keluh Rasi, nda yang mendengar pun menyenggol lengan Rasi.
Rasi pun melihat nda kesal,
"apaan bae si nda gua lagi males ah""itu pangeran Al udah nunggu, asek" goda nda.
"cielah Rasi Rasi udah gede ya kamu" goda yang lainnya.
Satu kelas yang tadinya ramai tiba tiba sepi setelah mendengar suara salam.
"assalamualaikum ada Rasi? " Altair masuk sambil salam.
"waalaikumsalam, hoi ta. Nyariin Rasi? Noh bocahnya dekem bae" goda haikal ketua kelas Rasi.
"bacot bat haikal, belom aja gua tendang tuh pantatnya" desis Rasi
"sabar, emang gitu kan anak nya " ucap oky menenangkan Rasi.
Altair yang diam di pintu jadi ikut bingung sendiri, entah dia yang bego atau dibegoin seisi kelasnya Rasi?
Entahlah ia ingin bertemu Rasi bukan ngajak melawak.
"ekhem, ras jadi kan?" tanya Altair
"jadi kok, otw in aja yuk" ajak Rasi sambil berjalan keluar.
Haikal hanya senyam senyum gak jelas melihat Rasi dan Altair.
"hehe, hebat si Rasi ngegebetnya" ledek haikal
KAMU SEDANG MEMBACA
MARASTA(on Going)
Teen Fiction(selesai hiatus) 🙏🙏 "saat sebuah luka di pertemukan rasa" Mampu kah Rasi melewati masa masa terluka nya? Dan mampu kah Altair mengubah luka menjadi rasa? Lalu, mampu kah Mars memperbaiki luka yang pernah singgah? Note(alur masih maju mundur alia...