7

2K 164 7
                                    

Kematian Kohaku memang sudah Sasuke fikirkan baik-baik pada saat mereka baru mendapat misi.

Awalnya ia ingin membunuh Kohaku menggunakan pedangnya dan membuat cerita palsu yang mengatakan bahwa, Kohaku dibunuh oleh sekelompok pria tak dikenal.

Atau dengan memberhentikan tandu di tengah hutan dan membunuh Kohaku disana dengan alasan sang putri diterkam binatang buas.

Namun Sasuke kembali berfikir, jikalau Kohaku mati dengan alasan-alasan seperti itu, nama mereka sebagai orang yang dipercayai raja akan direndahkan.

Sasuke pun akhirnya membuat Kohaku seolah-olah melakukan tindakan bunuh diri. Dengan begitu meski mereka adalah orang yang sangat terpercaya dan kuat, mereka sama sekali tidak bisa menghentikan keinginan sang putri untuk bunuh diri.

***
Mereka masih belum bisa kembali ke sekolah mereka. Raja memberikan titahnya, mereka haruslah tetap berada di istana dalam kurun waktu 2 minggu, barulah mereka bisa kembali.

Sasuke sudah bisa menebak hal ini sebelumnya. Ia tau bahwa raja akan melakukan hal seperti ini agar raja tersebut dapat menyingkirkan isu bahwa kematian sang putri berkaitan dengan dirinya.

Sasuke duduk di salah satu pohon yang ada di taman istana. Tak ada satu orang pun yang mengetahui keberadaannya.

***
Di lain tempat.... Naruto dan yang lainnya tengah mengemasi barang-barang mereka.

"Bukankah sang raja menyuruh kita untuk tinggal di sini selama 2 minggu? Kenapa kita harus berkemas sekarang?" tanya Ino.

Sai menatap Ino dengan wajah datarnya. Ia kemudian tersenyum palsu. "Kau seharusnya tau.... Dari awal, meski ini disebut sebagai misi satu tim, yang menyelesaikan misi ini hanyalah Sasuke... Dan untuk titah raja, kita serahkan saja semuanya padanya"

Lee mengangguk. "Kau benar sekali. Saat aku terbangun di malam hari, tanpa sengaja aku melihat Sasuke sudah siap dengan baju serba hitamnya itu. Kufikir ia akan menemui raja....."

Shikamaru berdecih. Sakura dan Naruto menatap ketiga laki-laki itu dengan tatapan bingung.

"Sasuke itu..... Dia begitu aneh" gumam Naruto.

Sakura mengangguk. "Aku pernah mendengar ini dari beberapa warga. Sasuke itu.... Dia adalah manusia berdarah dingin. Ia tak memiliki emosi dan terbilang kejam terhadap musuhnya"

***

Sasuke dengan langkah yang pasti memasukki sebuah ruangan. Ruangan tersebut tak lain adalah kamar sang raja!!

Disana terdapat lebih dari 10 selir dan para penari yang mengelilingi sang raja yang sedang berbaring sambil meminum segelas anggur.

Sasuke mendekat. Taatpan dinginnya menyapu sang raja yang sedang tertawa sambil menggoda selir yang ada di dekatnya.

Raja itu sangat menggelikan, tubuhnya gemuk seperti seekor babi dengan kulit yang berwarna kemerahan dan mata sipit yang hampir tertutup oleh lemak!!

Sasuke tiba-tiba menghentikan langkahnya. Seorang selir mendekatinya dengan senyuman yang terukir indah di wajahnya.

Namun.... Sebelum selir tersebut menyentuh Sasuke. Sasuke lebih dahulu menebas kepala selir tersebut hingga terpisah dari tubuhnya.

Semuanya yang ada di tempat itu menjerit karena terkejut. Seorang dayang yang hendak pergi memanggil penjaga dengan cepat ditebas oleh Sasuke menggunakan pedangnya hingga kaki dan tangan dayang tersebut terlepas dari tubuhnya.

Sang raja mengangkat satu tangannya. Mengisyaratkan semuanya agar tetap tenang.

Sang raja menatap Sasuke. "O.... Uchiha san... Kau kemari..... Bagaimana dengan semuanya? Apakah kau menikmati layanan yang diberikan di sini Uchiha san...??"

Sasuke tak menjawab. Ia kembali mendekat, dan menaruh pedangnya yang tajam tepat di leher sang raja.

Raja tersebut melihat pedang yang sudah ada di depan matanya dengan tatapan terkejut.

"Kuperingatkan kau sekarang.... Kau, yang hanyalah raja dari negeri kelinci yang lemah ini... Betani sekali kau mencari masalah dengan kerajaan kucing hitam dengan cara mengurungku di sini dan dengan perlahan merencanakan sesuatu agar dapat membunuhku"

Tubuh raja tersebut bergetar. Matanya menunjukkan ketakutan namun raja tersebut sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.

"B-bukannya begitu Uchiha san..... A-aku mana mungkin berani membunuh pangeran dari kerajaan kucing hitam... A-aku masih menyayangi nyawaku untuk itu..."

Sasuke mendengus kesal. Tatapan matanya berubah begitu tajam dan ia sedikit menekan pedangnya. Terlihat dengan begitu jelas, leher sang raja mengeluarkan darah segar secara perlahan. Semua selir memekik takut dan hendak melarikan diri.

"Siapapun dari kalian yang berani melarikan diri dari ruangan ini.... Akan kupastikan kepala kalian tak akan bisa berada pada tempatnya saat itu juga"

Semuanya di tempat itu pun terdiam. Mereka takut, tubuh mereka bergetar akibat aura menakutkan yang dipancarkan oleh Sasuke saat itu.

Sang raja tertawa kikuk. "P-pangeran..... An-anda janganlah terlalu serius.... Saya hanya berusaha membuat pangeran merasa senang dengan layanan di istana saya.... J-jikalau pangeran ingin pergi, maka saya akan menyiapkan beberapa pengawal untuk membantu pangeran" ucap sang raja.

Sasuke menatap raja dengan wajah yang masih datar. "Tak perlu..." ucapnya yang langsung berbalik.

"T-tapi pangeran..."

Sasuke berhenti dan kembali menatap sang raja. Tatapannya begitu mengerikkan hingga raja tersebut mengambil 3 langkah ke belakang.

"Sudah ku katakan.... Aku tak memerlukannya" ucapnya yang langsung pergi meninggalkan sang raja yang sudah tak kuat emenahan badannya dan terduduk dengan tubuh yang bergetar hebat.

Tbc...

Don't You Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang