☀Pulang Bareng☀

25 8 20
                                    


Suasana canggung pun masih berlanjut pada Rasi dan Altair, mereka menunggu bel istirahat kedua jika tidak ada lagi yang mendaftar mereka sepakat untuk balik ke kelas masing masing.

"elah, bete banget " keluh Rasi. Altair yang sama bosan, mengangguk tanda setuju.

"ayo deh balik gua juga udah mager" ucap Altair. Mereka bangkit untuk pergi, saat berberes Rasi teringat suatu hal lalu berinisiatif bicara pada Altair.

"Al gimana kalo kita nanti buat pengumuman pas upacara senin depan, pas pengumuman sehabis upacara selesai? " usul Rasi.

"boleh deh nanti kita ngomong nya pas upacara selesai" Rasi melirik Altair sebal.

"kan tadi gue ngomong gitu? Nyebelin banget " Rasi mencebikan bibirnya sebal.

"oh iya, hehehe oke deh" Altair hanya cengengesan. Maafkan anak ini Rasi.

Mereka berpisah di koridor tengah lalu pergi ke kelas masing masing.

🐧🐧🐧🐧

Rasi duduk di kursinya, sepi itulah menurutnya. Btw kok sepi? Rasi celingak celinguk kok pada gaada? Wah gaberes.

"kok gada? " ucap Rasi heran. Ia menggaruk pelipisnya, aneh batinnya.

Rasi membuka ponselnya banyak notifikasi dari grup dll. Lalu ia berdiri menuju perpustakaan tujuannya. Ternyata teman teman Rasi sedang nonton drakor disana.

Ia bersenandung kecil sambil berjalan ke arah koridor perpustakaan. Ia merasa harinya panjang mulai dari masalah hati dan lain lain.

Mars kebetulan berada di koridor perpustakaan pun berjalan berlawanan arah, ia menyipitkan matanya cewe aneh? Ngapain tuh batin Mars.

Sekitar satu meter baru Rasi mulai sadar yang didepan nya Mars ia membuang muka pura pura sibuk dengan ponselnya.

Brukk

"awss, anjir siapa coba buka pintu gak ditutup" gerutu Rasi sambil mengelus elus jidatnya. Rasi mencoba berdiri ia terjatuh dengan posisinya yang jelek.

Buru buru ia bangun dengan bertopang papan di sebelahnya, saat bangkit ia melihat uluran tangan, Rasi tak tau siapa ya bodo amat ia menerima uluran itu.

Rasi bangun dengan cepat, lalu menoleh untuk mengucapkan terima kasih, saat melihat orangnya Rasi terkejut hingga mundur beberapa langkah. Saat mundur ia pun salah langkah mengakibatkan kakinya tertekuk hampir jatuh ia pasrah lalu menutup mata.

Seperti ada yang menahannya jatuh? Siapa? Rasi membuka matanya melihat manik mata orang itu, ia sempat tertegun ia rindu ditatap seperti itu dengan orang tersebut , ini seperti menyiratkan rindu masing masing yang terpendam,mereka pun tersadar.

Rasi lebih dulu sadar lalu buru buru merapihkan seragam nya. Mars pun sama ia menjauhkan tubuhnya sedikit.

"bisa gak kalo jalan liat liat? Untung nabrak pintu kalo lebih dari nabrak gimana? " tekan Mars menggebu gebu, Rasi memundurkan kepalanya jarak Mars dengan dia terlalu dekat.

"kaya liat orang gila aja, muka lo pucet banget, pusing ga? " ucap Mars seperti semula.

"kaga! Pertama, lo kalo ngomong gausah deket banget bisa kan? Yang kedua, mana tau kalo gua bisa nabrak pintu, yang buka aja bego gamau nutup lagi" maki Rasi sebal.

MARASTA(on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang