vo. 19

1.3K 113 14
                                    

Taehyung melangkah keluar dari area bandara Mexico.Pertemuan dengan kepala Mafia akan berlangsung di Distrik Federal Meksiko; Mexico City.

Luis Haziel, Ketua Mafia dari El Feroz. Bandar pengedar Narkoba paling dicari oleh Negaranya sendiri. Memiliki julukan 'The Eagle' karna gesitnya pelarian dari hukum negara.

Mercendes Benz S600 Guard berjalan dalam kecepatan rata - rata membelah jalanan padat kota Mexico. Sedangkan sipemilik; Taehyung hanya menyesap santai asap dari Vape kesayangan. Sofia From Shisha Sticks milik Taehyung berharga kan kisaran 1,2 Miliar.

Sambutan dalam bahasa Spanyol terdengar sesaat setelah pintu mobil terbuka. Taehyung melangkah angkuh memasuki lobby hotel. Gunwoo dan Wonu berjalan mendahului Taehyung, mereka mengerti dimana letak aula pribadi.

Taehyung mendudukkan diri didepan meja bundar. Ada lima kandidat penting Mafia di sana.

Gunwoo beserta Wonu berdiri tepat dibelakang Taehyung dalam keadaan siaga. Walau pertemuan ini terkesan santai; jangan lupakan mereka tetap Mafia berdarah dingin.

"Ah! Lihat Victory. . Kau mengirim barang bagus kemarin. Aku menikmatinya" Taehyung memandang jengah dengan wajah kaku tanpa ekspresi. Dia tua bangka dari daerah Chicago Timur; William Joe Adonis. ketua pangkalan pembunuh bayaran berbadan besar tidak berotak, menurut Taehyung.

"Aku dengar kau memiliki simpanan yang kau sembunyikan. . Kalian tahu siapa namanya?" Taehyung menarik pelatuk didalam saku jas, sekali menyebutkan nama yang salah. Taehyung pastikan mereka kembali tanpa kepala.

"Tidak, memang siapa? Aku tidak pernah mendengar" Luis Haziel membanting koper berisikan senjata illegal tepat di atas meja.

"Ah, Victory katakan siapa namanya. Aku berani membayar mahal untuk simpanan mu itu, bagaimana?" Taehyung diam.

"Aku tidak memiliki simpanan apapun yang kau katakan" Taehyung menyesap segelas Diva Vodka perlahan dengan pandangan menghunus telak. Berisik sekali tua sialan ini.

"Kau menipuku huh?! Oi atau Ui siapa namanya! Aku lupa" William menggebrak meja kuat. Taehyung menyeringai.

"Lupakan itu pak tua! Cepat lunasi lima truk narkoba minggu lalu"

Transaksi berjalan lancar, Taehyung berhasil mendapatkan senjata - senjata illegal beserta satu kapal penuh narkoba dan alkohol berbasis bintang lima tanpa cacat.

"Hei kau Vic! Tentang simpanan mu aku tidak bermain - main!! Kirim OUI sekarang ke Chicago"

Taehyung menghentikan langkah. Niat hati meninggalkan negara ini dengan damai sirna sudah.

"Kalian Seret dia ke Basement Mansion. Masukan kedalam kandang bila perlu"









-VO-









Kai mendengus geli melihat Jimin mencincang tubuh pengawalnya. Terlalu lama berada di istana negara beserta berkutat penuh dengan tugas negara membuatnya tidak seperti dulu saat melihat potongan daging manusia.

"Hentikan J!!" Kai menyeru, Jimin melempar daging cincang itu ke segala arah.

". .Aku bosan" Jimin menatap dengan penuh sidik.

"lalu?" Kai menatap curiga, anak ini berfikir apa?

"Tidak jadi, bila kau mati siapa yang jadi presiden? Aku tidak mau" Jimin melenggang pergi,

"Yaak! Ku giling kau duluan!!" Kai bersedekap dada. Melirik kebawah; tepat didepan sepatu mahal miliknya. Mata memerah tertutup darah seakan menatap. Sialan kapan benda bulat ini berada di sana!

𝐕ictory 𝐎'utfitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang