Rabu, 13 Mei 2020.
-------------------
Anneth yang tengah membaca buku mengalihkan pandangannya ke pintu kamar yang terbuka. Saat melihat siapa yang datang, Anneth tersenyum.
"Mami ngapain?"
Alina mendekat dan duduk di sebelah Anneth yang kini tengah duduk diatas ranjang.
"Susu nya udah dibikin belum sama Abang?" Tanya Alina.
Anneth memang suka minta dibuatkan susu cokelat hangat saat malam hari. Jika belum minum susu, Anneth tidak akan bisa tidur.
"Udah, udah habis Anneth minum." Anneth menunjuk gelas kosong diatas nakas.
Alina tersenyum lalu mengusap rambut Anneth lembut.
"Mami kenapa?"
Alina menggeleng lalu memeluk Anneth. "Mami cuma khawatir sama Anneth soal kejadian tadi di sekolah,"
Deven tadi mengantarkan Anneth pulang, dan Alina menjadi orang pertama yang terlihat sangat khawatir saat melihat keadaan anaknya tadi. Dirinya tidak tahu ada masalah apa, karena sedari tadi Anneth masih diam enggan bercerita kepadanya.
"Anneth gak papa kok Mami, Anneth baik-baik aja."
Alina tersenyum. "Mami boleh tau nggak Anneth ada masalah apa sama kakak kelas Anneth itu?"
Anneth menggeleng.
"Anak baik itu harus cerita."
"Kalo nggak cerita berarti bukan anak baik dong?" Tanya Anneth pasrah.
"Iya, mau jadi anak gak baik? Mami sayang lho sama Anneth, masa Anneth gak mau jadi anak baik."
Alina tersenyum puas saat Anneth menghela napas. "Anneth takut nanti Mami sama Papi gak bolehin Anneth sekolah lagi karena ada yang jahat sama Anneth."
"Enggak kok, Anneth boleh sekolah."
"Janji ya?" Anneth menunjukkan kelingkingnya.
"Janji." Alina menautkan kedua kelingking mereka.
"Anneth itu sebenernya gak tau Anneth salah apa, Anneth juga enggak nakal sama kak Jenita. Anneth gak ada gangguin kak Jenita, tapi kak Jenita marah terus sama Anneth."
"Kak Jenita bilang, Anneth itu gak boleh deket-deket sama kak Andrian sama Deven. Anneth bingung kenapa, padahal kan kak Andrian sama Deven gak jahat. Terus kemarin Deven bertengkar sama kak Andrian habis itu Anneth peluk Deven karena Anneth takut, tadi kak Jenita bilang gini kemarin lo peluk dia, sekarang lo dateng sama dia. Emang salah ya Mi kalo Anneth deket sama kak Andrian atau sama Deven?"
Alina menggeleng, "Enggak, sayang. Gak ada yang salah. Anneth gak salah."
"Terus kenapa Anneth dimarahin? Seragam Anneth udah rusak karena di gunting. Anneth kan juga gak benci kak Jenita, tapi kak Jenita kelihatan gak suka banget sama Anneth."
"Kehidupan sebenarnya itu yang kayak gini, nak. Harus ada yang membenci agar kita dicintai. Begitupun sebaliknya, kalau mau dicintai ya harus terima untuk dibenci. Kehidupan yang sebenarnya bukan cuma tentang bahagia, tapi juga tentang luka. Semuanya punya porsi masing-masing. Jadi sebagai manusia, harus bisa terima. Gak boleh mengeluh, gak boleh marah, bahkan kita engga dianjurkan untuk membalas. Ngerti?"
Anneth mengangguk sembari tersenyum.
🍬
"Deven malem-malem gini mau ngapain ke rumah Anneth?" Tanya Anneth yang kini tengah menatap bingung Deven dimana laki-laki itu berdiri di ambang pintu sembari membawa kantong plastik yang Anneth tidak tahu apa isi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNETH ARTAMEVIA
Teen FictionAnneth Artamevia. Gadis berwajah serta berwatak polos yang sangat menyukai permen kenyal yang biasa di sebut permen Yuppi. Anneth cinta banget sama permen Yuppi, tapi lebih cinta lagi sama temen sekelasnya yang namanya Deven Immanuel Maunino. Dev...