8

2K 170 24
                                    

Naruto dan yang lain pergi terlebih dahulu. Mereka berhenti di sebuah hutan yang berada di dekat air terjun.Mereka semua membangun tenda di sana.

Naruto duduk di salah satu batu besar yang ada di sana. Matanya menatap air terjun dengan tatapan kosong.

Ino yang tadinya sibuk berdandan pun tanpa sengaja melihat Naruto yang sedang melamun. Setelah berfikir cukup lama, Ino oun akhirnya memutuskan untuk mendekati Naruto.

"Hei..." sapa Ino. Namun Naruto tak merespon. Ia masih tenggelam dalam dunianya sendiri.

Ino pun menepuk pundak Naruto. Barulah setelahnya Naruto tersadar dan menatap Ino dengan tatapan bingung.

"Ah Ino! Ada apa?" tanya Naruto.

Ino tersenyum. "Kau kenapa? Melamun disini sendirian! Kau tak tau di sini banyak penunggunya ya?!" ucap Ino bercanda.

Namun.... Ino tak tau bahwa Naruto sangatlah takut dengan hal-hal mistis seperti hantu.

Naruto menggigil, tangannya terulur dan menyentuh pundak Ino. "K-kau bercanda kan...??" tanyanya sambil melihat ke segala arah.

Ino yang baru menyadari bahwa Naruto takut pada hantu pun merasa bahagia dan ingin menjahili Naruto.

"Aku berkata jujur kok!! Disini memang banyak penunggumya!! Dan yang kudengar..... Disini dulu adalah tempat penyiksaan bagi para tahanan penjara! Disini juga merupakan tempat pembuangan mayat!"

Naruto semakim ketakutan. Ia menatap Ino dengan tatapan takut dan dengan cepat Naruto memeluk tubuh Ino.

"Huaaaaaaa!!! Ino aku takut!!" ucapnya sambil mengeratkan pelukkannya.

Ino meringis, pelukkan Naruto begitu erat hingga menyiksanya. Rasakan itu Ino! Naruto yang ketakutan adalah Naruto yang sangat merepotkan kau tau?!! Terimalah karmamu karena telah menakutinya!!

Ino menepuk-nepuk punggung Naruto. "N-arut.... Naruto lepasin.......!!! Ses-ak Naruto..... Akh..!!"

Naruto tak menggubris ucapan Ino. Ia masih setia memeluk Ino dengan mata terpejam karena takut.

Ino berusaha melepaskan dirinya. Namun usahanya sia-sia. Saat matanya tanpa sengaja melihat Sakura, Ino pun dengan susah payah mengambil nafas sebanyak-banyaknya.

"SAKURA!!! TOLONG AKUUUUUUUUUUUU!!" ucapnya yang setelah itu terengah-engah.

Sakura menoleh, saat ia melihat keadaan Ino, yang ia lakukan adalah tertawa keras.

"Hahahaha!!! Kau kenapa Ino?!! Wajahmu pucat sekali! Hahaha!!"

Ino merengut kesal. Tubuhnya lemas dan terasa sakit. Pandangannya memudar seperti ia akan pingsan.

Naruto tak tau keadaan Ino. Ia hanya tetap memeluk Ino dan menutup matanya.

Tak lama kemudian, Naruto tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Ino yang terlepas dari pelukkan Naruto pun langsung terbatuk-batuk dan mengambil nafas dengan sangat rakus.

Naruto membuka matanya, saat ia melihat orang yang menariknya tadi, dirinya langsung terdiam kaku.

"S-sasuke..... K-kau...??"

Sasuke menatap Naruto dengan tatapan datarnya. Ia berdecih dan melihat ino yang masih berusaha mengatur nafasnya.

"Hei Naruto... Jika kau memeluknya seperti itu... Ino akan mati" ucap Sakura sambil menahan tawa.

Naruto tergagap ia mendekati Ino dan dengan panik melihat keadaannya. "I-ino... Kau tak apa??" tanya Naruto.

Ino menggeleng lemah. Tersenyum miris. "Aku tak apa.... Lagipula aku juga ikut salah..." ucapnya sambil tersenyum miris.

Ino pun akhirnya dibantu oleh Sakura untuk pergi ke tendanya. Naruto menunduk. Ia merasa sangat bersalah.

Sedangkan Sasuke sendiri hanya melihat Naruto dengan tatapan tenang dan dengan wajah datarnya, Sasuke pun berbalik dan pergi entah kemana.

***

Saat tengah malam. Mereka semua duduk melingkari api unggun.

Naruto yang masih ketakutan hanya bisa memeluk lututnya dan melihat kesana kemari untuk memastikan tiada hantu yang mengganggunya.

"Duak!!!"

Semuanya kaget. Naruto yang saat itu duduk di samping Sasuke pun secara spontan memeluk Sasuke.

Yang lain menatap Naruto syok. Daripada kaget akan suara tadi, mereka lebih kaget dengan Naruto yang berani memeluk Sasuke!! Sasuke menatap Naruto dengan tatapan dingin. Ia berusaha menjauhkan Naruto dari tubuhnya, namun Naruto malah semakin mengeratkan pelukkannya.

"Lepas" ucap Sasuke dengan nada datar. Sakura dan Ino sudah menelan ludah dengan gugup akibat aura hitam yang dikeluarkan Sasuke.

Naruto tak bergeming. Dirinya takut, cerita yang Ino ceritakan terngiang-ngiang di otaknya. Membuatnya merasa takut dan cemas.

"A-h aku akan memeriksa apa itu tadi" ucap Lee yang langsung pergi.

Sakura dan Ino saling berpandangan. Mereka pun mengangguk dan langsung memasuki tenda mereka masing-masing.

Shikamaru dan Sai pun begitu. Mereka langsung memasuki tenda tanpa mengatakan sepatah katapun.

Sasuke terdiam. Ia menatap Naruto yang masih setia meeluknya. Matanya menggelap, seolah-olah ia ingin membunuh mahluk yang menempeli tubuhnya ini.

Sasuke mengambil pedangnya. Mengarahkannya di wajah Naruto. "Lepaskan aku... Kalau kau tak ingin pedang ini menembus kepalamu" ucapnya.

Naruto tetap tak bergeming. Tubuhnya mengigil takut dan ia semakin mengeratkan pelukkannya.

Sasuke merasa kesal. Ia dengan cukup keras menendang Naruto hingga Naruto terjungkal ke belakang.

Naruto meringis sakit. Ia kemudian melihat ke kanan dan ke kiri dengan tatapan takut dan langsung berlari memeluk Sasuke yang hendak memasukki tendanya.

Sasuke yang tadinya sudah kesal pun semakin menjadi saat Naruto sama sekali tidak ingin melepaskan pelukkannya.

Sasuke diam. Membiarkan Naruto memeluknya. Namun dalam hati Sasuke merasa kesal.

Sasuke bisa saja menendang Naruto seperti tadi. Namun entah kenapa sekarang ia tak tega melakukannya. Ia hanya pasra. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya... Setiap kali ada orang yang menyentuhnya, ia akan marah dan langsung melukai orang itu. Namun entah kenapa dirinya sama sekali tidak bisa melakukannya pada Naruto!

Lama Sasuke terdiam, Naruto sama sekali tidak memiliki inisiatif untuk melepaskan pelukkannya.

Sasuke pun menghela nafas dan melihat Naruto. Gadis itu tertidur lelap... Sasuke pun berdecih dan akhirnya menggendong Naruto ala karung beras dan menaruh Naruto ke tendanya. Setelah itu Sasuke pun pergi memasukki tenda miliknya sendiri.

Tbc...

Don't You Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang