Happy Reading_Jessica Pov_
Gue menyelesaikan aktivitas mandi gue dan memutuskan untuk membangunkan seonggok manusia didepan gue.Gue terlebih dahulu mengganti pakaian gue karena ingin mengantar Lisa pulang.
"Sa bangun Sa udah malam ntar orang tua lo nyariin lo"kata gue sambil menampar ya jelas bukanlah ntar emaknya marah gue juga yang repot mengguncang tubuh Lisa pelan.
"Gue dimana?"tanya Lisa setengah sadar.
"Selamat datang di neraka Lisa"kata gue agar Lisa sadar.
"Maafin gue,gue tau kalau gue banyak salah tapi gue masih belum mau mati"oceh Lisa yang entah telah sadar atau belum.
"Lisa ogeb Lo masih hidup mending cepat turun deh biar gue anterin lo pulang"kata gue lalu pergi meninggalkan Lisa yang masih mengumpulkan nyawanya.
Setelah Lisa sadar ,gue dan Lisa turun kebawah.Ketika gue membuka pintu kamar gue ternyata bang Rafli sudah berdiri di sana.Kami bertiga pun langsung turun kebawah menuju meja makan.Gue duduk ditempat biasa gue duduk dan disebelah gue Lisa.
"Malam semua"sapa gue kepada semua orang yang telah ada di meja makan ini.
"Malam Queen"balas semua orang dengan kompak.
Kami memulai acara makan malam.Ketika sudah selesai makan malam gue memutuskan untuk mengantar Lisa pulang ke rumahnya.
"Daddy Queen izin nganterin Lisa pulang ya dad"kata gue kepada Daddy gue yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca koran.
"Iya hati-hati Queen"kata daddy gue dengan lembut.
Gue mengantar Lisa ke rumahnya menggunakan mobil sport gue.Sepanjang perjalanan kami hanya diam karena sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Ca ini mobil lo?"tanya Lisa kepada gue setelah lama terdiam.
"Iya ini gue beli sendiri dengan uang hasil usaha gue"kata gue yang masih fokus melihat jalanan.
"Emang lo kerja apa?"tanya Lisa.
"Ketika udah waktunya lo bakalan tau,oh iya rumah lo dimana?"tanya gue yang masih belum mengetahui alamat rumah Lisa.
"Jalan ini lo ikutin terus tiba dipojokan belok kanan nah rumah yang ke tiga itu rumah gue"penjelasan Lisa dengan terperinci dan ternyata jarak rumah Lisa dengan mansion gue tidak terlalu jauh.
"Ini rumah lo?"tanya gue yang berhenti sesuai perkataan Lisa.
"Iya,lo mau masuk dulu?"ajak Lisa kepada gue yang gue angguki.
Gue melihat dari luar rumah ini terlihat kecil namun rapi.Dinding rumah yang terbuat dari kayu yang terlihat sangat sederhana.Serta halaman rumah yang tidak terlalu luas namun terlihat bersih.
"Ayo Ca kita masuk tapi maklumin aja rumah gue kecil ngak kayak rumah lo"kata Lisa kepada gue.
"Hallo ayah,mama Lisa pulang"kata Lisa memasuki rumahnya.
"Habis darimana sayang baru pulang jam segini?dan ini siapa?"tanya wanita paruh baya yang gue yakini itu adalah Mama Lisa.
"Tadi Lisa habis dari rumah teman dan kenalin ini teman Lisa namanya Jessica"penjelasan dari Lisa kepada mamanya.
"Hallo Tante saya temannya Lisa disekolah"sapa gue dengan lembut kepada Mama Lisa.
"Hallo sayang,kalian kesini menggunakan apa sayang?"tanya Mama Lisa kepada Lisa.
"Kami pakai mobil Jessica ma "jawab Lisa.
"Jessica terimakasih sudah mau nganterin Lisa kerumah"ucap Mama Lisa dengan lembut.
"Iya sama-sama Tante,oh iya tante sama Lisa cuma tinggal berdua dirumah ini?"tanya gue karena tidak melihat orang lain.
Kepo banget lu Ca kek monyet Dora
Biarin ajaOke skip
"Ada sayang,tapi ayah Lisa sedang pergi keluar sedangkan adik Lisa sedang didalam kamar"ucap mama Lisa kepada gue.
"Lo punya adik Sa?kok ngak bilang-bilang sama gue?terus adik lo cowok atau cewek?"tanya gue kepada Lisa dengan beruntut.
"Iya gue punya Ca ,gue lupa bilang sama lo,adik gue cowok dan sekarang dia lagi sakit"jelas dari Lisa dengan terperinci.
"Kok lo ngak pernah cerita sih sama gue bisa aja gue bisa tolong lo,sekarang lo ceritain semuanya ke gue biar gue tau gimana cara nolong lo"ucap gue kepada Lisa dengan yakin.
"Jadi ayah gue itu dulu bekerja disebuah perusahaan namun perusahaan itu bangkrut dan ayah gue dipecat dari sama lalu adik gue sakit kanker otak stadium awal yang ngeharusin di dirawat di rumah sakit dan lo tau kan kalau biaya kemo itu besar itulah yang membuat keluarga gue menjual rumah lama kami dan membeli rumah baru ini dan Mama gue lagi kerja sekarang untuk biayain kemo adik gue Ca"Jelas Lisa dengan panjang dan lebar serta Mama Lisa.
"Gue bisa bantuin lo Sa ,gue bakalan bayarin biaya kemo adik lo dan ayah lo bisa kerja di perusahaan Daddy gue dan kalau kalian mau kalian bisa tinggal di mansion gue"ucap gue yang mau membantu Lisa dan keluarganya.
"Gue ngak bisa Ca pinjam uang itu dari lo nanti gue ngak sanggup bayar"kata Lisa lalu pergi ke kamarnya.
"Tante tolong bujuk Lisa ya Tante soal uang itu kalian bisa ganti pakai gaji Om Tante"kata gue mencoba menyakinkan Mama Lisa.
"Tapi sayang kita ngak bisa kalau harus tinggal bersama keluarga kamu nanti apa yang akan dipikirkan oleh keluarga kamu nanti"ujar Mama Lisa.
"Kalian bakalan tinggal di mansion milik aku Tante bukan tinggal di mansion keluarga aku,aku membeli mansion itu dari hasil usaha aku Tante dan keluarga aku jarang datang ke sana tapi kalau datang ke mansion itu cuma satu kali tiga bulan Tante"jelas gue agar Mama Lisa percaya.
"Baik lah kalau begitu Tante akan coba untuk meyakinkan Lisa nanti dan sebaiknya kamu pulang sekarang sayang"ujar Mama Lisa dengan lembut.
"Baik lah Tante aku pulang dulu,selamat malam Tante"pamit gue dan berjalan menjauhi rumah Lisa.
Gue pergi menjalankan mobil gue menuju markas gue.Gue pergi ke markas BDD terlebih dahulu karena bang calvin menelfon gue.Sesampainya gue disini gue sambut dengan hormat oleh semua orang yang berada disini.
"Apakah ada orang yang mau membayar kita bang?"tanya gue kepada bang calvin yang baru saja masuk ke ruangan gue.
"Ada Ica dan tugas itu akan dilakukan seminggu dari sekarang"kata bang Calvin.
"Masalah di perusahaan kita dan Daddy sudah bang Calvin dan bang Irfan tangani?"tanya gue lagi kepada bang Calvin.
"Sudah Ica hanya tinggal beberapa dokumen yang harus kamu tandatangani"ucap bang Calvin lagi.
"Oke bang,karena besok Ica libur sekolah makanya besok akan Ica tanda tangan,sekarang Ica mau pulang dulu "ucap gue dan pergi berlalu dari hadapan bang Calvin.
Gue menjalankan kembali mobil gue menuju mansion keluarga gue.Gue melihat jam yang melingkar pada tangan gue yang menunjukkan pukul 3 pagi.Dengan hati-hati gue masuk kedalam mansion dan beruntung tidak ada orang lagi di rumah gue.
"Eh,,,,,,,,,,,,
TBC
Kegantung lagi
Vote and commend
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia Girl
Mystery / ThrillerDia adalah seorang leader mafia yang dikenal dengan julukan queen mafia.Ia tak memiliki belas kasihan bagi seseorang yang berani menganggu kesenangan dan kedamaiannya.Semua sisi dari hidupnya hanya dipenuhi oleh kegelapan. Jessica yang bagaikan memi...