vo. 18

1.3K 103 24
                                    

Be careful.























Taehyung menghembuskan asap nikotin sesantai yang ia bisa. Informasi runtuhnya keamanan VO pada daerah tertentu membuatnya pusing.



'Mereka yang melakukan hal ini pasti memiliki motif lain yang belum terpenuhi' Pikirannya terkunci.



Taehyung sudah menyelesaikan semua masalah, hanya ketenangan yang mampu menjadi pengendali.

Ia sudah berhasil menambah semua penjagaan, merentas kembali Armada 4 beserta ditingkatkan struktur keamanannya, Taehyung juga mengamankan nuklir pada daerah rumahnya, tidak lupa dengan mengirim kapal perlindungan untuk Jungkook; Selesai sudah.

Sekarang hanya satu jawaban bercabang yang belum terfikir kan, apa yang mereka cari? Siapa dalang penembakan Seokjin? Black Sea? Tapi Jungkook tidak mendapat informasi soal penyerangan serempak ini dari Rhea maupun Dean.

Taehyung rasanya ingin memeluk Jungkook sekarang.

Ketukan pintu membuyarkan pikirannya. Jimin dan Yoongi melenggang masuk tanpa persetujuan. Mereka berada di perpustakaan Mansion omong - omong.

"Aku sudah melacak dan menyuruh Wonu untuk menyiksa salah satu dari mereka, tidak ada jawaban apapun sampai sekarang" Jimin tetap menggenggam tangan Yoongi, tidak mengizinkan keluar dari Mansion walau demi menemui Seokjin.

Taehyung menyesap cocktail penuh nikmat. "Dapatkan dan basmi hingga keakar J"

Jimin mengangguk spontan, itu yang ia inginkan. Memenuhi mainan kesayangan; kotak kaca raksasa.









-VO-









Jungkook memeluk mainannya dari Taehyung, Dark Red M416; berinisial JK.

Didalam superstructure; Bangunan atas kapal. Jungkook berdiam tidak ingin membuka topik pembicaraan. Sedangkan Hoseok sibuk dengan tugas - tugasnya sendiri.

Radar Navigasi kapal memberikan sinyal bahwa ada lima kapal menyusul dengan kecepatan stabil. Orang - orang berada di ruang komando mengatakan jawaban melalui radio komunikasi bahwa memang ini kapal H dan Oui.

Jungkook terlonjak, ombak besar menghantam membuat kantuknya sirna.

"Santai Jungkook" Hoseok mengacak surai hitamnya gemas. Wajah Jungkook sangat memerah sekarang, entah kedinginan, ketakutan, atau memang seperti itu Hoseok tidak faham.

"Kau oke?" Jungkook mengangguk, "Memangnya aku se menyedihkan itu?" Hoseok tertawa, lucu sekali jawaban ketusnya.

Jungkook berdiri, melangkah menuju buritan; bagian belakang kapal. Untuk sekedar melihat apakah sisa box kayu besar itu tidak apa. Didalamnya terdapat Wine, Diva Vodka, Cocktail, dan beberapa minuman lainnya; bisa rugi besar bila pecah.

Terdapat enam box kayu di sana, bagian ruangan bawah kapal tidak bisa menampung sisa box ini. Jungkook menoleh, kapal feri yang ia tumpangi dikawal dari berbagai arah.

Menyanggah tubuh menggunakan Dark Red kesayangan, tidak ada yang bisa dilakukan sekarang selain diam menunggu sampai tujuan.




SSSDUAAR




"KITA DISERANG!! SIAPKAN SERANGAN BALASAN!" Jungkook menunduk ledakan dari kapal bagian kanan yang melindungi kapal feri nya meledak, puing - puing badan kapal berhamburan mengenainya; Jungkook berjalan tergesa mendekati Hoseok.

𝐕ictory 𝐎'utfitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang