HALO SEMUA.
GIMANA NI KABAR KALIAN?
UDAH DI MASUKIN KE PERPUSTAKAAN BELUM?
KALO BELUM MASUKIN YUK BIAR ENGGAK KETINGGALAN NEXT PARTNYA.
SEBELUM KALIAN BACA VOTE DULU BIAR ENGGAK LUPA, DAN JANGAN LUPA JUGA RAMAIKAN YA!
HAPPY READING GAYS❤️
BERTEMU DAN SEGALA RASA
•••••
Suara pintu terbuka menghentikan canda tawa yang tercipta di dalam. Mereka menatap bersamaan ke arah pintu hingga pekikan kesenangan terdengar dari gadis di sampingnya.
"DADY!"Fandi, tersenyum manis. Sebelum berjalan dia menyempatkan untuk menutup kembali pintu
di bukanya tadi. "Maaf ya menunggu Dady lama, ini sudah Dady bawakan makanan pesanan kamu." Mengangkat kantung berisi makanan tersebut. Hm, aromanya saja sudah menggugah selera."Gapapa Dad, loh Momy mana?"
"Momy ada hal penting yang harus dia selesaikan, jadi Dady duluan." Meera mengangguk pelan, meski terselip rasa kecewa.
Fandi mengalihkan atensi ke arah laki-laki yang berdiri tidak jauh dari nya. "Loh Kelvin,"
Kelvin menundukkan kepala nya sembari menyapa. "Hallo Om,"
"Hallo Vin, wah terima kasih ya sudah menemani Meera,"
"Gapapa Om, kebetulan juga datang."
Meera menatap bingung laki-laki di hadapannya. "Dady kenal Kelvin sejak kapan?"
"Mau tau saja kamu, sana makan keburu dingin." Ucapnya yang sudah mengeluarkan humberger dari tempatnya.
"Terima kasih Dad." Menerima uluran humberger lalu makan dengan lahap.
Mata Fandi tidak sengaja melihat sebuah boneka yang entah sejak kapan sudah ada di ruangan sang putri nya dirawat, dengan perasaan penasaran dia kembali mengeluarkan suara, "boneka punya siapa itu sayang?" tunjuknya ke arah boneka itu ditaruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [REVISI]
Teen Fiction[ BEBERAPA PART DIPRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM DI BACA, TERIMAKASIH SEMUA]. - Aku hanya seorang gadis, menuntut kebahagiaan dalam hidup. - Pada kenyataannya, dunia ini bukanlah cerita novel atau cerita orange. Tak ada akhir bahagia tanpa ketentuan...