vo. 11

1.8K 118 10
                                    


1 September 2026 - Six years ago.



Pegunungan tinggi Jeongseon;

Sunyi malam dengan suara sayup - sayup dari pepohonan rindang beserta gemercik air mengalir. Tubuh kecil ringkih terperosok lemah tidak sanggup berlari lagi. Deruh nafas tidak beraturan dengan luka sayat diberbagai anggota tubuh.

Selama ini hanya menerima rasa sakit yang sama benar - benar memuakkan. Kabur adalah kategori pemilihan paling akurat dimalam hari, ditemani sapuan dingin angin malam tanpa pakaian tebal yang akan menggesek luka - luka pada sekujur tubuh.

Jeon Jungkook. Putra tunggal dari keluarga berkecukupan namun dipenuhi dengan segala tindak kekerasan dari seorang Ayah. Tanpa ibu Jungkook termasuk yang paling kuat untuk menampung luka fisik dan mental.

Kedua tangan memar kian mencoba mengais sesuatu sebagai sanggahan, ia ingin berdiri. Berlari menjauh sejauh yang ia bisa sebelum pisau dapur semakin membunuhnya.

Nafasnya tercekat. Jungkook memiliki riwayat penyakit Asma.

"Ibu, aku yakin kita akan bertemu dengan layak" Jungkook meraup oksigen tidak main. Seluruh tubuhnya menggigil dengan kedua kelopak mata bulat menampung genangan air mata.



Disinilah garis takdir datang diantara hidup dan mati.



Kim Taehyung pemuda berusia 19 tahun, pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Kim menatap kosong Jungkook dalam radius 5 meter tanpa niatan membantu.

Jungkook jelas melihat dalam sesak; seseorang bermantel coklat pekat berdiri didepannya. Atmosfir seakan berat sekali, Jungkook menutup rapat kedua matanya berusaha mengambil nafas dengan benar.

"Lemah" Jungkook bergeming.

"Aku memang anak yang l-lemah. . Dan Tidak akan ada yang m-mengharapkan ku s-sekalipun aku tiada" sepersekian detik setelah Jungkook berbisik parau. Tubuhnya kaku tidak berkutik sama sekali.

Tidak salah laki - laki didepannya ini mengatakan bahwa dirinya lemah.

Taehyung hanya diam menunggu apa yang akan terjadi, melihat Jungkook terdiam tidak berkutik dengan kedua bola mata boneka dibanjiri air mata.

Taehyung hanya tidak sengaja berjalan keatas bukit, karna kawasan Jeongseon sudah menjadi miliknya tiga hari yang lalu. Tidak mengira ia akan disuguhkan hal semacam ini.

Taehyung mendial panggilan darurat saat Jungkook bergerak meringkuk sembari melirihkan kalimat 'Ibu' berulang - ulang.

"Jack datang dengan medis sekarang.. Ku hitung sampai lima"

-"Ada apa Vic?!"-

"Satu"

-"Oke - oke mereka sekarang menuju kearah mu"-

"Dua"

-"Bersabarlah astaga! Oi Bocah!!"-

"Tiga, akan ku hancurkan kepala kalian bila terlambat"

-"Sebentar lagi!!"-

"Empat. . Perlu diingatkan Vantae senang mendapat daging dan tulang manusia"

Angin berhembus kencang disaat lima helikopter terbang di atas tubuh Taehyung. Para anggota VO mulai menurunkan seutas tali karna tidak ada landasan untuk menurunkan badan awak helikopter.

"Tuan muda. . Ada apa?!"

"Rawat dia didalam kamarku! Aku akan melihat hasilnya malam ini juga" mereka sontak menoleh kearah jari telunjuk Taehyung.

𝐕ictory 𝐎'utfitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang