Setelah selesai makan, Naruto dan Sasuke saling terdiam. Keadaan begitu sunyi, tak ada yang ingin memulai pembicaraan.
Naruto mendongkak, ia melihat langit yang dihiasi oleh cahaya bintang-bintang.
"Um... Sasuke.." ucap Naruto akhirnya memulai pembicaraan.
"Hn?"
"Langitnya indah ya" ucapnya sambil tersenyum.
Sasuke melirik Naruto sesaat. Setelahnya ia tersenyum tipis. "Ya.."
Naruto mengerutkan dahinya. "Tidak bisakah kau bicara sedikit lebih panjang Teme?" ucapnya.
Sasuke tak menjawab. Ia hanya melirik Naruto sekilas dan kembali menatap ke langit.
Naruto mengerucutkan bibirnya. Ia menatap Sasuke dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
Naruto terpesona untuk sejenak. Wajah Sasuke yang tampan nampak begitu indah saat terkena sinar bulan.
"Geerrrrrrr" suara geraman.
Naruto tersentak. "Sasuke, suara apa itu" ucapnya.
Sasuke memandang asal suara. "Hn.... Sepertinya binatang buas. Lebih baik kita pergi dari sini" ucapnya yang langsung menggendong Naruto dan membawanya pergi.
Naruto yang telat bereaksi pun akhirnya tersentak dan langsung menatap Sasuke.
"E-eeeeh... Kenapa harus pergi? K-enapa tidak membunuh mereka saja" ucap Naruto dengan wajah yang memerah.
"Itu akan memancing binatang buas lainnya jika kau bersikeras membunuhnya" ucap Sasuke.
Di tempat lain. Tempatnya di antara pepohonan, seekor kucing liar berwarna hitam tengah menatap bekas tempat Naruto dan Sasuke beristirahat tadi.
"Kau selamat untuk saat ini sayang...."
***
Pada akhirnya, Naruto dan Sasuke kembali ke rumah. Mereka sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun setelah kejadian Sasuke menggendong Naruto.
Karena hari masih gelap, Naruto pun pergi ke kamarnya dan memutuskan untuk tidur. Sedangkan Sasuke sendiri tengah berlatih pedang di halaman depan.
Tiba-tiba saja, seekor kucing hitam muncul dan menghampiri Sasuke. Kucing hitam tersebut memiliki topeng yang menutupi setengah dari wajahnya dengan luka di salah satu matanya.
Saat kucing tersebut berada tepat di depan Sasuke. Kucing tersebut membungkuk hormat pada Sasuke.
"Hn... Apa yang kau bawa" ucap Sasuke tanpa melirik kucing tersebut.
"Mohon maaf pangeran. Hamba kemari untuk memberitau bahwa, nona telah meninggalkan istana untuk mencari pangeran"
Setelah ucapan kucing tersebut selesai. Mata Sasuke memerah untuk sesaat. Namun wajahnya tetaplah sama, datar tanpa emosi yang terlihat.
"Benarkah, maka biarkan dia mencari. Dan, katakan pada Obito, aku menolak untuk menikahi putrinya"
"Baik pangeran" ucap kucing tersebut yang langsung pergi menghilang entah kemana.
***
Esok harinya, seperti biasanya mereka semua mencari tanaman obat.
Setelah akhirnya mereka selesai, mereka semua pun kembali pulang. Namun... Ada yang aneh di rumah mereka.
Nampak Sai yang tengah bermain dengan kucing hitam di depan teras.
"Sai kun, darimana kau mendapatkan kucing hitam itu?" tanya Sakura sambil hendak menyentuh kucing tersebut.
Namun, belum sempat tangan Sakura menyentuh kucing itu, kucing itu langsung mencakar wajah Sakura.
"Akhhh!! Kucing si*lan!! Berani-beraninya kau mencakar wajahku hah" ucapnya.
Sakura mengangkat tangannya, hendak memukul kucing tersebut.
"Hentikan!" ucap Shikamaru.
Sakura menatap Shikamaru dengan tatapan dingin. "Kenapa? Dia telah mencakar wajah cantikku, apa alasanku untuk tidak memukulnya" ucapnya.
Shikamaru menatap Sakura dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. "Apakah karena kalian terlalu lama berada di hutan sehingga kalian menjadi bodoh? Di hutan seperti ini, mana mungkin ada kucing yang berkeliaran. Dan kalian sendiri juga tau, bahwa kucing hitam bukanlah kucing sembarangan" ucapnya.
Sakura terdiam. Setelah itu, kucing hitam yang ada di pangkuan Sai pun mendekati Shikamaru. "Ternyata kau punya otak ya. Tak seperti teman-temanmu yang bodoh ini" ucap kucing tersebut yang secara tiba-tiba berubah menjadi seorang gadis berambut hitam pekat.
Semua orang kecuali Shikamaru menatap tak percaya pada gadis tersebut.
"Apa yang kau inginkan" ucap Shikamaru.
Gadis tersebut menyeringai. "Dimana Sasuke" ucapnya.
"Dia tidak ada di sini sedari pagi. Kami tak tau kemana ia pergi" ucap Sai.
Gadis tersebut tertawa pelan. Ia kemudian menatap Sai. "Benarkah? Kau tau, jikalau saja wajahmu tidak cukup tampan, aku mungkin sudah membunuhmu. Jadi katakan yang sebenarnya, dimana Sasuke berada"
"Aku mengatakan yang sebenarnya. Kami tak tau kemana ia pergi" ucap Sai.
Naruto menatap gadis tersebut dari atas sampai bawah. "Apa hubunganmu dengan Sasuke?" tanyanya.
Gadis tersebut terdiam untuk beberapa saat, setelahnya ia menyeringai. "Aku... Tunangannya"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Hate Me?
RandomDisclaimer: Masashi kishimoto Author: Limbook/pristika Dipublis pada: 27.02.2020 Tamat pada: 13.5.2021