Dibawa kakak jahat

350 38 2
                                    

Rabu, 6 Mei 2020.

-----------------

"Pulang sama siapa?" Tanya Deven.

"Anneth? Anneth pulang nya dijemput supir,"

Deven menatap sekeliling. Sekolah sudah sepi, dan sekarang mereka tengah berjalan di koridor.

Deven melepas tas Anneth secara tiba-tiba membuat sang empu kebingungan. "Kenapa?" Tanya Anneth yang sudah tidak memakai tas.

"Sini ih tas nya," Anneth hendak mengambil tas nya dari tangan Deven namun laki-laki itu malah mengangkat tas Anneth tinggi-tinggi supaya tidak di ambil lagi oleh Anneth.

"Gue bawain," kata Deven sembari menyampirkan tas Anneth di bahu kanannya.

"Kenapa? Tas Anneth gak terlalu berat kok,"

Deven menghentikan langkahnya dan memberikan tas Anneth pada pemiliknya sebab dirinya dan Anneth sudah berada di depan gerbang.

Disana sudah ada mobil jemputan Anneth.

"Besok berangkat bareng gue, gue jemput."

"Ken..."

"Besok pulang nya sama gue juga,"

"Ta.."

"Udah, masuk." Deven membuka pintu mobil Anneth lalu mendorong pelan badan Anneth untuk masuk.

🍬

Anneth membuka mulut saat Revano menyuapkan sesendok nasi.

Sekarang Anneth tengah makan malam di ruang makan bersama Vino, Alina, serta Revano.

"Besok Anneth pergi ke sekolah sama Deven ya, Pi?"

"Deven siapa?" Tanya Revano.

"Temen Anneth,"

"Deven anaknya Om Reza?" Tanya Alina.

Anneth mengangguk.

"Kalian pacaran?" Tanya Vino.

Anneth menatap keluarga nya satu persatu.

"Anneth bilangnya sama Deven pacarannya nanti aja kalo udah umur delapan belas tahun." Ucap Anneth sembari tersenyum.

Vino menatap Alina begitu pun sebaliknya.

"Anak baik-baik bukan?" Tanya Revano sembari membersihkan mulut Anneth dengan tisu sebab gadis itu sudah selesai makan.

Anneth mengangguk. "Ganteng lho, bang." Anneth tersenyum.

"Sama Abang ganteng siapa?" Revano tersenyum manis.

Anneth melirik kedua orang tua nya yang tersenyum geli.

"Udah ah," Anneth beranjak dan pergi ke kamar.

🍬

"Anneth pergi dulu!" Anneth mencium pipi Vino, Alina dan Revano lalu berlari keluar dari rumah menghiraukan teriakan Alina yang menyuruh gadis itu sarapan dulu.

Anneth tersenyum ketika melihat Deven sudah di depan rumah sembari duduk diatas motor. "Selamat pagi,"

Deven hanya mengangguk lalu memberikan helm yang sengaja ia bawa untuk Anneth kepada gadis itu. Dirinya juga baru membeli helm itu kemarin, khusus buat Anneth.

"Lucu banget helm nya bunga-bunga," bukannya memakai helm tersebut Anneth malah memutar-mutar helm tersebut untuk melihat motif bunga-bunga yang ada di helm itu.

ANNETH ARTAMEVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang