TMG-3

46 2 0
                                    

Happy Reading

_Jessica Pov_

Gue dan Lisa berjalan memasuki kantin dan kami melihat semua telah terisi penuh.Gue juga melihat abang gue duduk di pojok kantin yang sedang menatap gue.

"Hai dek,duduk sama kita aja yuk,lagian semua meja udah penuh"kata bang Rafli yang sudah berada di samping gue.

"Ya udah ayok"kata gue dan menarik tangan Lisa untuk mengikuti gue.

Gue sempat melihat kearah Karin yang sedang menatap marah kearah gue namun gue acuhkan.Gue memilih duduk di samping kiri bang Rafli dan didepan gue terdapat bang Rio, bang Rendi dan 2 orang lainnya ngak tidak dikenal oleh jessica.

"Jadi mau pesan apa dek?"tanya bang Rafli yang berada di samping gue.

"Samain aja sama kakak,oh iya sa lo mau pesan apa?"tanya gue kepada Lisa yang dari tadi hanya menunduk.

"Samain aja"kata Lisa singkat yang gue dikira dia lagi gugup dekat sama abang gue.

"Kita pesan dulu ya kalian tunggu disini"kata bang Rafli dan menarik paksa bang Rendi dari tempat duduknya.

"Dek kenalin ini teman sekelas abang yang ini namanya Davi dan disebelahnya itu Deon"kata bang Rio kepada gue dan gue hanya acuh saja.
(Btw disini jessica ngak mengingat keluarga kandungnya karena dulu setelah diusir dari rumah jessica sempat kecelakaan dan hilang ingatan)

Setelah makanan sampai kami langsung memakan makanan kami dengan santai.Tak beberapa lama bel masuk istirahat berbunyi dan kami langsung memutuskan kembali ke kelas masing-masing.Tak lama guru masuk dikelas gue dan langsung memulai pelajaran.Selama pelajaran gue sama sekali tidak memperhatikan guru melainkan melihat keluar melalui jendela kelas gue.

"Jessica kamu tidak mendengar saya?"tanya gue tersebut yang membuat gue tersadar bahwa seluruh kelas memperhatikan gue.Gue hanya diam dan tak menjawab kata-kata guru itu.

"Jessica keluar dari kelas saya sekarang"kata guru tersebut.

"Baik Bu,dengan senang hati"kata gue dan melangkah keluar dari kelas.

Tujuan utama gue adalah toilet sekolah untuk mencuci wajah gue dan menghilangkan rasa ngantuk gue.Gue mencuci wajah gue dan gue merasakan ada seseorang yang juga masuk dan mengunci pintu toilet.Jika kalian ingin tau darimana gue tau bahwa ada yang masuk ya jelas dari insting telinga gue yang jeli akan suara dan kalian tau kalau gue itu mafia yang hanya mengandalkan insting-insiting seperti ini ketika melakukan tugas dimalam hari yang gelap.

"Mau ngapain lo disini?"tanya gue tanpa melihat orang yang berdiri di belakang gue dan masih melanjutkan aktivitas mencuci wajah gue.

"Lo tau gue disini,hebat ya lo"kata orang tersebut dan hanya gue balasan dengan smirk gue.

"Mana mungkin gue ngak tau,jadi mau apa lo disini?"tanya gue kepada mereka.

"Lo pikir kita mau ngapain disini?ya gue mau nyiksa lo lah"kata Karin dengan santainya.

"Tapi sayangnya gue ngak takut gimana dong?lo pikir gue takut sama lo semua?kalian itu cuma berani main keroyokan coba satu lawan satu pasti kalian takut"kata gue dan jangan lupa smirk gue.

"Apa lo bilang"kata Karin lalu

Plakk

Gue merasa pipi gue panas dan mungkin akan merah karena Karin menampar tidak tanggung-tanggung.

"Cuih,Lumayan"ucap gue dan memuntahkan darah dari mulut gue.

"Kita mulai guys"ucap catrine kepada kawan-kawan bangsatnya.

"Kalian semua keluar,biar gue berdua aja disini dan biar gue buktiin kalau gue sanggup sendiri"ucap Karin dan diangguki oleh antek-antek nya.

"Oke lo mau main dari mana sama gue,lo dulu apa gue dulu?,oke lo dulu aja"ucap gue dan nada menantang.

Karin memulainya dan dapat gue hindari dengan cukup gesit dan saat dia ingin menampar gue lagi gue menghindar dan memelintir tangannya.

Cuih

Bugh

Bugh

Plakk

Plakk

Serangan gue dan gue akhiri dengan tamparan gue yang keras yang merobek ujung bibirnya hingga mengeluarkan darah.Untuk hari ini maka gue akan mengampuni dia dan entah apa yang terjadi dengan gue hingga gue berbaik hati dan tidak membunuh dia.Gue keluar dari toilet setelah melihat Karin pingsan dengan keadaan penuh dengan darah segar.

"Lo darimana aja Ica?gue nyariin lo kemana-mana tadi"ucap Lisa ketika gue memasuki kelas dan keadaan kelas gue telah sepi.

"Gue habis dari toilet tadi"ucap gue dengan pelan karena pipi gue masih sakit.

"Ini pipi lo kenapa?Lo habis di sakitin sama Karin ya?"kata Lisa yang bisa gue dengar nada cemasnya.

"Gue ngak papa sa,gue boleh ngak minta lo anterin gue ke rumah gue "kata gue kepada Lisa dan langsung dibalas dengan anggukan.

Gue dan Lisa pergi menuju taksi online yang sudah dipesan oleh Lisa .Lisa juga membantu gue menaiki taksi online tersebut.Taksi berhenti didepan mansion keluarga gue dan gue turun setelah membayar taksi online tersebut.Sebenarnya tadi Lisa ingin membayar namun gue cegah karena dia udah nganterin gue pulang

Gue masuk kedalam mansion gue dan terdapat mommy dan daddy gue yang sedang duduk santai di ruang tamu.Gue juga sempat melihat bang Rafli menuruni tangga ketika melihat gue datang bersama Lisa.

"Eh dek baru pulang?bang Rio mana?"tanya bang Rafli dan hanya gue balas gelengan.

"Ica pipi kamu kenapa sampai merah begini?"tanya mommy gue yang menyadari dan hanya mommy gue yang paling mengerti gue di mansion ini.

"Loh dek kamu ditampar sama orang ya?apa Karin orang nya?"tanya bang Rafli yang langsung berlari mendekati gue.

"Rafli siapa Karin?dan apa hubungannya dengan Queen?"tanya daddy gue dengan nada tegasnya.

"Ngak ada mommy tadi Ica cuma kepentok sama sesuatu aja makanya sampai merah gini,tapi tadi Lisa udah ngobatin Ica kok mommy, Ica keatas dulu ya mommy mau mandi,oh iya mom kenalin ini Lisa teman kelas ica"kata gue kepada mommy untuk mommy tidak melanjutkan pembicaraan ini dan gue langsung menarik Lisa menuju kamar gue.

"Jadi lo adik kandung 2R ca?"tanya Lisa ketika gue sampai dikamar gue.

"Iya,tapi lo diam aja ya"kata gue dan gue merebahkan tubuh gue ke kasur gue.

"Iya lo tenang aja,tapi kenapa waktu kenalan oleh pakai marga William bukan Axio?"tanya Lisa yang melihat sekeliling kamar gue.

"Ketika udah tiba saatnya lo bakalan tau apa alasan gue pakai marga William"ucap gue dan berjalan menuju balkon kamar gue.

"Rumah lo besar juga ya ca berbanding terbalik dengan rumah gue yang kecil dan ngak ada apa-apa dibandingkan rumah lo"ucap Lisa menyusul gue ke balkon kamar gue.

Gue tak terlalu menanggapi perkataan Lisa.Gue masih sibuk dengan pikiran gue sendiri.Gue menatap langit siang yang warna biru yang sangat indah dan membuat gue larut dengan pikiran gue.

Tak terasa langit sudah berubah menjadi gelap dan gue memutuskan untuk masuk kedalam kamar gue.Didalam kamar gue melihat Lisa tertidur damai di atas kasur gue dan gue memutuskan untuk mandi serta mengganti pakaian gue.

"Sa,,,,,,,,,"


















TBC




















Ke gantung lagi
Jangan lupa vote and commend

The Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang