Catatan Perjalanan Hati

Bag 8. Pertemuan Yang Istimewa

Kadang itu bisa terjadi
Ntah karena kita terlalu gugup, atau kita memang sedang menikmati masa-masa bersama
Kita tak dapat membedakannya diantara keduanya
Seperti halnya saat angin berhembus Ia hanya membawa sejuk namun kita tak pernah tau maksud dari hembusan tersebut.

Duduk bersama menikmati senja yang hendak mengantar malam dengan denganmu dan bahkan menghabiskan berjam-jam lamanya tanpa suara, itu tidak membuat kita merasa begitu bosan, Aku suka menatap matamu terlebih saat kau mentapku, di matamu aku merasa begitu nyaman, merasa tak ada tempat yang lebih menenangkan selain disini dan merasa tak pernah sendirian, bahkan ketika saat kita tak bersama atau sudah berpulang kerumah masing-masing.

Itulah alasanya mengapa aku begitu mengharapkan pertemuan ku dengan mu, aku suka melihatmu tersenyum, suka menggoda mu dengan panggilan " Asem " dan kau cemberut lalu berkata " dasar dekil ", dan kita tertawa bersama-sama.
Lalu, untuk sesaat kita diam untuk waktu yang begitu lama, memikirkan dan menatap apa yang ada di sekeliling kita, tanpa sedikitpun merasa resah satu sama lain..

Sampai hari ini, kita menikmati hal-hal seperti itu, hal yang dianggap ringan namun begitu membekas dalam ingatan, dan kita tak pernah mempermasalahkan hal yang menjadi suatu perdebatan sesaat, kita hanya menyakinkan diri masing-masing, menjalankan apa yang dapat dianggap layak, dan meskipun saat waktu mengambil alih sebuah pertemuan, namun kepercayaan adalah kunci dari segalanya, bahwa setiap perpisahan akan lahir sebuah rindu yang mempertemukan.

* Tak perlu bermewah-mewah untuk merasa bahagia
Cukup temukan orang yang membuatmu merasa lebih dibutuhkan dan menyayangimu apa ada
Itupun sudah cukup *

Bengkulu, Bintuhan
06 Mei 2020
" Fr "

Jangan lupa komentarnya
Dan Klik tombol Bintangnya
👇👇👇👇🙏