Bag 7. Proses Chattingan

191 87 12
                                    

Terhampar, meratap bisu di dipengujung malam, embun-embun mulai bersuara riuh dengan sejuknya dan mentari perlahan membiasi sudut-sudut kamar yang bisu lewat jendela yang aku pun lupa menutupnya, karena semalaman aku begitu menikmati dan terus membaca berulangkali hasil chat aku dengan mu meskipun itu teramat singkat karena malam yang memekat telah menjamu lelap.

Pagi ini, aku berfikir untuk memulai kembali Chatting denganmu, bertanya kabar untuk hari ini atau mungkin menanyakan hal lain yang bisa membuat kita berlama-lama untuk mengobrol lewat kata yang terjamah dalam Sematfone kita masing-masing,
Disisi lain aku mulai merangkai kata-kata, agar kelak jika aku memulai Chat denganmu aku tidak terlihat begitu kaku...

Ini terlihat begitu mudah memang, tapi ntah bagaimana, saat Chat dengan mu, aku tak seperti biasanya, yang langsung bergelumun dengan kata-kata dan tak terlihat kikuk saat mengetik pesan...

Dengan ragu-ragu aku mulai membuka percakapan, meskipun aku harus berapa kali menghapus dan mengulangi lagi ketikkan ku, itupun dengan pertanyaan yang sama?
Setelah dengan perjuangan keras untuk menahan rasa yang aneh ini, akhirnya Chat dariku pun terkirim untukmu...

Selang tak begitu lama, dari Chat yang aku kirim, Handphone ku bergetar, dengan sedikit gugup aku membukanya, ternyata benar, itu balasan chat darimu, dan ntah kenapa itu membuat ku merasa bahagia dan mulai merasa sedikit Lebih nyaman Chatting denganmu meskipun masih terlihat takut untuk membuat kesalahan akan kata-kata yang diucapkan..

Namun, seperti halnya angin, meskipun sesaat menyejukkan, seketika akan hilang dalam Rasa yang dirindukan.
Saat aku benar-benar menikmati proses ini, dan aku mulai lantang mengetik kata demi kata dan kalimat-kalimat yang setidaknya bisa membuat kita lebih dekat,
Kau seketika teringat dengan proses mu sendiri. Mengerjakan tugas dan mengerjakan pekerjaan mu yang mungkin lebih kau cintai.
Tapi itu tak membuat aku merasa tersakiti, bahkan aku berusaha untuk bisa mengerti tentang hal yang harus dilakukan masing-masing sebelum melakukan suatu hal bersama, dan sedikit waktu lebih lama, itu akan membuat ku memiliki ruang untuk belajar menahan rasa gugupku, jika suatu saat kita bisa saling menatap, atau agar suatu saat nanti jika kita harus Chatting kembali aku akan lebih terlihat santay meskipun ada rasa yang mungkin tidak akan hilang dalam sekejap.


* Ada masa dimana kita merasa begitu gugup dan kehabisan kata-kata
Dalam sebuah obrolan yang terasa berarti *



Bengkulu, Bintuhan
30 April 2020
" JR "






*Jangan lupa klik Gambar Bintang
Yang ada di bawah*
👇👇👇

Catatan Perjalanan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang