Si Violet dan Si Pucat

749 43 6
                                    

Setelah proses detektif habis, kali ini author kasih yang romance2 deh...

Ok happy reading...

"Mengapa harus Sarada?" gadis violet ini terus saja bertanya-tanya pada langit sore yang indah, dia menduduki bangku kosong yang ada di taman konoha. Tiba-tiba sesosok laki-laki datang menghampirinya

"Sendirian aja" ucapnya memandang langit sore yang indah. Sumire menoleh "Kau juga sendirian" jawab Sumire dan beralih menatap langit sore. Pria itu terkekeh karena malu.

"Apa yang kau lakukan di sini sendirian?" tanya si pria itu.

"Jangan banyak bertanya Mitsuki,, yang ada kau hanya membuatku pusing" omel Sumire yang merasa dirinya terganggu dengan datangnya si pria bernama Mitsuki.

"Maaf" ucap Mitsuki, namun Sumire malah tertawa.

"Haha! Santai aja kali, jangan kayak gitu" tawa Sumire.

"Jadi, aku harus gimana" Sumire berfikir dengan memandang langit lepas.

"Kalo boleh, aku ingin kau mendengarkan ceritaku. Tapi kamu jangan kasih tau siapa siapa" Mitsuki mengangguk mantap.

"Bagaimana jika temanmu menyukai orang yang sangat kau sukai? Apakah kau akan dendam dengan temanmu itu?" tanya Sumire.

"Tidak akan, karena cinta yang dipaksakan tidak akan pernah tumbuh sampai kapanpun" jawab Mitsuki.

"Memangnya orang yang kau suka itu siapa? Dan temanmu itu siapa?" tanya Mitsuki penasaran.

"Boruto dan temanku Sarada" seketika mata Mitsuki membulat tidak percaya, namun setelahnya ia tertawa kecil.

"Haha...berarti kemungkinan kita sama dong" ucapnya kemudian, Sumire mengernyitkan dahinya tidak mengerti.

"Maksudmu?"

"Aku juga menyukai Sarada, aku tau dulu Sarada juga menyukaiku terbukti dari sikapnya jika bertemu denganku, karena aku juga tidak mau melukai hati seorang perempuan aku mencoba untuk balik menyukainya, namun malah dia yang menyakitiku, tapi akibat kejadian yang kemarin, sepertinya Sarada mulai menyukai Boruto. Yah jadinya aku sekarang mulai melupakannya dan menganggap ini hanya mimpiku. Akan tetapi, aku tidak membenci mereka" jelas Mitsuki panjang.

"Ternyata kisah Mitsuki lebih pedih dariku, padahal niatnya baik membalas perasaan Sarada, tapi dia malah begini" Sumire mengelus punggung Mitsuki lembut.

"Besok mau gak ikut denganku?" tawar Sumire.

"Kemana"

"Ke mall, aku yang bayarin dah" Sumire mengedipkan mata kanannya, lalu Mitsuki mengangguk.

***

"Hai Mitsuki, terima kasih ya udah mau jemput aku" ucap Sumire. Hari ini mereka pergi ke mall untuk membeli bahan makanan juga membeli baju untuk pesta yang akan diadakan di sekolah (nanti di chapter selanjutnya yee)

"Gak usah kayak gitu kalii" enteng Mitsuki. Sumire mendudukan dirinya di kursi belakang motor milik Mitsuki. Dan wusshhh!! Motor yang Mitsuki kendarai melaju kencang, sampai-sampai rambut Sumire yang tadinya rapi menjadi awut-awutan.

Ciittt!!!

Mitsuki mengerem mendadak saat di lampu merah, sontak Sumire memeluknya dari belakang, lalu menepuk pundak Mitsuki kasar. "Ihh!! Kalau ngerem jangan mendadak gitu dong! Udah bawanya ngebut, liat nih tatanan rambutku ancur" omel Sumire.

"Maaf, bagaimana kalau kita ke masjid itu dulu sekalian kamu benerin tatanan rambutmu itu" ucap Mitsuki menunjuk masjid (emangnya ada?) di sebrang.

Detektif  Kampret & Asisten  Cupu✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang