12

1.9K 154 26
                                    

Pada siang hari, mereka tak melakukan pencarian.  Mereka semua kini berkumpul dengan posisi duduk melingkar. Nampak beberapa hidangan makanan yang ada di tengah-tengah mereka.

"Jadi.... Bagaimana?" tanya Lee sambil menatap Sai.

"Bagaimana apanya?" ucap Sai dengan nada sinis.

"Tanganmu itu... Kapan sembuhnya. Aku tak rela kalau kau enak-enakkan tinggal di rumah sedangkan kami sendiri bersusah payah mencari tanaman obat"

Sai mendengus. "Memangnya kau fikir ini menyenangkan hah?!"

Lee menggeleng. Shikamaru yang berada di samping Lee pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Ah, Ino chan. Bukankah buburnya sudah matang sekarang?" tanya Naruto. Pasalnya tadi sebelum mereka berkumpul, Naruto, Ino dan Sakura telah mrmasak beberapa makanan. Dan bubur yang dimaksud Naruto  adalah menu terakhir.

Ino mengangguk. Ia kemudian pergi ke dapur. Setelah itu, Ino datang dengan sepanci bubur hangat.

Sakura pun membantu Ino untuk menghidangkan bubur tersebut.  Saat hendak memberikan bubur pada Sasuke, tanpa sengaja tangan Sakura tersenggol oleh tangan Shikamaru sehingga bubur yang ada di tangan Sakura pun akhirnya tumpah mengenai Sasuke.

Saat itu juga, suasana menjadi mencekam. Sakura mematung di tempatnya dengan mata membelalak karena terkejut.

"A-maafkan aku Sasuke kun!! A-aku tidak sengaja!" ucap Sakura.

Sasuke tak menjawab. Ia dengan tenang mengambil sapu tangan dan membersihkan bajunya yang terkena tumpahan bubur.

Sasuke kemudian berdiri. Ia tanpa mengucapkan sepatah katapun pergi meninggalkan yang lainnya.

Sakura menunduk dengan wajah sedih. Ia kemudian duduk dan mulai makan bersama yang lainnya.

"A.. Sasuke itu.. dia... tidak ikut makan?" tanya Naruto.

Ino menggeleng. "Dia sudah kehilangan selera makannya. Lebih baik untuk tidak mengganggunya saat ini"

Naruto mengerenyit. "Tapi bukankah sedari sore dia belum makan? Dia akan sakit kalau begitu?!" ucapnya sambil mengambil sebuah piring dan menaruh nasi dan beberapa lauk.

"Kau mau kemana?" tanya Sakura dingin.

"Ke kamar Sasuke. Aku akan mengantarkan makanannya. Dia akan jatuh sakit bila mogok makan seperti itu"

Sakura mengeram marah. Tangannya terkepal erat dan matanya memelototi Naruto. "Apa kau gila hah?!!! Kau ingin mati di tangan Sasuke?!! Dasar bodoh!! Idiont!!" ucapnya.

Naruto menatap Sakura dengan tatapan aneh. "Memangnya kenapa sih?? Aku kan cuma mengantarkan makanannya saja" ucapnya yang langsung pergi menuju kamar Sasuke.

Sakura terdiam. Matanya terus menatap Naruto.

Bukan apa-apa sebenarnya. Hanya saja Sakura ingat dengan jelas, bahwa Sasuke akan sangat marah jika seseorang memasukki kamarnya.

Yang lainnya pun sama, mereka semua pernah sekali masuk ke dalam kamar Sasuke, dan tepat saat itu juga Sasuke dengan wajah datarnya menendang mereka dengan kekuatannya yang tak main-main.

Naruto berdiri di depan pintu kamar Sasuke. Ia dengan perlahan mengetuk pintu.

Tak ada respon. Pintu itu tetap tertutup rapat. Naruto mengerenyit.

"Teme!! Buka pintunya!!" ucap Naruto sambil menggedor-gedor pintu.

Tak ada jawaban..... Sunyi, tak ada satu suarapun yang menyahut.

Naruto menoleh ke belakang. Nampak teman-temannya yang masih dengan tenang memakan makanannya.

"Teme!! Cepat buka pintunya!! Makananmu dingin nih!!" ucap Naruto lagi.

Naruto merengut kesal. "Sasuke!! Makanannya aku taruh di sini ya!" ucapnya yang langsung menaruh makanan tersebut di depan pintu.

Setelah itu, Naruto pun pergi dan kembali duduk dengan yang lainnya.

***

Pada malam harinya. Naruto pergi menuju ke kamar Sasuke untuk melihat makanan yang telah ia taruh saat siang tadi.

Dan.... Disinilah dia, di depan pintu kamar Sasuke. Nampak makanan yang ia taruh tersebut masihlah sama dengan yang tadi siang. Tak tersentuh.

Naruto mengeram kesal. "Teme!! Kenapa kau tak memakan makananmu? Kau akan cacingan jika tetap begitu!"

"Krieet..." suara pintu yang dibuka.

Setelahnya.... terpampanglah wajah datar Sasuke yang menatap Naruto dengan tatapan dingin.

"Pergi dari wilayahku" ucapnya datar.

Naruto menatap Sasuke dari bawah sampai atas. Sasuke mengenakan pakaian serba hitam. Nampak juga satu pedang di pinggangnya dengan sebuah kalung berliontin berwarna merah yang melilit pegangan pedang tersebut.

"Kau mau kemana?" tanya Naruto.

"Hn..."

"Ha??Kau mau kemana??" tanya Naruto lagi.

Sasuke tak menjawab. Ia melewati Naruto. Saat Sasuke hendak membuka pintu untuk keluar dari rumah, Naruto menahannya.

"Teme kalau kau ditanya tuh harus dijawab!! Kau mau kemana?? Makan dulu, kau belum makan seharian ini" ucap Naruto sambil berusaha menyeret Sasuke.

Namun Sasuke sama sekali tidak bergeming. Naruto berusaha sekuat tenaganya. Mulutnya mengerucut imut dengan matanya yang sesekali melebar. Tanpa Naruto sadari, Sasuke yang sedari tadi menatapnya secara diam-diam tersenyum tipis.

Sasuke menghela nafas, nampak tidak berdaya? Mungkin karena tingkah Naruto??

"Sudahlah.... Aku harus memburu arwah. Bisakah kau melepaskanku?" ucapnya.

Naruto terdiam. Ia menatap Sasuke dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Setelahnya ia mengerjap, nampak seperti orang linglung.

"Kau kenapa?" tanya Sasuke.

Naruto semakin mengerjap. "Kau yang kenapa Sasuke?? Apakah otakmu terkuras habis karena belum makan seharian?"

Sasuke sedikit mengerenyitkan dahinya. "Aku tak mengerti apa maksudmu" ucap Sasuke yang langsung membuka pintu dan berjalan keluar.

Naruto kembali menahan Sasuke. Sasuke menaikkan salah satu alisnya. "Kenapa lagi?" ucapnya.

Naruto menggeleng dengan kepala menunduk. Dirinya sendiri tak tau apa yang sedang ia lakukan saat ini.

Ntah kenapa, dirinya merasa begitu kesal saat melihat Sasuke yang tidak memperdulikan kesehatannya. Naruto kesal saat Sasuke mengabaikannya. Ia tak tau kenapa, namun ia tak terlalu memperdulikannya.

Sasuke menghela nafas. "Kau mau apa hah...??" tanyanya.

"B-bolehkah aku ikut denganmu?" tanya Naruto.

"Hn.... Kau akan menyulitkanku" ucap Sasuke datar.

Naruto menunduk, matanya melihat ke kiri dan ke kanan karena cemas. "A-aku akan bersikap baik!! A-aku tak akan menyulitkanmu!" ucapnya.

Sasuke menatap Naruto dengan tatapan yang tak Naruto pahami. "Cepatlah" ucap Sasuke.

Naruto pun langsung mendongkak. Matanya berbinar senang dengan mulutnya yang tersenyum lebar.

Naruto mengangguk penuh semangat. Setelahnya ia masuk ke dalam rumah dan mengganti pakaiannya. Mengambil sebuah pisau sebagai senjata, dan saat ia hendak keluar, Naruto baru teringat akan sesuatu.

"Ah... Sasuke kan belum makan. Apa aku harus membawa bekal untuk dimakan nanti?? Lagipula kami nanti juga akan pulang di pagi hari. Bahkan aku pernah melihat Sasuke pulang saat siang hari. Ah lebih baik aku membawanya saja" ucap Naruto yang langsung pergi ke dapur dan mulai menyiapkan bekal.

Setelah ia selesai, Naruto langsung mengambil sebuah tas dan memasukkan bekalnya. Ia pun berjalan keluar dan tersenyum pada Sasuke.

"Ayo berangkat Teme!" ucapnya penuh semangat.

Tbc...

Don't You Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang