Epilog

1.1K 58 8
                                    

Chap terakhir😉

"Pa! Bangun!" seru seorang gadis yang umurnya menginjak 10 tahun. Gadis mungil yang memiliki mata berwarna shapire seperti ayahnya itu mengguncang-guncangkan tubuh ayahnya agar terbangun dari tidurnya.

"Nanti, 5 menit lagi" ucap si ayah dengan matanya yang masih tertutup.

"Maaa!!! Papa gak mau bangun nih!!!" teriak si gadis, dengan cepat si ayah bangun dengan setengah nyawanya.

"Jangan bawa-bawa mama dong Koruto!" ucap si ayah pada anaknya.

Gadis mungil itu hanya menjawab dengan santai "lagian papa dibangunin susah sih"

Sang ayah menuruni anak tangga dengan anaknya. "Hai mama Sarada! Apa menu sarapan kali ini?" tanya sang ayah sambil menyapa istri yang sudah menerima lamarannya 11 tahun yang lalu.

"Hus! Jangan bicara seperti itu, nanti anakmu terpengaruh dengan ucapanmu" ucap Sarada. Ya, Sarada kini telah menikah dengan seseorang yang dulunya menjadi rekan detektif bersama, siapa lagi kalau bukan Uzumaki Boruto. Bahkan mereka telah dikaruniai seorang gadis kecil yang sangat menggemaskan.

"Baiklah. Koruto, mari makan" ya, nama anaknya itu Uzumaki Koruto. Dia memiliki mata biru shapire seperti milik ayah, kakek dan buyutnya. Sedangkan warna rambutnya sama seperti ibunya yaitu hitam. Di kedua pipinya terlukis dua kumis kucing yang sama dengan ayahnya. Tapi perlu diingat, sifatnya mirip dengan ibunya yang cuek akan tetapi sifat bodoh Boruto bisa kadang-kadang muncul dengan sendirinya.

"Bagaimana sekolahmu sayang?" tanya Sarada dengan senyuman manisnya.

"Baik ma" ucapnya singkat.

"Apa kau suka dengan seseorang?" goda Boruto, seketika Sarada menyentil lengan Boruto dan menatapnya tajam.

"Kenapa? Aku hanya bertanya" walau sudah menjadi seorang ayah, sifat yang dari dulu melekat pada dirinya masih saja menempel kuat. Sarada mendengus sebal.

"Aku berangkat dulu ya pa, ma" ucap Koruto yang sarapannya sudah selesai.

"Hn, hati-hati ya" Koruto mengangguk.

Koruto berjalan dengan biasa sampai teman satu angkatannya memanggil namanya dari belakang. "Oh, Mikaru. Ada apa?" tanya Koruto. Kalian pasti tahu itu anak siapa bukan? Ya, anak laki-laki murah senyum yang memiliki warna mata violet dan rambut seperti ayahnya itu adalah anak dari Mitsuki dan Sumire. Kok mereka bisa selanggeng ini ya?

"Tidak apa-apa" jawabnya dengan senyuman khasnya.

"Bisakah kau tidak senyum di depanku?!" sentak Koruto. Mikaru hanya mengangkat satu alisnya.

"Memangnya kenapa?" tanya Mikaru polos.

"Aku sebal melihatnya!" ucap Koruto.

***
Sementara di kediaman Sarada dan Boruto. "Sarada..." panggil Boruto lirih. Sarada hanya menjawabnya singkat.

"Aku ingin mengadakan reuni"

"Reuni apa?"

"Reuni buat teman-teman KHS kita dulu. Aku merasa rindu dengan mereka" ucap Boruto.

"Kalau begitu, aku setuju. Aku sudah rindu dengan suara Chocho" Sarada mengingat semua kejadian dimana Chocho selalu memintanya untuk dibelikan coklat segudang.

"Kau setuju?" Sarada mengangguk. Boruto mulai mengetik diatas layar ponselnya, sesekali ia tersenyum.

"Ya, semuanya juga setuju" ucapnya riang.

"Lalu kapan? Dimana?" tanya Sarada yang mengambil satu bungkus kopi dan menuangkannya di cangkir kesayangan suaminya.

"Katanya di deket danau aja, terus besok lusa. Dan katanya harus bawa makanan kesana jangan lupa tikernya juga" seketika otak Sarada langsung konek.

Detektif  Kampret & Asisten  Cupu✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang