vo. 12

1.6K 122 17
                                    


Blood chap. Jijik darah silahkan menepi.




Ps; Jimin brutal.











Hidup ini dibedakan menjadi beberapa kelas.

Gender, Status, Uang, dan Kekuasaan.

Mereka yang memiliki segalanya dan mereka yang tidak memiliki apapun.

Pondasi kuat dalam kehidupan setelah kasih sayang. Tidak jauh berbeda dengan Underground; pondasi utamanya ia lah nyawa manusia.

Tidak sulit, hanya bermodalkan nyawa dan keberanian untuk menerima konsekuensi maka semua hal bisa diatasi. Tidak lain saat menerima tawaran di Underground. Nyawa selalu menjadi topik utama pembicaraan.

Berani menginjakkan kaki di sana berarti hanya satu jalan pulang dengan cara menerima segala godaan dunia; pesona dari uang yang mereka tawarkan. Menukarkan harga nyawa dengan kemewahan hidup tidak ada salahnya untuk mencoba bukan.

Berbeda cerita jika mengajukan tolakan. Satu - satunya jalan pulang hanya berada di Human Trafficking.

VO sudah merekrut anggota kisaran dua ratus dalam minggu ini dari berbagai belahan dunia. Dengan pemasokan Dollar berlipat terus berdatangan.








At New York City-


Jimin dan Hoseok benar - benar dilanda bosan berada di New York berbekal dengan satu tujuan, membunuh Miliarder. Selesai sudah, hanya butuh beberapa menit bagi Jimin untuk sekedar mencubit gemas jantung Andrian Barnett; konglomerat New York.

"Sialan Namjoon hanya memberi tugas murahan ini kepada kita?! Ingatkan aku untuk merobek wajah pongahnya itu?!" Jimin membual, Hoseok berdecih kemudian mendial Seokjin,

"Yo- S berikan Jimin Dare Random dari aplikasi mu. . Sekarang"

-"Tiba - tiba?"- Hoseok mendengung.

-"Tunggu sebentar, kau ingin apa? Selevel mu atau hanya bermain - main huh?!"-

Jimin menggeram, dia mendengarkan dari tadi omong - omong. "YAAK!!"

-"Aku bercanda J kau sensitif sekali. . Bagaimana dengan ini,

Andrian memiliki putri tunggal; Bianca, kirim tubuhnya beserta lima sak pil Narkoba dan tiga puluh lima ribu dollar didalam tubuhnya ke kantor Departemen Kepolisian; NYPD. Accept or no?"-

Tercengang, "Wow wow, kau tidak main mempermainkan kami rupanya" Hoseok menyeletuk.

"Accept!!" Jimin berseru dengan dada membusung percaya diri.

NYPD adalah satuan polisi terbesar di Amerika Serikat, tapi tidak apa untuk sesekali mencoba.

"Ada target waktu?" Jimin menantang sekali.

-"Satu hari, selesai di longue VIP Hotel Gloriou's aku akan memantau kalian"- Hoseok mengangguk - angguk.

"Baiklah ayo kita mulai sekarang!" Jimin mematikan sambungan kemudian melangkah pergi untuk mengobrak - abrik tubuh Bianca.

"Aku akan membawa barang-nya, kau urus saja wanita itu" Hoseok memilih mencari Pil dan uang saja dari pada mendengar suara - suara kesenangan Jimin.

"Geunwoo kau masih menyimpan barang bajakan?"

-"Ya, kenapa?"-

"Kirim ke New York siang ini"









𝐕ictory 𝐎'utfitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang