vo. 16

1.3K 108 10
                                    

Mafia dikenal dengan dunia kelam penuh teka - teki mencekam. Berisikan informasi ter penting dengan dipenuhinya segala penipuan; baik nama, alur cerita, latar belakang dan segalanya.

Perspektif orang berbeda - beda dalam menyimpulkan dunia penuh keterkejutan didalam Underground.

Saat pertama kali Jungkook melihat Taehyung membabi buta tawanan, Taehyung selalu mengatakan hal yang sama berulang kali.

"Kami sudah terbiasa, maka kau pun harus sama"

Dan kembali menekankan bahwa mereka memiliki semacam emosi, bukan cinta. Namun emosi syarat kepemilikan yang selalu membuncah. Dan selalu haus akan rintangan beresiko besar.

Taehyung mengajarkan Jungkook dengan pemilihan dua jenis senjata, pisau dan pistol. Kalian pembaca memilih lah; mana yang akan kau gunakan.









-VO-










Pernah kalian mengira, motif pembunuhan didalam tungku pembakaran?

Dusseldorf, Jerman. Tepatnya didalam dapur Hinkel; toko roti ter kenal di sana. Yoongi menyekap penghianat didalam Hinkel, jangan tertawa dengan penyekapan didalam toko roti.

"Terakhir, Tidak menjawab mati saja. Anak tikus siapa kalian ini?" Yoongi bersendekap dada dengan badan menyandar pada meja.

"Tidak ada pemilik? Tch, tikus liar" Yoongi bergumam. Melangkah menuju tungku pembakaran, membuka dengan perlahan sebelum uap asap menyebar.

"Aku akan membiarkan kalian kering didalam sini" Yoongi menoleh dengan lirikan tajam.

"Masukan mereka, aku tidak mau tahu. Tungku kecil ini harus memuat lima orang dewasa didalamnya!" Yoongi melenggang pergi, pengap sekali didalam sana. Abai pada jeritan memuakkan yang selalu ia dengar hingga dapat menghilangkan sisi 'Manusiawi'- nya.

Yoongi melihat layar iPad berkedip, Jimin mendial.

"Ada apa?"

-"Pulanglah, aku tidak melihatmu sejak dua hari yang lalu"-

"Kau yang pergi"

-"Terserah, hari ini jika aku tidak menemui mu awas saja hm?"-

Yoongi berdecih, mematikan sambungan sepihak. Mengetik pada pilot pribadinya untuk datang ke Jerman dengan pesawat Jet pribadi.











At Mansion-


"J!! Kau tidak membuang sampah! Sialan kau pikir tidak menjijikan huh?!" Seokjin memandang tajam.

"Apa?"

"Lemari pendingin mu penuh dengan mayat expired!! Tertumpuk - tumpuk tidak beraturan!" Jimin tertawa, apa - apaan dengan Expired.

"Aku sudah memesan Zat Kimia pelebur pada N, tapi dia tidak memberikan apapun padaku" Seokjin bergumam 'oh' ; memilih abai kemudian melenggang pergi. Pekerjaannya lebih banyak dari pada bercengkrama dengan Jimin.

"Park, ini pesanan mu" Namjoon melempar ponselnya, ditangkap baik oleh Jimin.

Jimin menyeringai, tong - tong Zat Kimia berbahaya sudah berada didalam area kolam renang privat yang memang Jimin sudah membelinya. Mengangguk lalu pergi menuju lokasi.

Selama menuju perjalanan, Jimin tidak henti - hentinya melihat Yoongi terlelap didalam Jet Pribadi. Memantau beruang putihnya itu kewajiban selama ini. Mengapa beruang? Tidak Kucing? ck, menurut Jimin kucing tidak se mengerikan beruang putih berhibernasi. Oke lupakan;

"Dengar! Amankan tempat ini selagi aku bersenang - senang" Jimin melangkah menjauh setelah mengatakan kepada para penjagaan diluar gedung.

"Tuan J, anda harus mengenakan pakaian khusus demi keamanan" Jimin menurut, kemudian membuka pintu; melihat datar kolam renang kini berubah menjadi hijau kekuningan.

Beberapa menit hanya berdiam diri, akhirnya Jimin mendengar keributan suara kontainer pengangkut mayat yang ia perintah sebelumnya.

"Kenapa lama sekali!!" Jimin menekankan suara. Melirik tumpukan mayat tidak jelas; tidak ada yang berakhir utuh.

Menarik satu tangan beku, melemparkan kedalam kolam sebagai uji coba. Reaksi Kimia berlangsung sangat cepat ternyata.

Mendorong kuat tumpukan tangan dan kaki, suara gemercik air disusul desisan dari reaksi Kimia membuat Jimin semangat. Total tiga kontainer besar berisikan mayat. Bayangkan sebanyak apa tumpukan anggota badan beku didalam satu ruangan kolam renang siap dileburkan habis.










-VO-










Jungkook bosan. Badan besarnya bertelungkup malas di sofa ruang tamu; Taehyung pergi dalam perjalanan bisnis kemarin.

Total mengabaikan suara langkah kaki mendekat.

"Kook?"

Jungkook enggan melihat, terlalu malas berubah posisi. Yoongi telak menyadari hal itu, menatap sinis;





PLAAAAK





"Pantat mu mengganggu mataku" Jungkook spontan menegak kan badan. Gerak reflek Jungkook hanya satu saat melihat Yoongi. Memeluknya.

Yoongi bagi Jungkook itu kakak sejati, meski dulu Yoongi sangat membencinya; namun Yoongi lah yang memberinya afeksi bagaimana rasanya memiliki keluarga utuh.

"Heh, kau sudah sebesar ini?" Yoongi mendongak dibuatnya, Jungkook tertawa sedikit mengejek.

"Kau sudah tidak menangis lagi kan bila melihat darah?" Yoongi menyeringai.

"Cerewet" Jungkook kembali memeluk Yoongi. "Bocah, lepaskan aku ingin tidur"

"Hei!! Kau yang memeluk ku Hyung!"










-VO-










Langit malam Los Angeles saat itu menjadi bukti jika Taehyung menolak jawaban Jungkook dengan memilih pistol sebagai senjata,

"Pistol itu lebih mudah dari pada senjata lainnya; karna kau hanya perlu menarik pelatuknya dan mulai membunuh seseorang;

Tetapi Pisau itu berbeda, ia dapat memotong daging, mematahkan tulang, dan menggali hal - hal internal jauh didalam sana. Pisau lebih memberikan sensasi perasaan yang sesungguhnya dalam mengambil nyawa orang; membunuh dengan perlahan jauh lebih menyenangkan Jungkook. Ingat kataku" -- Kim Taehyung.










ZAE~











"Gimana? Suka aku yang bar - bar apa kalem kaya gini? Kkkk~" - Jean Jade.


-Thx u yang sudah kasih saran💜

Inisial Cast •••

V - Victory aka Kim Taehyung

Yeoui - Oui aka Jeon to be Kim Jungkook

J - Park Jimin

Y - Park Yoongi

H - Jung Hoseok

N - Kim Namjoon

S - Kim Seokjin

K - Kai aka Kim Jong in

G - Kim Gunwoo

W - Park Wonu

JJ - Jean Jade wkwkwk.

𝐕ictory 𝐎'utfitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang