Fifth: I (Don't) Miss

117 23 22
                                    

Wendy?

Kenapa dia kembali?

Yoongi dibalik meja dalam ruangannya memikirkan perkataan yang diucapkan pemuda yang berkunjung semalam.

"Katanya ingin menyelesaikan urusan yang belum selesai."

Urusan yang belum selesai?

Tok.. tok.. tok..

"Silahkan masuk."

Seorang perempuan masuk ke dalam dengan beberapa map dan kertas di tangannya. Itu sekretaris Yoongi.

"Maaf, Pak mengganggu waktu Anda. Ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani"

Sekretaris itu meletakkan beberapa map di atas meja. Yoongi pun membuka satu persatu dan membacanya dengan seksama sebelum ditandatangi.

"Saya ingin mengingatkan Bapak, kalau kita ada rapat hari ini jam tiga."

"Baiklah."

Setelah semua berkas ditandatangani, sekretaris Yoongi pun melangkah keluar membawa kembali berkas-berkas tersebut.

"Jisoo.."

"Ya, Pak?"

"Jika ada yang mencariku, bilang saja aku sibuk dan tidak ingin diganggu. Aku akan datang sendiri ke ruang rapat. Nanti kau bisa pergi terlebih dahulu."

"Baik, Pak."



Irene duduk di bawah pohon di pinggir lapangan karena panas terik matahari membuat kepalanya pusing. Irene tidak cukup terampil dalam olahraga sehingga setiap jam olahraga, usai pemanasan dan praktek sebentar ia hanya duduk seperti sekarang. Irene tidak sendirian, ada beberapa teman sekelasnya duduk tidak jauh dari tempatnya. Namun mereka tidak meminta Irene bergabung begitu pun dengan Irene yang juga tidak mencoba bergabung dengan mereka. Bukannya tidak ingin memiliki teman, hanya saja ketika Irene berusaha berbicara dengan mereka, mereka seperti mengabaikan Irene. Banyak rumor yang beredar bahwa Irene bukanlah gadis yang 'baik-baik'. Entah darimana rumor itu berawal, yang pasti beredar setelah memasuki tahun ajaran baru.

Irene merasa kepalanya sangat pusing, sehingga ia meminta izin kepada guru olahraga untuk pergi ke ruang UKS.

"Ada yang bisa mengantar Irene ke ruang UKS?"

Tidak ada satu pun yang menjawab. Mereka hanya memandangi Irene dengan pandangan yang aneh menurutnya.

"Ada apa dengan kalian, tidak ada yang mau mengantarnya?"

"Tidak perlu, Pak. Saya bisa sendiri."

"Benarkah?"

Irene menganggukan kepalanya dan melangkah ke UKS.

Langkah Irene semakin lama semakin melambat padahal ruang UKS masih cukup jauh dari tempat dia berdiri sekarang. Irene terdiam sambil memegangi kepalanya.

Kenapa sakit sekali

Irene berusaha mengembalikan fokus kesadarannya untuk mulai melangkah kembali, namun tiba-tiba kakinya lemas dan tubuhnya terjatuh.

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang