Sixth: Misunderstanding

105 25 2
                                    

Irene terbangun dari tidurnya setelah sebelumnya meminum obat yang diberikan Yoongi. Ia mencoba menyesuaikan penglihatannya dikarenakan kamar hanya diterangi dengan lampu meja yang ada di sebelahnya.

Ternyata sekarang sudah malam. Irene melihatnya dari luar jendela, dimana tirai sedikit tersingkap yang menunjukkan gelapnya langit. Nampan dengan gelas beserta piring kosong diatasnya masih ada di atas meja. Irene memutuskan untuk mencucinya. Saat Irene keluar kamar, ia tidak mendapati keberadaan Yoongi. Irene melangkah menuju dapur dan melihat ada beberapa tumpukan piring kotor dan gelas didekat wastafel. Akhirnya ia putuskan untuk mencuci semuanya. Hitung-hitung sebagai tanda terima kasih.


Tok... tok... tok..

Suara ketukan pintu membuat Irene terhenti dari kegiatannya. Mata Irene mencoba mencari jam.

08.15

Siapa yang bertamu semalam ini?

Irene bimbang. Tidak mungkin kan ia yang membuka pintu. Ini bukan tempat tinggalnya.

Ketukan pintu itu terus terdengar bahkan semakin kuat dan disertai suara seseorang lelaki meneriakkan kata 'hyung' berkali-kali. Lalu tidak lama setelah itu pintu terbuka. Irene terkejut, mungkinkah Yoongi yang membukakan pintu? atau ada orang lain tinggal disini?

Irene melangkah perlahan-lahan menuju pintu setelah ia mencuci tangan terlebih dahulu. Ternyata memang Yoongi yang membuka pintunya. Dilihat dari tampilannya, Yoongi baru selesai mandi karena ia sesekali mengusap rambut dengan handuk di tangannya.

Mengapa ia tidak meminta tamunya untuk masuk?

Yoongi menatap dengan malas seseorang yang ada di hadapannya karena mengganggu kegiatan mandinya sehingga ia harus cepat-cepat menyelesaikannya. Dari teriakannya saja sebenarnya Yoongi sudah tahu siapa yang bertamu. Niat hati ingin mengabaikannya, tetapi mengingat tetangga apartemennya akan terganggu dengan teriakan tamu yang tidak diundang tersebut Yoongi pun menyelesaikan mandinya secepat mungkin.

"Kenapa lama sekali hyung?"

"Kau tidak lihat..?, aku sedang mandi tadi," ucap Yoongi kesal dengan tangan yang terus mengusap-usap rambutnya dengan handuk.

"Maaf, hyung."
"Aku segera datang ke sini setelah mendapat telepon dari Bibi. Bibi bilang kau tidak pulang dan tidak memberi kabar."

Yoongi hanya menghela napas.

"Ada apa denganmu hyung?"

"Tidak ada apa-apa."

Beberapa detik berlalu, tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Hanya Yoongi yang terus mengusap-usap kepalanya sambil melamun.

"Hyung.., hyung.."

Yoongi tersadar dari lamunannya, lalu menatap orang tersebut.

"Apa?"

"Kau tidak memintaku masuk? Haruskah kita terus berdiri disini?"

"Untuk apa kau ingin masuk?"

"Aku lelah hyung. Ingin duduk dan minum sebentar setelah itu aku pergi."

"Tidak perlu. Sebaiknya kau pulang, aku akan menghubungi ibu agar ia tidak khawatir. Aku ingin istirahat."

"Hah... Ya sudah."

Baru saja orang itu akan melangkah pergi, namun matanya melihat seorang perempuan yaitu Irene yang berdiri tidak jauh di belakang Yoongi. Kemudian ia melihat Yoongi dan Irene bergantian. Keterkejutannya semakin bertambah tatkala melihat perempuan tersebut mengenakan pakaian hyungnya.

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang